My Journal

Kepanikan Ketika Stable Coin Tidak Stabil

Hari Sabtu tanggal 11 Maret 2023, saya sedang di Bandung untuk mengisi acara Roadshow GameSeed.id. Sesi saya di pagi hari, lalu setelah sesi saya selesai ada satu pembicara lagi, dan abis itu kita makan siang. Pas makan siang itu, Dave dari Mythic Protocol ngasih saya informasi bahwa USDC, sebuah koin crypto yang masuk dalam kategori Stable Coin, mengalapi Depeg. Jadi promise dari koin USDC adalah setiap 1 USDC yang ada di blockchain, akan ada 1 USD di dunia nyata. Istilahnya dollar backed 1:1. Sehingga harganya bisa stabil karena uangnya ada secara nyata dan perusahaan yang mengelola USDC, Circle, setiap bulan di audit dan tunduk dengan aturan yang ada di Amerika. Tapi tiba-tiba, 1 USDC jadi tidak setara dengan 1 dollar. Awalnya turun jadi 0,98, lalu 0,94, lalu 0,93, dan terendah sampai ke 0,89 dalam waktu kurang dari 6 jam.

Honestly buat saya ini adalah hal yang menegangkan karena cukup banyak aset saya dan Arsanesia yang disimpan dalam bentuk stable coin, terbanyak di USDC. Nominalnya cukup besar. Dan saya memiliki trauma waktu Stable Coin UST dari Terra Luna depeg sampai ke nol dollar. Memang perbedaan yang sangat signfikan ada di UST yang tidak memiliki 1:1 dengan dollar, tapi menggunakan algoritmik. Wajar klo bisa terjun ke nol dalam waktu singkat. Harusnya USDC tidak bisa mengalami depeg karena tiap 1 USDC dijamin dengan 1 USD.

Namun ternyata penyebabnya adalah karena ada USD reserved dari USDC yang ditaro di Silicon Valley Bank. Tentu Circle gak mungkin dong naro uang dollar nya di bantal. mereka pasti nyimpen itu di bank, baik dalam bentuk tabungan, deposito, hingga obligasi. Tapi Bank pun hanya memiliki likuditas uang cash secara fraksional saja. Jadi klo temen-temen nabung 10 Miliar di bank. Terus tahun depan temen-temen mau narik 10 Miliar, pasti gak bisa langsung ditarik. Karena dari 10 miliar itu, mungkin sebagian besar uangnya sudah dijadikan pinjaman, dijadikan surat berharga, dan lain-lain. Yang membuat SVB colaps adalah terjadi lonjakan penarikan cash dalam waktu singkat, istilahnya Bank Run atau Bank Rush, yang tidak mampu diakomodir oleh SVB. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi makro di Amerika dan juga kebijakan the fed yang terus-terusan menaikan suku bunganya.

Tapi intinya, kepanikan dan colapsnya SVB membuat kepanikan dari pemegang USDC yang menjual USDC dalam jumlah besar. Yang membuat makin panik lagi adalah beberapa exchange sudah membukan transaksi tarik dan deposit USDC seperti Coinbase dan Crypto.com. Di lokal Tokocrypto juga sudah menutup deposit USDC. Gejala-gejala ini mirip kayak waktu UST hancur. Dan timingnya juga terjadi di weekend, dimana bank tutup sehingga exchange tidak bisa mencairkan seluruh demand nya. Kalau tiba-tiba exchange menutup pencairan USDC, yasudah bubar deh.

Untungnya Circle menjamin bahwa deposit dollar nya aman. Circle juga punya banyak source of fund yang bisa menutup. Dan ternyata OJK nya Amerika menjamin para depositor, bahkan yang melebihi batas insurance di amerika (250.000 USD). Circle pun dengan cepat menambah bank lain yang menjadi partnernya. Dan hari ini USDC sudah kembali ke 1:1.

Tapi klo saya pribadi, melihat trend dua bank di Amerika yang sudah kolaps. Menjalar ke bank-bank di Eropa. Kemungkinan ekonomi makro di luar akan berantakan. Indonesia mungkin relatif aman karena ekonomi makro global kita belum terlalu terkoneksi secara global. Ini juga yang membuat krisis 2008 tidak terlalu besar dampaknya ke Indonesia. Cuma dengan trend ini, honestly saya jadi agak khawatir menyimpan uang dalam jumlah besar di stable coin. Lebih aman di taro di bank, dan di beberapa bank sehingga masih masuk dalam jaminan LPS yakni 2 miliar rupiah. Jadi ini bukan masalah di Cryptocurreny atau Stable Coin nya, tapi lebih ke ekonomi makro yang sedang tidak stabil dan berefek domino.

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar