My Journal

[GoogleForMobile2016] Peta Dunia Digital di Indonesia

Minggu lalu saya berkesempatan hadir di acara besar Google untuk developer yang bernama Google For Mobile 2016. Acara ini menghadirkan banyak sekali pembacara hebat untuk berbagi tips, trick, info, dan pengalaman yang bermanfaat bagi developer mobile, terutama Android developer.

baca juga : Mengenal Dua Aliran Dalam Membangun Startup

Bagi saya sendiri, data-data yang saya dapatkan sangat berguna untuk diimplementasikan di Arsanesia dan Arsa Kids. Insight dari para pelaku industri, sesi networking, dan berbagai acara lainnya memberikan saya wawasan yang lebih luas serta semangat untuk mengembangkan produk yang baik. Salah satu yang menurut saya menarik adalah berbagai data yang diberikan oleh Google. Data tersebut merupakan informasi terbaru tentang landscape atau peta digital dunia mobile di Indonesia. Berikut beberapa data menarik yang saya dapatkan.

Overview Digital di Indonesia

Google for Mobile -1

Ini adalah gambaran umum tentang kondisi digital di Indonesia. Ada 259.1 juta jiwa penduduk di Indonesia dan 88.1 juta sudah aktif menggunakan internet. Lalu 64 juta mengakses internet dari handphone-nya. Angka ini menunjukan ada 64 juta orang yang sudah bisa mengakses Google Play dan mengunduh aplikasi yang kita kembangkan. Angka ini memang belum seberapa dibandingkan jumlah penduduknya, tapi 64 juta merupakan angka yang besar.

baca juga : Google GameDevFest 2015: Bagaimana Membuat Studio Game?

Hal menarik lainnya adalah yang terdaftar memiliki SIM Card ada 326.3 juta orang. Artinya adalah jumlah handphone di market lebih banyak dari jumlah penduduk. Orang Indonesia banyak yang memiliki lebih dari satu handphone atau nomer. Itu mengapa dual sim card laku di Indonesia.

Mobile First Country

Google for Mobile -4

Indonesia adalah negara yang unik karena merupakan mobile first country. Kalimat mobile first country ini diulang-ulang oleh beberapa pembicara berbeda. Ini menunjukan hal tersebut adalah sesuatu yang perlu kita garis bawahi. Makna dari mobile first country ini adalah sebagian besar dari penduduk kita lebih dulu berkenalan dengan smartphone dibandingkan komputer. Mereka mengenal internet dari handphone mereka dan belum tentu memiliki komputer.

baca juga : 7 Tips Startup Dari Workshop Google Launchpad

Hal ini ditunjukan dengan penetrasi smartphone yang semakin tinggi di Indonesia dari waktu ke waktu. Sebagian besar dikuasai oleh Android dengan price range menengah ke bawah. Masyarakat Indonesia menjadi lebih melek internet karena akses smartphone yang semakin terjangkau.
keunikan, mobile first

Masih Dalam Fase Pendewasaan

Google for Mobile -3

Kita punya potensi besar bahwa smartphone adalah perangkat utama sebagian besar penduduk di Indonesia. Itu adalah impact dari mobile first country. Tapi dari sisi maturity penggunanya, kita masih perlu waktu untuk tumbuh dan berkembang. Dari sisi penetrasi smartphone dan jumlah aplikasi yang digunakan oleh penduduk di Indonesia, kita masih tertinggal.

baca juga : Tiga Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Startup Baru

Fase ini juga bisa jadi tantangan bagi developer lokal untuk bisa mencerdaskan masyarakat. Jika penggunaan smartphone di Indonesia sudah mature, tentu konten aplikasi akan lebih dapat dihargai dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Salah satu impact kondisi yang belum mature ini adalah cukup banyak masyarakat Indonesia yang tidak punya email, tidak tahu cara mengunduh aplikasi, dan yang paling parah tidak menghargai aplikasi dan cenderung mencari bajakan atau mod dari aplikasi. Ini membuat monetisasi aplikasi masih menantang di Indonesia.

Perilaku Pengguna Digital

Google for Mobile -8

Data menarik lainnya yang dibagikan oleh Google adlaah perilaku pengguna smartphone, terutama di Indonesia. Ada berbagai data menarik yang bisa kita gunakan untuk mengenal dan mengidentifikasi pengguna kita. Salah satunya kita bisa lihat dari sisi top aplikasi yang diunduh di Indonesia. Yang menarik, BBM masih juara satu. Masih ada kah pembaca di sini yang pakai BBM? Kalau ada, apa alasannya kalau boleh di-share di kolom komentar yah. Lalu bisa dilihat juga demografi Whatsapp vs Line dan Facebook vs Instagram. Keliatan kalau ada aplikasi yang lebih disenangi oleh anak muda dan ada yang lebih disenangi oleh orang dewasa.

Google for Mobile -7

Jika dilihat dari penggunannya, maka terlihat bahwa aplikasi yang paling sering digunakan adalah media sosial seperti Facebook dan Instagram. Lalu aplikasi messaging seperti WA, BBM, dan Line juga termasuk yang tinggi. Lalu ada games, entertaintment (seperti youtube), dan banyak juga yang menggunakan untuk searching. Jadi klo kamu mau cari ide aplikasi untuk dikembangkan, bisa coba lihat yang kotak kuning di atas. Namun yang perlu digarisbawahi, di zona itu persaingannya akan lebih sengit. Jika tidak punya kapabilitas untuk bersaing, bsia juga mengincar market yang lebih niche.


Itu beberapa data menarik yang saya dapatkan di event Google For Mobile 2016. Bagi developer, data-data di atas dapat membantu kamu merancang ide aplikasi, membuat strategi, lebih mengenali user kamu. Beberapa postingan berikutnya saya juga akan masih membahas materi yang menurut saya bermanfaat untuk dibagikan dari event Google ini. Ditunggu saja yah 🙂

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: