My Journal

Manfaat Yang Saya Dapatkan Dari Memupuk Kebaikan

Hari ini saya merasa sangat bersyukur sekali bisa berada di titik yang saya rasakan sekarang. Dari sisi pribadi saya merasa kehidupan sehari-hari saya penuh dengan antusias dan passion yang terus menyala, pekerjaan saya sangat menyenangkan, roadmap Arsanesia ke depan semakin mantap, goal-goal personal yang satu persatu tercoret, dan kesempatan yang ada di depan terasa semakin dekat dan nyata. Waktu kuliah saya punya papan visualisasi mimpi yang isinya foto-foto apa yang menjadi goal saya yang sekarang udah banyak yang tercapai. Dan ini semua hanya bisa terjadi karena bantuan orang-orang di sekitar saya yang memberikan saya kunci untuk membuka jalan ke mimpi-mimpi saya. 

Ada satu meeting menarik yang beberapa minggu lalu saya alami. Jadi saya diajak ketemuan sama seseorang dari temannya-teman saya. Jadi totally orang random yang saya belum pernah kenal sebelumnya dari circle yang sangat jauh sebenernya. Terus kita ngobrol-ngobrol, lalu sampai ke topik RealityChain. Dia komentar, “kamu bisa punya expertis membuat game 10 tahun, yang secara kebetulan bisa ketemu partner yang punya expertis di blockchain, yang secara kebetulan bisa di invest oleh salah satu layer 1 protokol hingga dijadikan project prioritas, dan bisa punya konsep produk seperti ini, this in one in a life time moment. Ini kayak one in a billion. Saya bisa nebak, pasti kamu orang baik.” Dari kalimat itu, saya jadi terflashback tentang berbagai momen-momen kunci yang membawa saya ke sini. Dan momen-momen kunci itu memang berasal dari investasi kebaikan yang sudah sejak lama dipupuk.

Saya selalu punya prinsip untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Jadi kepada siapapun saya bertemu, ketika saya melihat ada sesuatu yang saya bisa berikan untuk membantu, pasti akan saya bantu, tanpa mengharap kembali. Tak hanya kepada orang lain, kepada ekosistem pun saya sejak dulu selalu mencoba untuk berkontribusi. Di awal 2012 saya secara volunteer membantu mengurus komunitas IF Assoc, lalu saya juga aktif membuat kegiatan untuk membangun komunitas game dev di bandung, di tahun 2016 saya diminta untuk membantu Asosiasi Game Indonesia hingga saat ini juga saya jalani dengan semangat. Tidak ada satupun dari kegiatan itu yang saya dibayar maupun berharap mendapat sesuatu. Tapi dari situ saya mendapatkan satu hal yang menurut saya tidak tergantikan nilainya oleh uang, yakni network pertemanan yang genuine. 

Network inilah yang menurut saya menjadi roket yang bisa membawa saya ke kondisi hari ini. Rekomendasi dari mulut ke mulut, integritas dan reputasi yang dibangun, serta exposure yang saya dapatkan ini membuka berbagai peluang yang seringkali menyelamatkan saya di titik kritis, maupun membuka kesempatan baru yang bisa  membawa saya naik ke level yang jauh lebih tinggi lagi.  

Berbuat baik dan membantu semua orang terdengar utopia dan tentu tidak feasible dari sisi waktu. Benar. Untuk itu semakin kesini saya juga semakin memfilter terkait dimana energi dan waktu yang saya miliki harus saya berikan. Saya semakin bisa melihat apakah seseorang itu benar-benar tulus dan genuine atau hanya ingin mendapatkan keuntungan transaksional. Saya juga memilih hal-hal yang memiliki impact lebih besar dengan effort yang lebih sedikit. Jadi walapun saya tidak akan berkata yes untuk anything, tapi ketika saya komitmen, saya akan memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin untuk hal tersebut.

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar