Sekitar beberapa minggu yang lalu, muncul kabar terkait OS barunya Microsoft yakni Windows 8. Saya fokus ngeliat yang launching untuk versi mobilenya yah. Ketika itu, dikabarkan bahwa akan segera muncul sebuah OS baru untuk Windows Phone yakni WP 8. Nah, di sini terdapat suatu kabar yang agak heboh, yakni seri Lumia yang ada sekarang, hingga yang baru saja akan dipasarkan (waktu itu) seri terbaru Lumia 900, dikatakan tidak bisa melakukan upgrade ke WP 8. Wah, sontak para developer dan user komat-kamit. Implikasinya adalah saham Nokia langsung turun cukup jauh saat itu. Orang-orang banyak yang jadi enggan membeli Lumia 900. Pokoknya chaotic banget deh dengan kabar itu.

Ketika saya bertemu dengan orang Nokia, saya bertanya tentang hal itu. Apa benar Lumia tidak bisa diupgrade? Ternyata bisa diupgrade, tapi memang tidak semua fiturnya bisa diimplementasikan di Lumia yang ada sekarang. Ada beberapa yang tidak bisa dijalankan. Dan tadi dapet informasi, klo untuk Lumia generasi sekarang, versi update-annya namanya 7.8. Tampilannya sama dengan WP 8, ada penambahan fitur, tapi emang namanya bukan WP 8 karena terdapat perbedaan dari core OSnya. Ohh.. klo gitu sama dong kayak Android dan iPhone, klo kita punya iPad 1, bisa aja upgrade ke OS milik the new iPad kan, tapi tidak bisa dapet fitur auto face detection camera (kamera dari hardwarenya tidak ada kamera). Bedanya, PR dari Android dan Apple tidak pernah mengutip klo misalkan iPad 1 tidak bisa diupgrade dengan iOS 5 dan orang juga wajar-wajar aja dengan hal itu. Salahnya PRnya produk windows adalah, dari awal dibilangnya klo Lumia seri saat ini gak bisa upgrade. Akhirnya banyak orang yang langsung heboh. Hehehe..

Ini jadi pelajaran berharga juga buat kita nih klo pemilihan kata itu sangat berpengaruh. Android dan Apple memiliki situasi yang kurang lebih hampir sama dengan Microsoft-Nokia (versi terbaru tidak full support dengan generasi sebelumnya), tapi bedanya mereka lihai (terutama Apple) dalam mengatur flow di pasar dan tetap membuat konsumen tenang dan senang dengan pemilihan kata-kata di setiap release produk mereka. Salah ngomong dikit, sahamnya langsung anjlok atau penjualan langsung menurun kan bahaya. Lesson learned.