My Journal

Tips Memilih Kursi Ergonomis Untuk Work From Home

Di awal pandemi, saya main ke Informa untuk liat-liat kursi buat istri saya. Waktu itu section kursi untuk kerja ada di lantai dua dan di area paling belakang banget. Pilihannya pun terbatas. Lalu minggu lalu saya ke informa dalam rangka mencari kursi ergonomis untuk saya sendiri, dan yang terjadi mengejutkan. Di lantai dua informa, satu lantai itu isinya kursi dan meja semua. Baru masuk, langsung disuguhi display kursi sampai bertingkat, mulai dari kursi biasa, kursi manager, sampai gaming chair. Kursi ergonomis pun di pampang terdepan. Ini menunjukan demand akan kursi dan meja kerja di era pandemi ini naik drastis. Banyak orang yang mulai investasi untuk membuat area kerjanya di rumah karena expect tahun depan bakal tetep harus kerja dari rumah.

Saya sendiri awalnya pakai kursi kantor biasa di rumah. Lalu awalnya karen istri beli kursi yang ada head restnya, kok enak yah, jadilah saya mau juga kursi yang ada head restnya. Terus karena saya punya riwayat backpain, cari kursi yang ergonomis sepertinya menarik. Apalagi karena WFH ini, yang dulunya mungkin 1/3 waktu saya duduk di kursi, sekarang 2/3 waktu saya dihabiskan duduk di kursi. 1/3 sisanya untuk tidur paling. Jadilah saya pikir investasi ke kursi yang ergonomis ini akan bermanfaat banget buat kesehatan saya jangka panjang.

Berbagai pilihan kursi yang dipajang di Informa QBig BSD

Di awal, saya pikir kursi ergonomis itu cuma gimmick. Tapi saya punya teman yang dia ada back pain akut. Beberapa kali saya jalan main sama dia, kalau malem itu bahkan dia kadang harus diurut biar besoknya bisa kerja. Terus suatu ketika dia beli kursi ergonomis yang harganya lumayan mahal. Lalu saya tanya, ngefek gak? Dan ternyata dia bilang udah gak back pain lagi klo harus duduk lama. Wah, saya langsung jadi percaya dengan efek postur duduk terhadap kesehatan tulang punggung. Soalnya temen saya sendiri yang saya lihat dia hidupnya keganggu banget dengan backpain, kini udah berkurang drastis.

Kursi ergohuman yang dipakai temen saya efektif untuk mengurangi backpain

Saya pun riset-riset dulu karena harganya yang cukup fantastis. Untuk merk Herman Miller, harganya bisa 26jutaan. Ada yang buatan singapur namanya Ergohuman, itu 12juta. Untuk beli kursi dengan budget segitu, tentu harus riset dulu dong, apa yang bikin dia mahal. Berikut saya coba breakdown beberapa fitur di kursi yang ergonomis yang perlu ada. Kuncinya sih adalah kursi yang membuat kita duduk dengan postur yang bagus. Untuk bisa posturnya bagus, berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Kita mulai dari sisi atas kursi sampai sisi bawah kursi yah.

Head Rest

Yang pertama adalah headrest. Ini aku agak conflicted karena klo headrest itu penting untuk ngejaga postur, kenapa Herman Miller gak pakai headrest yah? Seri yang paling populernya gak ada. Tapi ketika saya sendiri ngerasain, lebih nyaman ada headrest daripada enggak yah. Cuma gak tahu juga efek jangka panjangnya lebih bagus dengan atau tanpa headrest.

Cuma kemarin yang saya cari adalah kursi yang ada headrestnya. Nah headrest ini agak tricky karena tinggi tiap orang kan beda. Jadi posisinya agar nyaman menyangga kepala kita harus bisa diatur. Klo terlalu tinggi/maju, kepalanya jadi nunduk. Jadi saya nyari yang posisinya tepat di belakang leher saya. Bagi saya itu posisi paling nyaman dan menjaga postur. Untuk itu, either kalian cobain berbagai kursi yang punya fixed headrest, atau cari kursi yang headrestnya adjustable jadi gampang pasinnya.

Breathable Material

Material ini penting banget. terutama klo kita ngomongin bagian punggung. Awalnya saya pengen beli gaming chair karena keliatan keren, apalagi klo lagi streaming. Tapi most of gaming chair itu materialnya kulit. Kalau bahan kulitnya gak bagus, yang ada malah bikin keringetan dan panas. Dan most of ergonomic chair pasti pilihan utamanya bahan yang breathable.

Bahan breathable itu yang biasanya dari mesh jaring-jaring gitu. Jadi udara bisa mengalir dengan mudah dan bikin jadi gak gampang keringetan. Cuma agak trickynya adalah karena saya biasa pakai greenscreen, bahan jaring-jaring ini bikin efek greenscreennya jadi flickering. Jadinya kemarin salah satu spec yang saya cari adalah at least head rest nya gak dari bahan jaring, bahan kain gpp toh kepala lebih sering gerak-gerak, gak kayak punggung.

Lumbar Support

Lumbar Support ini adalah bagian paling esensial dari kursi ergonomis. Bentuk kursi yang baik itu membantu mengikuti lekuk tubuh tulang punggung kita. Sebagian besar lumbar support itu at least menjaga bentuk tulang punggung bagian bawah. Tapi klo Herman Miller, itu sampai ke punggung tengah juga ada support nya. Ergohuman juga dirancang untuk sampai atas kejaga posturnya. Tapi at least lumbar support juga udah so much better sih.

Nah Lumbar Support ini juga agak tricky karena tinggi tiap orang kan beda-beda. Jadi harus pas posisi lumbar supportnya supaya bisa menahan punggung kita. Ini kenapa adjustable Lumbar Support jadi penting. Jadi kita bisa naik turunin posisinya agar pas di punggung kita.

Hand Rest

Hand rest ini banyak yang mungkin orang mengganggap gak penting. Padahal, hand rest ini berguna banget untuk menjaga postur ketika kita ngetik atau megang mouse. Tinggi hand rest yang pas ngebuat tangan kita gak melayang ketika ngetik atau megang mouse.

PR nya lagi, tinggi meja tiap orang beda-beda yah. Jadi agar handrestnya bisa menyangga siku kita dengan ideal, handsetnya perlu bisa diadjust juga tingginya. Bahkan ada beberapa tipe kursi yang hand restnya bisa digeser sudut kemiringannya jadi gak cuma siku, tapi sampai pergelangan tangan bisa disupport.

Dudukan

Bagian yang gak akan gerak-gerak selama kita duduk adalah pantat. Untuk itu bahan alas duduk kita ini juga jadi penting. Balik lagi, materialnya klo bisa yang breathable jadi sirkulasi udara lancar. Cuma ada satu hal yang ini saya juga baru tahu setelah riset. Salah satu hal yang penting dari dudukan adalah kalau bisa lebar dan panjangnya pas untuk menyangga sampai ke batas lutut kita. Beberapa yang ukurannya pendek bikin sebagian kecil paha kita melayang. Nah itu juga bikin lebih cepet capek.

Thats why, sebagian besar kursi ergonomis punya fitur untuk memaju mundurkan dudukannya sehingga bisa memposisikan dengan sesuai. Ukuran kaki tiap orang beda-beda yah, jadi untuk dapet panjang yang pas itu cukup sulit.

Reclined

Fitur recline ini menurut saya minor yah. Lebih ke klo udah lama duduk tegak dan mau sedikit rileks, instead of harus pindah ke kasur, kita bisa tidurin aja kursinya. Beberapa ada yang cukup lebay bisa sampe 180 derajat dan ada leg rest nya, tapi itu gak penting sih. 30-45 derajat aja udah cukup kok buat sedikit rileksing.

Cuma yang menarik, si Herman Miller itu bahkan bisa ngikut recline agak ke depan loh. Jadi kalau kita ngetik agak condong atau nunduk, si postur punggung kita juga tetep disupport loh. Honestly gak kebayang efeknya kayak apa yah. Someday klo bisa kebeli Herman Miller, aku ceritain :p

Hidrolik

Terakhir hidrolik. Ini rasanya fitur standar semua kursi. Dengan adanya hidrolik ini, kita bisa atur ketinggiannya agar kaki bisa napak dengan baik dan tingginya pas dengan meja dan monitor kita. Kalau terlalu rendah kita dongak, kalau terlalu tinggi jadi nunduk. Jadi penting banget untuk cari kursi yang ada hidrolik bisa di tinggi pendekin.

Kursi Sauber yang jadi pilihan saya

Nah itu beberapa poin yang saya dapatkan dari hasil riset tentang kursi ergonomis. Kuncinya menemukan kursi yang fit dengan badan kita, klo gak ada yang fit, cari yang bisa diadjust sehingga bisa menyesuaikan badan kita. Tapi emang kursi yang semakin banyak fitur yang bisa diadjust, harganya akan semakin mahal.

Kalau budget terbatas dan mau cari kursi yang fit, rasanya dateng ke showroom kayak Informa itu bakal berguna banget. Kita bisa dudukin semua kursi yang ada di sana. Mbak dan Mas nya ramah banget ngasih kita berbagai tipe kursi. Ampe nurunin dari display di rak yang atas demi kita bisa nyoba loh. Apalagi informa di Qbig, wah itu satu lantai kursi semua jadi bisa puas duduknya. Mau nyobain Ergohuman ada, karena kayaknya Informa distributor resminya. Harga Ergohuman yang ergonomis itu klo tanpa headrest 8jt, dengan headreset 12jt. Saya udah coba dudukin dan posturnya nice banget. Tapi kekurangannya headrestnya bahan jaring jadi klo dipake streaming bakal flickering ke greenscreen.

Kursi lama saya yang ditrade in sama kursi baru

Akhirnya pilihan saya jatuh ke merk Sauber. Harganya pun setengah atau 1/3 nya ergohuman. 4,2jt udah yang tipe ada head restnya. Fitur-fitur yang saya sebutin di atas, ada semua di kursi ini. Udah gitu lagi ada promo trade in loh. Kursi lama saya yang dulu saya beli harganya 900rb bertahun-tahun yang lalu dan udah robek, selama hidroliknya masih jalan, bisa ditukar dan ngebuat harga Sauber yang saya beli jadi cuma 3,6jt. Itu kayaknya udah 4 tahun lebih deh usianya, tapi harganya masih bisa dapet di 600rb-an. Terus selama year end juga masih ada promo beli di atas 3jt, free ongkir dan pasang. Klo biasanya kan baru free klo udah di atas 5jt.

Kursi idaman saya yang harganya 1500 USD, semoga someday kebeli 🙂

So buat kamu yang memprediksi tahun 2021 bakal masih work from home dalam waktu lama, kursi ergonomis bisa jadi investasi yang baik. Apalagi klo punya riwayat back pain, harga ke dokternya sendiri bisa semahal harga kursinya. Jadi sayangilah punggung mu dengan kursi ergonomis 🙂

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. Tahun ke-13 Menjadi Blogger – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: