Halo para pembaca setia Ardisaz. Tahun 2020 sudah kita lewati dan akan dikenang selamanya sebagai tahun yang cukup berat dan menantang. Pandemi menerpa kita dari awal 2020 hingga sekarang. Di tengah jatuh bangun yang dialami selama setahun ke belakang, kita bisa beradaptasi dan berusaha tumbuh di tengah situasi pandemi ini. Salah satu blessing dari pandemi ini adalah waktu yang dimiliki untuk produktif bisa semakin banyak karena kita menghapus waktu komuter yang habis di jalan.

Keluasaan waktu ini memberikan aku kesempatan untuk bisa lebih intensif mengerjakan hobi-hobi ku, salah satunya menulis blog. Buat ku, blog ini adalah medium untuk bisa memberikan manfaat bagi orang-orang. Terkadang ada beberapa tulisan yang itu dibutuhkan untuk orang lain. Seperti tulisan tentang teknik memasukan suara ke zoom atau google meet menggunakan loopback atau voicemeeter, tulisan tentang kursi ergonomis yang sudah convert ke temen-temen yang jadi beli kursi juga di Informa Qbig, tulisan tentang game development dan startup, atau mungkin tulisan-tulisan ringan yang bisa mengisi waktu luang temen-temen yang membaca.

Momen aku nulis paling banyak itu di 2014. Tahun itu aku bisa nulis sampai 302 tulisan dalam satu tahun. Artinya hampir tiap hari saya menulis. Lalu di 2015 dan 2016 juga lumayan, masih 120-160an tulisan pertahun. Tapi memang di 2017 hingga 2020 ini saya merasa kesibukan saya memakan waktu saya untuk bisa menulis. Di 2017 hanya ada 7 post baru, di 2018 hanya ada 19 post, dan di 2019 pun hanya ada 24 post. Tapi di 2020, karena pandemi, saya jadi lebih memiliki waktu untuk menulis dan bisa mempublish 65 post. Mungkin memang tidak akan seintensif 2014 yah karena saat ini selain medium tulisan, saya juga lagi mulai membangun Youtube channel saya. Tapi kalau dilihat dari effortnya, sepertinya sudah hampir sama dengan di tahun 2014 hanya beda di fokus saja.

baca juga : Dari Blogger Jadi Youtuber

Apa sih untungnya nulis blog atau bikin video di Youtube? Kalau saya sih gak menganggap membuat konten ini sebagai hal yang profesional yah. Kerjaan utama saya tetap membuat game di Arsanesia. Tapi membuat konten ini bagi saya adalah kontribusi sosial. Hal yang bisa saya lakukan untuk berbuat baik dan memberikan kemasyarakat. Bisa dibilang ini tabungan untuk nanti kalau saya sudah gak ada, tiap tulisan bisa tetap diakses oleh orang banyak, dan setiap tulisan ini memberi manfaat, akan jadi amal jariyah buat saya. Tapi emang gak ada untungnya sama sekali? Jawabnya sih tentu ada yah.

Manfaat secara langsung yang didapatkan secara finansial tentu ada. Di blog ini, saya sudah verified untuk bisa memonetisasi blog dengan iklan. Tapi itu gak seberapa nilainya. Yang cukup lumayan biasanya yang dari endorsement. Brand yang berhubungan dengan startup beberapa kali minta dibuatkan review di blog ini. Beberapa ada juga yang barter dengan produk mereka. Kalau Youtube jelas belum bisa dimonetisasi yah karena baru mulai.

Tapi yang saya rasakan dampak terbesarnya justru manfaat gak langsung. Dengan menulis, kita memposisikan diri kita sebagai experti di suatu topik. Orang yang butuh konsultasi atau jasa expert dari kita, bisa dengan mudah menemukan kita secara online dan melihat karya-karya kita dari tulisan yang dibuat. Justru hal-hal seperti ini yang memberikan impact finansial jauh lebih besar dibandingkan monetisasi tulisannya. Singkatnya, tulisan kita membentuk kredibilitas kita. Orang bisa menilai rekam jejak dan cara kita mempresentasikan diri kita dari tulisan-tulisan yang kita buat.

Jadi saya sih sangat sarankan, di era digital ini, pastikan kita meninggalkan jejak digital yang positif. Selain jejak digital itu akan jadi peninggalan kita yang akan terus memberikan manfaat ke orang banyak, kredibilitas dan integritas kita terkadang akan dinilai juga dari presence digital kita.