My Journal

Konsistensi Adalah Kunci Sukses

Kalau saya diminta menyebutkan satu saja kunci agar kita bisa sukses, menurut saya satu kunci utama tersebut adalah konsistensi. Konsistensi menurut saya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena apapun yang kita lakukan, walaupun kita sangat passion terhadap hal itu, pasti akan ada momen dimana kita turun seingga membuat kita tidak konsisten dalam mengerjakannya.

Kenapa konsisten itu penting? Menurut saya memulai sesuatu itu bukanlah hal yang sulit. Punya ide baru lalu mencoba memulai mewujudkan ide tersebut itu sangat mudah. Tapi ketika kita memulai dan gagal, apakah kita masih mau melanjutkan ide kita tersebut? Misalkan saya ingin menjadi perusahaan game nomer satu di Indonesia, lalu mencoba membuat game, dan ternyata game tersebut tidak sukses. Apakah saya akan tetap membuat game atau memilih untuk tutup. Dua pilihan itulah yang membedakan orang sukses dengan mereka yang gagal.

baca juga : Tidak Ada Produk yang Lahir Sempurna

Saya coba ambil contoh kalau di dunia game adalah Own Games Studio. Sebelum Tahu Bulat, sudah berapa banyak game yang dibuat oleh Own Games. Apakah semua game terdahulunya sukses? Mungkin banyak dari kamu yang tidak tahu game buatan Own Games lainnya selain Tahu Bulat. Tapi Tahu Bulat itu bukanlah kesuksesan yang ajaib dan tiba-tiba. Itu adalah buah dari konsistensi dan ketekunannya membuat games.

Kadang bahkan konsistensi mandek karena merasa produk, karya, atau ide yang kita kerjakan menurut kita masih jauh dari standar yang kita inginkan. Mungkin kita menganggap ternyata ide kita jelek dan memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Atau merasa bahwa kita tidak punya skill, experience, atau resoursces yang cukup untuk bisa sukses. Yang perlu kita ketahui adalah efek dari konsistensi salah satunya adalah improvement diri kita sendiri. Di awal, tentu kita tidak akan bisa membuat apapun yang sempurna. Semua orang pasti memulai dengan tidak sempurna. Tapi konsistensi itulah yang membuat lama-kelamaan, kesuksesan bisa tercapai.

baca juga : Passion Saja Tidak Cukup

Saya coba ambil contoh lain, banyak orang yang ingin sukses menjadi Youtuber tapi merasa tidak punya modal. Sudah coba buat beberapa buah video tapi tidak ada yang menonton. Salah satu Youtuber teknologi yang saya sangat salut adalah MKBHD. Saat ini dia sudah punya 3,7jt subsrcibers yang mengikuti channel tech review miliknya. Menjadi tech reviewer seperti MKBHD mungkin membuat banyak orang ragu karena melihat gear yang digunakannya, device2 yang dia review, dan lain sebagainya butuh modal besar. MKBHD memulai channelnya hanya dengan laptop saja. Dia mereview gadget yang dia ingin beli dan berbagi infonya ke orang lain untuk membantu orang lain yang ingin membeli gadget yang sama. Kalau kamu sudah buat belasan hingga puluhan video tapi subrcibernya sedikit sudah menyerah, MKBHD milestone 1.000 videonya adalah 70an subscirber. Dan kalau kamu liat video-video dia di awal, itu jauh banget kualitasnya. Tapi dari tiap video, dia belajar sehingga bisa sampai tahap sekarang ini.

Jadi bagi kamu yang sedang ingin mengejar sebuah mimpi, cita-cita, atau target, pastikan kamu bisa menjaga konsistensi. Dan konsisten itu berat. Passion saja tidak cukup. Kamu harus punya disiplin diri untuk bisa terus konsisten. Jangan takut gagal, karena untuk bisa sukses itu emang satu-satunya jalan adalah mengalami kegagalan. Gak ada jalan lain. Kalau sukses itu bisa didapat dengan sekali jalan, harusnya udah gak ada lagi orang miskin di dunia ini. Kenapa orang sukses itu minoritas, karena yang bisa konsisten bangkit tiap kali jatuh tidak banyak. Jadi saran saya untuk kamu, jangan menyerah dan tetap jaga konsistensi untuk mengejar mimpi kamu.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: