Line menurut saya adalah platform sosial messenger yang paling ramah developer. Mereka menyediakan Line Creator Market yang memungkinkan siapapun mengupload stiker buatan mereka. Arsanesia sendiri sudah punya satu set stiker Roly Poly Penguin di Line. Setelah sekitar 2-3 minggu ini berjualan di Line, saya ada beberapa pengalaman yang ingin saya share, juga pengalaman rekan-rekan kreator stiker Indonesia yang lain. Semoga poin yang saya sampaikan dibaca oleh pihak Line untuk pengembangan mereka juga yah.

Proses Review Sangat Lama

Pas saya cerita di sini tentang proses review yang saya alami bisa sampai 2,5 bulan, ternyata rekan-rekan yang lain juga sama. Udah gitu misalkan ada yang salah, satu stiker aja, maka kita harus nunggu 2-3 bulan lagi untuk stiker kita akhirnya bisa dipublish. Ini cukup menyulitkan kreator yang ingin membuat stiker tematik karena waktu dari submit hingga publishnya minimal 2-3 bulan, bahkan bisa setengah tahun. Semoga Line menambah divisi yang mengurus submisi dari para kreator agar stiker dari kreator bisa semakin banyak.

Tidak Ada Kontak Person

Jika kita ada pertanyaan, masalah, atau ingin konfirmasi tentang stiker kita atau akun kita, tidak ada email support yang bisa kita hubungi, tidak ada akses tempat kita bertanya kepada mereka, bakan ketika stiker kita direject, saya bales di message reject tersebut menanyakan status stiker saya, tidak ada respon balik. Bagi yang baru pertama submit stiker tentu akan merasa bingung karena digantung gak jelas selama 2-3 bulan hingga akhirnya ada respon dari pihak Line-nya.

QA yang Ambigu

Ada pengalaman dari salah seorang kreator, stiker buatan dia direject karena ada tulisan “yeay.” Menurut tim QA, “yeay” gak boleh, “yeah” boleh, tapi “yeeeaaay” boleh. Tentu ini jadi acuan yang membingungkan bagi kreator. Kalau saya sih sampaikan ke artis di Arsanesia untuk gak masukin kata-kata aneh, daripada musti didelay 2-3 bulan lagi -_-

Persentase Revenue Sharing

Jadi setiap pembelian melalui in app purchase itu 30% untuk platform (apple, android, windows store, dll), 70% untuk pemilik aplikasi. Dari 70% itu, 50% untuk LINE dan 50% lagi untuk kita. Jadi kita kebagian 35% dari penjualan. Setelah itu, akan dipoton pajak dari Jepang kira-kira 20% lagi dari 35% yang kita peroleh. Kita bisa minta keringanan pemotongan pajak jadi 10% dengan mengisi sebuah dokumen fisik dan dikirimkan ke Line. Tapi dari kreator yang ada di Indonesia (ada sekitar 20an kreator yang saya kenal), udah 2 bulan belum ada yg diapprove dan baru 1 orang yang diapprove dokumennya. Dan lagi proses payoutnya cukup lama, sekitar 35 hari dari kita apply for payment.

---

Lepas dari kekurangan itu semua, Line menurut saya masih yang paling open terhadap developer atau kreator, terutama di Indonesia. Platform lain masih belum memberikan kesempatan seterbuka ini untuk kita bisa memasukan stiker kita. Kalau di Path modelnya beli putus dan IP jadi milik Path, di wechat dan kakao talk harus kenal orang dalemnya, jadi memang yang paling open minded baru Line ini. Wajar kalau masih banyak kurangnya, tapi saya berharap ke depan bisa terus diperbaiki lagi. Saya jujur sangat senang bisa mendistribusikan stiker di Line karena saya dan teman-teman saya banyak yang menggunkan Line. Semoga Pippo bisa semakin tenar yah di Line 😀