Passion Saja Tidak Cukup
Mungkin sering kali kita mendengar kalimat “follow your passion” atau “lakukan apa yang membuat mu senang.” Memang passion bisa menjadi motivasi yang sangat besar untuk kita bisa melakukan sesuatu tanpa kenal waktu ataupun lelah. Kan katanya kalau kita melakukan sesuatu yang kita sukai, tidak akan terasa seperti bekerja.
Tapi ternyata passion saja tidak cukup untuk mengantarkan seseorang menjadi sukses. Saya ambil contoh ekstrim dimana ada sebuah pekerjaan yang sangat anti mainstream dan terlihat sangat mengejar passionnya banget, pekerjaan itu adalah komentator game di youtube. Kalau kamu coba cari di youtube, ada channel milik Pewdiepie yang memiliki jumlah subscriber terbesar di Youtube. Penghasilannya sudah mencapai belasan juta dolar (mungkin sekarang lebih) dari hobinya memainkan game dan mengomentarinya di youtube.
baca juga : Mengejar Passion Menjadi Profession
Orang awam berkomentar, “wah enak banget ya kerjanya Pewdiepie, cuma main game dan ngomentarin. Seru ya klo kerja sesuai passion itu.” Memang terlihat mudah dan menyenangkan karena tinggal main game tiap hari gak perlu keluar rumah atau macet-macetan atau dimarahin bos dan sebagainya. Udah gitu uangnya banyak juga.
Yang tidak banyak orang lihat adalah kesuksesan itu tidak hanya modal passion saja. Kalau motivasinya melakukan sesuatu hanya jika kamu senang melakukan hal itu, maka kamu tidak akan bisa sukses dengan mudah. Hal-hal seperti konsisten setiap hari mengambil video, mengedit video agar hasilnya menarik dengan efek-efek menawan, memilih game dari sekian banyak game di pasar yang harus dimainkan, membuat komentar yang lucu dengan ekspresi ceria dalam kondisi apapun, hingga upload ke youtube yang mungkin memakan waktu cukup lama, itu semua tidak selamanya menyenangkan. Pasti ada momen dimana dia sedang tidak mood, momen dimana dia jenuh, malas, atau bahkan bisa saja ada momen dimana jumlah viewernya turun. Di masa yang “berat” itu, modal passion saja tidak cukup. Determinasi, konsistensi, dan disiplin juga menjadi faktor penting seseorang agar bisa berhasil.
baca juga : Biarkan Anak Mencari Passion-nya
Contoh lain dari kasus ini adalah seorang penyanyi. Ketika manggung, bisa menghibur orang banyak, bisa tur keliling dunia, dan dibayar, orang akan berpikir sama bahwa kunci sukses ada di passion. Dia senang bernyanyi, senang menghibur orang banyak, senang tur keliling dunia. Anggapannya, ketika seseorang passion menyanyi dan menghibur, maka lambat laun akan sukses. Namun dibalik para penyanyi yang sukses, terdapat latihan tiap hari yang konsisten, menu diet yang ketat, dan berbagai masalah lainnya yang mungkin dia alami sehingga membuat dia “tidak senang” bernyanyi. Di saat momen itu terjadi, modal passion saja tidak cukup membuatnya untuk bisa maju.
Saya juga sama dalam hal blogging. Saya senang menulis dan menikmati blogging. Tapi tentu ada momen dimana lagi malas ngeblog. Di saat itu terjadi, saya harus terus memaksa diri agar tetap konsisten agar tidak kehilangan momentum. Bahkan tidak hanya menjaga konsistensi, saya tetap harus terus berinovasi dan mencari cara agar kontennya bisa lebih berkualitas dan menarik. Terkadang pun saya harus melakukan hal yang bukan passion saya demi mendapatkan kualitas blog yang lebih baik. Belajar SEO, belajar web programming, belajar branding, dan banyak lainnya yang aktivitasnya bukan ngeblog sesuai passion saya, tapi harus saya lakukan agar blog saya bisa terus berkembang.
Lalu sebagai seorang founder startup. Saya sangat passion menjalankan perusahaan, membuat game, coding. Saya juga passionate dengan isu budaya dan isu pendidikan. Tapi tidak setiap hari saya bisa dengan senang membuat game. Ada momen dimana saya harus memikirkan masalah keuangan, memikirkan pajak, memikirkan recruitment, dan berbagai hal lain yang harus kita lakukan demi bisa tetap melakukan apa yang kita sukai.
baca juga : Kehilangan Momentum
Jadi kesimpulannya, passion itu perlu. Tapi passion saja kurang kalau kita ingin bisa berhasil. Perasaan, mood, dan hati tidak cukup untuk mengantar kita menuju kesuksesan. Passion harus diimbangi dengan disiplin, konsistensi, dan determinasi. Jalan untuk sukses tentu tidaklah mudah. Ketika kita sedang “turun,” maka disitulah determinasi kita akan mengambil alih. Memaksa kita untuk terus maju dan berkembang dalam kondisi apapun.
Tinggalkan Balasan