Memilih Fitur Terbaik Daripada Yang Banyak Fiturnya
Salah satu kesalahan mendasar ketika membangun produk (aplikasi/game) adalah ingin punya fitur sebanyak-banyaknya. Efeknya adalah bukannya menghasilkan produk yang bagus, malah jadi produk yang biasa-biasa saja. Cenderung malah jelek, karena bukan hal yang mudah untuk mendesain UX aplikasi yang bisa menampung banyak kebutuhan aktivitas.
Bagi saya, saya lebih memilih menggunakan sekian banyak aplikasi untuk kegiatan yang berbeda daripada satu aplikasi untuk melakukan semuanya. Hal ini dikarenakan desain dan juga flow untuk tiap aktivitas berbeda sehingga aplikasi yang spesifik akan memberikan experience paling nyaman untuk dilakukan.
Sebagai contohnya adalah Evernote. Evernote adalah aplikasi untuk membuat notes di cloud. Selain untuk mencatat, bisa juga digunakan untuk membuat to do list, untuk collaborative project, membuat jurnal, menulis blog, dan lain sebagainya. Tapi saat ini, saya hanya pakai evernote untuk membuat catatan yang bisa diakses dari banyak device dan bisa dishare dengan orang lain. Untuk todo list, saya pakai aplikasi ToDoist, untuk collaborative project saya pakai Trello, untuk membuat jurnal saya pakai DayOne, untuk menulis blog saya pakai Blogo, dan lain sebagainya.
Mulai dari tampilan layar pertama yang kita temukan ketika membuka aplikasi, tombol apa saja yang tersedia βone click away,β dan konten apa yang disajikan, semua akan mempengaruhi experience dalam menggunakan aplikasi. Jadi saran saya untuk pengembang aplikasi, jangan coba untuk membangun aplikasi yang bisa melakukan semua hal, tapi fokuslah untuk memberikan aplikasi dengan fitur terbaik.
Tinggalkan Balasan