Mengapa Pebble Masih Merupakan Smartwatch Terbaik Saat Ini
Saya sudah agak lama mengikuti perkembangan smartwatch. Tahun 2014 ini tren smartwatch semakin meningkat mengingat perusahaan-perusahaan besar beradu lini produk smartwatch masing-masing. Ada Samsung dengan Galaxy Gearnya, Motorola dengan Moto360nya, LG dengan LG GWatchnya, dan yang paling baru adalah Apple dengan Apple Watchnya. Saya di sini tidak ingin membuat postingan komparasi spesifikasi antar merk-merk tersebut, tapi saya pribadi sudah menjatuhkan pilihan saya (untuk saat ini) jatuh kepada Pebble.
Buat yang baru dengar, Pebble adalah produk smartwatch jebolah kickstarter tahun 2012 silam. Dia menargetkan dana 100.000 dolar dan mendapatkan funding 10.000.000 dolar dari 85.000 backers. Bagi saya, smartwatch tidak untuk menggantikan peran smartphone kita. Jam fungsi utamanya tetap jam, tapi dia bisa terkoneksi dengan perangkat kita yang lain untuk mengutilisasi perangkat tersebut dari jam kita. Jadi yang saya incar dari awal bukan kecanggihannya, tapi usabilitynya sebagai sebuah jam.
Pebble terdiri dari dua jenis, Pebble biasa (terbuat dari bahan plasti) dan Pebbel Steel (terbuat dari besi). Harga Pebble 150 dolar dan Pebble steel 249 dolar. Fitur dan hardware keduanya sama persis, bisa pairing dengan smartphone, mendapatkan notifikasi, mengganti-ganti tampilan jamnya, menginstal apps di jam tangan untuk mensupport smartphonenya, dan lain-lain. Di dalam satu Pebble, kita hanya bisa menginstal 8 apps atau tampilan jam demi menghemat batre.
Secara desain, saya suka jam yang bulat (Moto360 dan LG GWatch), tapi hanya pebble yang mampu memberikan fungsi smartwatch yang saya butuhkan. Pertama batre pebble kuat 5-7 hari sementara yang lain hanya kuat 1-2 hari. Lalu pebble anti air dan bisa dibaca di bawah sinar matahari dengan jelas walaupun tidak berwarna maupun touchscreen. Fungsi utama pebble tetaplah jam, tapi dia bisa memberikan value lebih dengan terhubung ke smartphone kita untuk mendapatkan informasi notifikasi, mengontrol smartphone kita, dan lain-lain. Jadi secara fungsional, Pebble masih juara.
Lalu kalau membahas eksterior, Pebble sendiri agak kurang oke bentuknya, kotak dan dari bahan plastik. Kalo pebble steel mendingan lah yah, tapi tetap masing-masing baik itu pebble maupun pebble steel ada kekurangan dan kelebihannya. Misalkan salah satu kekurangan pebble steel adalah strap dari jamnya yang tidak mudah untuk diganti karena menggunakan ukuran pin yang langka. Yang membuat saya menyukai Pebble adalah semenjak awal, saya mencari jam yang menampilkan informasi dalam form analog, tapi dari digital. Untuk itu saya bisa menerima bentuknya yang kotak selama saya bisa mendapatkan jam digital yang menampilkan informasi analog.
Jadi dengan pertimbangan pilihan jam tangan pintar yang ada saat ini, saya melihat Pebble yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keperluan saya. Secara fungsi dan desain display sudah sangat sesuai dengan selera saya, hanya saja yang disayangkan bentuknya tidak bundar, tapi itu gak terlalu fatal sih. Jadi kalau ada yang ingin ngasih saya kado atau sekedar iseng ingin membuat saya senang, saya akan dengan sangat terbuka menerima jika ada yang ingin membelikan Pebble secara cuma-cuma 🙂 Cara belinya gampang, tinggal masuk ke website resminya Pebble dan pilih mau warna apa. Tapi katanya sekarang kirim ke Indonesia agak repot, pajaknya juga gede. Yang steel aja kena pajak 500rb sendiri 😥 Tapi kalau mau beliin, yang Pebble saya prefer yang warna hitam dan yang Pebble steel, hmm yg hitam juga deh. So, ditunggu yah kirimannya 😀 *ngarep banget*
Tinggalkan Balasan