Pengalaman Melakukan Live Coding Unity
Hari Sabtu yang lalu saya mendapatkan kehormatan menjadi salah satu pembicara pada acara bimbingan teknis bagi startup yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif. Kebetulan yang menjadi salah satu pelaksananya adalah Dicoding, dimana saya menjadi trainer untuk Dicoding Academy. Saya memang cukup sering diminta berbagi pengalaman terkait startup dan game, tapi untuk kali ini, undangan yang sampai ke saya cukup menantang.
Saya diminta untuk mengisi sesi live coding dengan tema membangun game yang produktif menggunakan Unity. Jujur saja, produk Arsanesia yang saya coding sendiri hanya Gamelan Player. Game pertama portofolio Arsanesia. Setelah itu, saya hampir tidak pernah menyentuh teknikal sama sekali. Hingga suatu ketika, saya ditegur oleh beberapa mentor bisnis dan rekan sesama startup bahwa seorang CEO perusahaan IT haruslah mengerti teknis. Kalau bisa, masih involve di development dan coding. Semenjak itulah saya memulai untuk belajar coding lagi.
Saya awalnya sempat agak ragu dan meminta agar CTO Arsanesia saja yang mengisi live coding. CTO Arsanesia tentu lebih skillfull karena sudah ngoding game hampir 6 tahun dibandingkan saya yang baru setahun ke belakang belajar ngoding. Namun bagi saya ini juga tantangan untuk mendorong diri saya sendiri agar bisa terus memperkuat sisi teknikal saya dan tentu saja kesempatan untuk berbagi dengan teman-teman developer yang lain.
Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah membuat materi untuk live coding. Dari 800 developer yang hadir, saya tidak tahu sejauh apa pengetahuan mereka tentang programming, tentang game, dan apalagi tentang Unity. Jadi saya harus mencari materi yang general agar bisa dimengerti orang awam tapi juga tetap memiliki kedalaman sehingga bermanfaat juga untuk yang sudah expert. Akhirnya saya mencoba merancang materi.
baca juga :ย Belajar Ngoding Lagi
Dari proses pencarian materi, saya menemukan materi live training unity yang menarik. Judulnya adalah membuat prototype menggunakan aset standar dari Unity. Saya lihat videonya yang berdurasi 1 jam dan di dalamnya tidak ada scripting sama sekali. Saya pikir, boleh nih saya pakai video ini untuk materi live coding, nanti saya tambahkan sedikit scripting di belakang. Akhirnya saya coba buat materi menggunakan mater live training Unity.
Hari H, semua berjalan sesuai rencana. Materi yang saya bawakan bisa dinikmati oleh para audience. Suasana live coding pun sangat cair, tidak terlalu serius karena saya juga ngebawainnya kayak standup comedy sih :p Udah gitu suka ada bug2 muncul yang emang konyol sehingga jadi malah pada ketawa ๐ Bahkan ada salah satu teman saya yang nontonin live coding di ruangan lain, katanya di ruang isinya cuma tulisan dan semua pada serius. Dalam hati saya, ya emang live coding yang bener begitu, banyak scripting dan pengenalan tools yang sangat dalam. Mungkin bisa jadi materi yang saya bawakan malah tidak menarik bagi mereka yang expert. Oh ya yang saya kaget juga, satu ruangan, sekitar 70% menggunakan Unity loh. Wow, saya agak kaget dan makin takut kalau materinya terlalu dangkal. Tapi tidak apa, saya tetap mengarahkan teman-teman yang hadir untuk ke Dicoding Academy untuk mendapatkan materi yang lebih intermediate.
baca juga :ย [Tutorial] Belajar Membuat Game Pakai Unity, Gratis, Dapet Hadiah Pula. Hanya di Dicodingย Academy
Ada satu hal yang tidak berjalan sesuai rencana yaitu timing. Saya sebelum speech selalu melakukan simulasi, terutama dari sisi waktu. Waktu yang diberikan untuk saya live coding adalah 45 menit sedangkant materi aslinya 1 jam. Udah gitu, saya juga masih harus siapkan slide pengantar tentang materi yang saya bawakan (yang mungkin itu sudah berdurasi 5-10 menit sendiri). Tapi dalam 45 menit itu, saya berhasil mengompres materi yang harusnya 1 jam. Sayangnya, saya tidak sempat demo untuk scripting. Jadinya aneh juga ya, live coding tapi gak ada scriptingnya :p Tapi emang bagusnya Unity gitu sih, kita bisa membuat interaksi tanpa perlu melakukan banyak scripting.
Selalu ada yang pertama dan yang pasti pengalaman pertama tentu tidaklah sempurnya. Next time diberikan kesempatan untuk live coding harus bisa lebih baik lagi dalam memanage waktu dan membuat materi. Oh ya, saya lagi ngerancang untuk modul berikutnya untuk tutorial Unity di Dicoding Academy. Semoga bisa segera dieksekusi yah ๐
Tinggalkan Balasan