My Journal

[GoogleForMobile2016] Tips Sukses Di Google Play

Halo teman-teman. Banyak yang menantikan postingan berikutnya tentang Google For Mobile 2016 nih. Tapi karena topik di postingan blog ini antriannya di draft udah banyak banget, jadi saya harus seling2in dengan topik yang lain yah 🙂 Kalau ada waktu lebih, saya akan coba post 2 artikel perhari deh, tapi gak janji yah.

Selanjutnya saya akan coba meramu beberapa tips aplikatif yang bisa kamu terapkan agar bisa sukses di Google Play. Ini merupakan kombinasi dari beberapa sesi yang saya ikuti, saya rangkum jadi satu. Saya akan coba bahas pertopik menarik yang bisa langsung diaplikasikan.

Develop, Engage, Earn

Google For Mobile 2016 -2

Tiga kata itu adalah topik besar dari acara GFM 2016. Tiga pilar itu pula yang merupakan kunci sukses yang Google coba bagikan dalam event ini. Ada tiga track yang dibagi jadi tiga ruang berbeda yang bisa kita ikuti. Saya sendiri bolak-balik di track engage dan earn untuk bisa dapat materi tentang kedua topik tersebut soalnya pendaftaran sudah ditutup pas saya mau ajak lagi teman di Arsanesia untuk ikut belajar di event ini.

baca juga : [GoogleForMobile2016] Peta Dunia Digital di Indonesia

Tapi memang itu adalah kunci utama untuk sukses. Kita harus bisa mengoptimalkan produk yang kita buat dari sisi teknologi (itu di track develop), lalu kita juga harus bisa memastikan produk yang kita buat disukai oleh pengguna sehingga mereka ingin kembali lagi menggunakan produk kita (track engage), dan yang terpenting kita bisa menghasilkan uang dari produk yang kita buat (track earn).

Quality No 1

Google For Mobile 2016 - quality

Saya sering sekali mendapat pertanyaan dari para developer tentang kualitas vs kuantitas. Mereka sering bertanya mending kita buat satu produk yang bagus banget atau buat banyak produk. Jawaban saya selalu utamakan kualitas. Namun untuk mengejar kualitas, butuh iterasi yang banyak. Oleh karena itu, pastikan juga scope produknya dimulai dari yang kecil dulu. Kecil tapi berkualitas dan polish. Itu kuncinya. Ada loh developer yang fokus bikin banyak produk tapi tidak dibarengi dengan kualitas yang baik sehingga tidak ada yang berhasil produknya.

baca juga : [GameLog] Introduction: Mindset Membangun Produk

Di GFM 2016 pun hal senada diungkapkan. Sesi track develop diadakan khusus untuk memastikan produk yang kita buat berkualitas. Kualitas ini menentukan sekali kesuksesan produk kita. Patokan kualitas di Google Play yang paling mudah dilihat adalah ratingnya. Usahakan produk kita ratingnya di atas 4. Data dari Google, produk yang ratingnya bagus jumlah downloadnya lebih banyak. Google pun bisa dengan mudah mem-promote aplikasi tersebut apabila ratingnya bagus. Biasanya rating jelek ini berkaitan dengan unsur teknikal misalkan aplikasinya hang atau crush, aplikasinya lemot, atau banyak bugnya.

Test Before Launch

Google For Mobile 2016 -4

Masih berkaitan dengan kualitas, untuk memastikan kita memberikan produk terbaik kepada pengguna, kita harus melakukan testing aplikasi. Testing ini bisa bertujuan untuk melakukan quality assurance seperti mencari bug dan fitur yang tidak berjalan semestinya, bisa juga digunakan untuk mendapatkan feedback dari pengguna dalam jumlah terbatas. Dengan melakukan hal ini, kita akan meminimalisir rating jelek ataupun review jelek dari pengguna.

baca juga : [GameLog] Beta Testing

Google Play sendiri menyediakan tools yang sangat mudah digunakan berkaitan dengan testing. Kita bisa upload aplikasi kita di fase alfa, beta, dan production. Saya sangat sering menggunakan fitur alfa dan beta testing ini untuk gather feedback dan user testing. Dan fitur ini di Google Play Console dari sisi developer amatlah mudah digunakan dan dari sisi user juga hanya perlu klik link untuk bisa masuk ke program testing ini.

Design for the next billion

Google For Mobile 2016 - design

Indonesia, Brazil, dan India merupakan the next big market. Dengan jumlah penduduk yang besar, pangsa pasarnya juga besar untuk kita perhatikan. At least untuk pasar lokal yakni pasar Indonesia. Kita harus bisa memastikan bisa menjadi raja di tanah sendiri. Untuk itu kita perlu memperhatikan beberapa point penting ketika mengembangkan produk untuk the next billion market ini.

baca juga : Tiga Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Startup Baru

Keterbatasan di negara berkembang adalah infrastruktur. Mulai dari infrastruktur internet hingga persebaran perangkat pintar. Seperti kita ketahui, Indonesia ini internetnya masih tergolong belum merata. Banyak daerah yang masih kesulitan mendapatkan akses internet. Untuk itu, satu kunci penting adalah memastikan APK (installer) yang kita buat file size-nya kecil. Menurut saya, di bawah 10MB itu tressholdnya untuk aplikasi. Bahkan kalau bisa di bawah 5MB. Sayangnya untuk game, apalagi menggunakan game engine, bisa di bawah 30MB saja sudah pencapaian tersendiri :p Lalu perhatikan juga akses ke internet. Kalau bisa penggunaan aplikasi kita bisa online dan offline sehingga membantu mereka yang kurang akses internet. Dan perhatikan juga file size serta memorynya karena mostly orang Indonesia menggunakan perangkat Android yang harganya di bawah 2jt-an dengan spec low.

Eksperiment dan Feedback

Google For Mobile 2016 -6

Salah satu blunder yang sering dialami oleh developer adalah mereka membangun produk yang menurut mereka bagus. Fitur-fitur yang mereka kembangkan adalah apa yang menurut mereka keren dan pasti cocok untuk para penggunanya. Banyak hal yang mereka asumsikan pengguna akan bertindak seperti yang mereka bayangkan. Alhasil, ketika produk dirilis, tidak ada yang mau pakai. Itu mengapa user feedback sangatlah penting.

baca juga : Hati-Hati Mendengarkan User Feedback

Feedback ini bisa kita lakukan tidak hanya untuk pengembangan fitur, tapi juga ke feedback tentang desain ikon atau deskripsi aplikasi. Dengan fitur eksperimen yang ada di Google Play Console, kita bisa mendapatkan feedback terkait aplikasi kita dengan mudah. Kita bisa membuat dua variasi ikon aplikasi kita lalu uji coba ke user dan melihat mana yang lebih banyak diunduh. Seperti case ikon Angry Bird transformer yang menggunakan fitur ini untuk memilih ikon yang paling menarik menurut pengguna. Ingat, yang menurut kita keren belum tentu disukai pengguna kita 🙂

Mendapatkan User

Google For Mobile 2016 -7

Tantangan terbesar jika kita sudah mampu membuat produk yang berkualitas adalah marketing. Ada jutaan aplikasi di dalam Google Play. Ketika kita merilis produk, aplikasi kita layaknya butiran pasir di pantai. Sulit bagi kita untuk bisa mendapatkan user apabila aplikasi kita tidak terlihat. Untuk itu, visibility sangatlah penting. Visibility yang bagus akan menghasilkan akuisisi yang bagus pula.

baca juga : [GameLog] Memilih Keyword untuk Meningkatkan App Store Optimization

Untuk itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama adalah optimisasi konten di Google Play. Pastikan ikon, deskripsi, screenshot, video, dan konten di play store dibuat dengan baik dan menggoda. Ini akan jadi impresi awal dan utama bagi pengguna untuk mengunduh atau tidak aplikasi kita. Lalu perhatikan juga ASO di dalam aplikasi agar bisa mudah dicari oleh pengguna. Jangan lupakan juga tingkatkan SEO untuk landing page kita. Proses growth hacking untuk mengakuisisi user secara organik ini juga dibahas lebih dalam pada acara Echelon Indonesia 2016 yang nanti akan saya post juga (semoga sempet hahaha).

Monetize strategy

Google For Mobile 2016 -5

Dan topik menarik terakhir dari tulisan saya yang cukup panjang lebar ini adalah monetize. Terakhir dan terpenting, hahaha. Uang bukan segalanya, tapi kita gak bisa membuat produk yang bagus jika tidak full time mengembangkannya. Untuk itu kita perlu agar hidup kita bisa tercukupi dengan produk yang kita buat. Apakah bisa untung di Google Play? Jawabannya bisa. Para developer yang sudah sukses di Google Play bisa menghasilkan ratusan juta rupiah. Bagaimana caranya?

baca juga : [Gamelog] Panduan Mendapatkan Uang Dari Iklan Mobile

Cara melakukan monetisasi ada beberapa cara. Bisa membuat aplikasi berbayar, membuat aplikasi gratis disertai iklan di dalamnya, aplikasi gratis namun ada konten tambahan berbayar di dalamnya, aplikasi gratis namun ada fitur subscribe, dan banyak lainnya. Mana strategi yang paling bagus? Itu tergantung desain aplikasi kamu. Tiap aplikasi punya strategi monetisasi yang paling optimalnya sendiri. Contoh, untuk para gamer yang ingin menikmati konten game tanpa diganggu apapun di dalam aplikasi, mereka lebih memilih beli game berbayar. Untuk orang-orang Indonesia yang senengnya gratisan, iklan akan lebih cocok digunakan sebagai metode monetisasi. Lalu in app purchase atau subscription hanya bisa digunakan apabila terdapat konten tambahan atau menarik di dalam produk kita yang menjadi added value tanpa mengurangi core dari produk kita. Jadi tiap model berbeda-beda kegunaannya.


Itu beberapa tips dan trik sekilas untuk bsia sukses di Google Play. Untuk detil lebih dalam lagi, silahkan kalau mau bertanya atau diskusi. Enakan sih klo bisa tatap muka langsung, tapi kalau mau diskusi di kolom komentar juga silahkan. Semoga bermanfaat dan tunggu tulisan menarik lainnya tentang event Google for Mobile 2016. Tungguuuu. Hehehe

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on [GoogleForMobile2016] Tips Sukses Di Google Play

  1. wah, pengetahuan baru nih untuk dunia digital, hmm thumb up buat google, slain banyak skali invoasi2x yang tlah ada, trnyata mreka jga memperhatikan aspek bgaimana seharusnya developer bekerja, apa tujuan mreka, dan bagmna bisnis model yg diterapkan di google play.
    salut untuk acara seperti ini

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. [GoogleForMobile2016] Belajar Membuat Perusahaan Game Dari Halfbrick, Pencipta Game Fruit Ninja dan Jetpack Joyride – Ardisaz

Tinggalkan komentar