My Journal

Program Untuk Membantu Startup Yang Sudah Ada

Sepanjang perjalanan di dunia startup ini, saya melihat cukup banyak elemen yang ingin memajukan ekosistem startup di Indonesia. Which is hal yang bagus. Namun sayangnya banyak sekali program yang terlalu muluk sehingga tidak berjalan sesuai kondisi di lapangan. Atau problem paling sering terjadi adalah eksekutor programnya yang tidak tahu kondisi real yang dibutuhkan ekosistem itu apa sehingga banyak yang tidak tepat sasaran.

Menurut saya yang program tidak berjalan atau tidak tepat sasaran itu tidak masalah, di awal. Karena seiring waktu, elemen-elemen atau orang-orang yang memang passion untuk mengembangkan ekosistem lambat laun akan belajar dan menemukan polanya bagaimana cara memberikan impact kepada komunitas dengan program yang bisa dieksekusi dan benar-benar memberikan dampak bagi pertumbuhan ekosistem di Indonesia.

baca juga : Tiga Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Startup Baru

Biasanya program-program yang tidak berhasil berjalan itu karena sifatnya hanya eventual dan megah di awal. Padahal membangun ekosistem itu tidak bisa sehari dua hari. Misalkan pelatihan startup yang durasinya hanya 2 hari lalu setelah selesai tidak ada tindak lanjut apa-apa. Padahal justru tantangan tiap startup berbeda dan akan terus berlangsung selama startup itu hidup. Jadi ketika saya ikut event seperti itu, jadinya ya hanya event networkingnya saja yang memberikan benefit buat saya sebagai pelaku startup. Udah banyak banget loh acara yang sifatnya “firework” begini yang hanya temporary dan memberikan impact yang tidak begitu besar.

Menurut saya program yang sifatnya percikan seperti itu cocok untuk menginspirasi orang baru untuk melakukan startup bisnisnya. Tapi bagi startup yang sudah mulai berjalan, butuh program-program yang lebih intensif. Kalau saya lihat, saat ini lebih banyak program untuk memotivasi orang membuat startup dibandingkan membantu startup yang sedang strugling. Jadinya banyak startup lahir tapi banyak juga yang tumbang.

baca juga : 7 Tips Startup Dari Workshop Google Launchpad

Beberapa program yang menurut saya tepat sasaran untuk membantu startup adalah program-programnya Dicoding, Google launchpad week, atau program-program yang dilakukan oleh Intel Indonesia (nanti saya coba share di tulisan blog berikutnya). Intinya adalah kadang banyak pelaku ekosistem yang terlalu fokus mencetak startup baru, tapi melupakan startup yang sudah terbentuk tapi tetap masih butuh dukungan. Padahal justru tahap terberat dari startup adalah ketika mencoba mengeksekusi idenya.

Dengan di challenge di Dicoding, startup yang sudah punya produk bisa mengikutkan produknya ke dalam sebuah challenge lalu menukar poinnya dengan tools untuk mereka bekerja. Beberapa developer saya lihat pada menukar poin untuk device tester sampai ke tools untuk kerja seperti Mac Mini agar produknya juga bisa hadir di iOS.

baca juga : Tips Mengembangkan Startup Dalam Talkshow Kummaha TV

Google Launchpad Week mempertemukan startup dengan para mentor selama seminggu. Tak hanya itu, setelah itupun beberapa startup masih menjalin komunikasi dengan para mentor sehingga masih bisa mendapatkan bantuan terkait dengan bisnis yang mereka jalani. Dan Google Launchpad Week ini targetnya adalah startup yang sudah exist sehingga lebih mudah untuk dibimbing.

Lalu untuk programnya Intel, menurut saya sangat banyak. Tapi Intel juga sangat mendukung startup yang sudah ada untuk berkembang, banyak mengajak mereka berkolaborasi, dan membuat program-program yang menurut saya dapat memberikan impact yang besar.

Harapannya sih di tahun 2016 ini semakin banyak program yang ditujukan untuk membantu existing startup. Tidak hanya bertarget membuat puluhan ribu startup, tapi juga membuat target agar setiap startup yang lahir bisa survive dan sukses.

About Adam Ardisasmita (1374 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Comment on Program Untuk Membantu Startup Yang Sudah Ada

  1. yang penting harus punya tekad dan niat untuk belajar sesuatu dari 0

    Suka

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Menyerap Ilmu Pada Acara Bimbingan Teknis Startup Yang Diadakan Oleh Badan Ekonomi Kreatif – Ardisaz
  2. Mendapat Amanah Menjadi Intel Innovator Untuk Membantu Ekosistem Startup di Indonesia – Ardisaz

Tinggalkan komentar