Tips dari Pengalaman Kedua Mengisi Booth di Startup Asia
Bagaimana cara mengisi stand di Startup Asia yang baik dan benar
Ada banyak sekali event yang memberikan ruang bagi startup dan gamedev untuk bisa mempamerkan karyanya. Semenjak 2011, Saya sudah sering datang ke berbagai acara untuk memperkenalkan Arsanesia ataupun game-game yang sudah kami buat. Saya ingat ketika pertama kali mengisi stand adalah di Singapore pada acara Communicasia 2011 dimana saya datang mewakili pemenang lomba aplikasi Tap That App dari Nokia.
Waktu itu saya tidak bermodalkan apa-apa kecuali laptop untuk memutar video dan kartu nama seadanya. Bahkan device untuk demo pun disediakan oleh Nokia. Ketika itu banyak sekali pengunjung datang ke booth untuk menanyakan berbagai macam hal. Namun ketika acara selesai (kalau tidak salah itu selama empat atau lima hari berturut-turut), saya tidak mendapatkan apa-apa yang berpengaruh untuk saya ataupun Arsanesia. Satu-satunya manfaat yang saya rasakan adalah justru momen ketika acara berakhir dan bisa networking dengan banyak orang penting mulai dari petinggi Nokia hingga pembuat game Angry Birds.
Setelah itu saya kerap mengikuti berbagai acara dimana Arsanesia harus membuka booth mulai dari acara lomba di bidang IT seperti INAICTA, acara bazaar komputer seperti Indocomtech, acara khusus startup seperti Startup Asia, hingga ke acara-acara lainnya. Tahun lalu Saya sengaja hadir ke Startup Asia Singapore untuk membuka booth dan memperkenalkan Arsanesia. Pada acara Startup Asia Singapore 2013, Saya merasa pulang tidak membawa apa-apa. Banyak sekali kesalahan yang saya lakukan (atau tidak lakukan) pada Startup Asia yang lalu. Untuk itu, tahun ini kebetulan Arsanesia memenangkan kompetisi Top Local apps yang diadakan Baidu dan mendapatkan stand gratis di Startup Asia Jakarta 2014. Outcome dari acara tersebut jauh lebih baik dari ketika Saya mengisi di Startup Asia Singapore 2013. Apa yang berbeda? Ini beberapa hal yang saya pelajari.
Pelajari Target Auidence dari Acara Yang Diadakan
Ini adalah kesalahan fatal saya yang pertama. Dulu saya tidak peduli acaranya apa, diadakan untuk siapa, saya akan selalu membawa materi yang sama. Saya tidak pernah memikirkan pengunjung yang datang akan seperti apa sehingga sering kali event tersebut cuma berbuah capeknya aja. Dengan mempelajari target audience acara, kita jadi bisa memilih mana acara yang tepat untuk kita mana yang tidak perlu kita hadiri.
Contohnya, kalau kita datang ke Mega Bazaar Komputer, pengunjung tidak peduli dengan aplikasi yang kita buat. Mereka yang datang ke sana mau cari komputer, handphone, dan lain-lain, gak ada yang peduli kalau di sana ada startup atau ada aplikasi keren. Pengalaman ngisi di event kayak gini, yang ada pengunjung cuma minta diinstalin game kita ke HP mereka.
Lalu acara lain adalah acara setipe Startup Asia. Di event ini yang datang bukanlah customer atau end user, untuk game atau aplikasi yang kita buat (ini case Saya sebagai seorang game developer yah). Di acara Startup Asia sebagian besar yang datang adalah perusahaan lain yang berpotensi untuk diajak kerja sama, publisher, investor, media, dan para pelaku Startup. Jadi kalau di event seperti ini, fokus kita adalah membawa materi/produk terbaik kita yang berpotensi untuk diliput media karena keunikannya, mendapatkan rekan kerja sama karena potensi yang dimilikinya, hingga mendapatkan investor karena konsepnya yang menarik. Di acara ini kita gak bisa jualan kayak di acara Hello Fest atau PopCon Asia sehingga tidak perlu membawa merchandise apa-apa untuk dijual. (Event untuk jualan nanti saya bahas di lain waktu).
Di acara Startup Asia sebagian besar yang datang adalah perusahaan lain yang berpotensi untuk diajak kerja sama, publisher, investor, media, dan para pelaku Startup
Apa Materi Yang Perlu Disiapkan
Tiga materi dasar yang harus ada ketika mengisi event seperti ini adalah:
- DEMO PRODUK
- Kartu Nama
- X-Banner
Tiga hal itu sangatlah esensial dalam mengisi stand kita (betewe ini versi low budget yah) karena ketika orang datang, ia ingin melihat apa yang sudah kita buat. Ketika orang melihat yang kita buat menarik, orang akan butuh kontak kita untuk kerja sama lebih lanjut. Dan yang paling penting, di event seperti ini orang akan lalu-lalang dan melihat ada banyak sekali startup berjejer. Kita butuh Banner yang super menarik dan informatif agar orang bisa dengan cepat skimming apa yang kita kerjakan dan menarik mereka ke stand kita. Jadi demo produk yang oke, kartu nama yang lengkap dan informatif, serta Banner yang menarik adalah hal wajib yang perlu kita siapkan.
Beberapa alat bantu lainnya adalah video singkat produk kita (ingat, singkat, karena orang gak akan berdiri lama buat mantengin video kita), brosur untuk mereka yang ingin mengetahui produk kita lebih lanjut, dan juga merchandise gratisan kayak stiker atau pin (yang murah-murah aja). Sedikit gambaran singkat, untuk booth yang standar-standar kayak saya, itu sehari bisa ngabisin kira-kira 1/2 box kartu nama yang diambil (satu box sekitar 100 kartu nama). Jadi pastiin materi kita buat ngisi stand tersebut cukup untuk selama acara.
Terkait produk, kalau kita punya banya produk, pastikan kita menampilkan produk terbaik kita atau yang terbaru dan paling populer. Pengunjung akan bingung dan gak mungkin sempet nyobain semua produk kita kalau kita jejer segitu banyak di booth. Pengalaman tahun lalu gitu, saya datang dengan niat memperkenalkan semua Arsanesia, pada akhirnya di hari kedua saya fokus ke satu game terbaik saja. Baru kalau pengunjung nanya, kita ceritain kita punya apa lagi yang lain.
Demo produk yang oke, kartu nama yang lengkap dan informatif, serta Banner yang menarik adalah hal wajib yang perlu kita siapkan.
Yang Kita Lakukan Selama Acara Berlangsung
Yang jelas adalah kita jagain stand kita :p Kalau ada orang dateng, kita jelasin produk kita apa, startup kita apa, kita kasih kesempatan buat pengunjung untuk mencoba produk kita. Dari moment itu aja, kita bisa dapet banyak feedback terkait fitur yang ada di produk kita. Lebih bagus lagi kalau orang tersebut suka dan tertarik lebih lanjut dengan produk kita.
Jadi kita harus selalu berdiri di samping booth ketika ramai pengunjung untuk memastikan bahwa kita ada di stand siap untuk ditanya-tanya dan mendampingi mereka mencoba produk kita. Ini selalu jadi tantangan buat saya karena selama ini saya selalu jaga booth sendiri. Kenapa? Karena saya merasa sayang resource Arsanesia kalau cuma dipake buat jaga booth yang harusnya bisa dipakai untuk lebih produktif. Jadi yasudah selama Saya belum punya staf marketing, hal ini akan sebisa mungkin saya lakukan sendiri. Ketika di Singapore pun saya jaga stand seorang diri, kerasa banget capeknya kayak gimana :p
Salah satu hal yang penting selain melayani pengunjung dan menjelaskan produk kita, kita juga harus aktif berkenalan. Kalau ada yang nanya ke kita siapa kita, tanya balik orang tersebut dari mana dan minta kontaknya. Minta kartu namanya. Siapa tau kita ada potensi kerja sama dengan orang tersebut.
Hal yang sama juga dengan kita lakukan dengna sesama pengisi stand di sebelah kita. Kita harus berkenalan dengan mereka, ketika pagi hari mulai rapih-rapih stand atau ketika beres-beres. Kita tidak tahu kalau justru opportunity datang dari teman di sebelah kita. Jadi kita harus kenalan dengan mereka. Oh ya ini juga penting karena kalau ngisi stand sendiri, kita bisa nitip stand kita ke tetangga misalkan sedang ingin makan atau sholat :p
Salah satu hal yang penting selain melayani pengunjung dan menjelaskan produk kita, kita juga harus aktif berkenalan.
Apa Yang Dilakukan Ketika Acara Berakhir
Nah, ini dia nih yang paling sering dilupakan. Ketika acara berakhir, terus apa? Udah aja gitu bubar, berharap semua kesempatan yang terjadi selama acara berlangsung akan terwujud tiba-tiba. Hahaha. Dulu saya begitu, ketika acara selesai yaudah pulang dan kembali ke rutinitas normal layaknya tidak ada apa-apa. Justru ini momen yang paling penting yakni memfollow up kontak yang kita dapatkan selama acara.
Ada segepok kartu nama baru yang saya dapatkan. Setelah acara berakhir, saya convert tiap kartu nama ke dalam aplikasi (saya pakai CamCard HD). Saya pisahkan mana yang kemarin sempet ngobrol dan butuh diskusi lebih dalam, mana yang kemarin kira-kira tertarik diajak kerja sama, dan kontak mana yang menurut saya berpotensi untuk terjalin hubungan yang positif. Setelah itu, saya email satu-satu kontak tersebut dengan tujuan untuk keep in touch, memperkenalkan Arsanesia lebih dalam, dan melihat apakah ada kemungkinan untuk kerja sama lebih lanjut.
Hasilnya luar biasa. Minggu depannya, jadwal saya penuh dengan meeting. Ada beberapa yang sudah goal menjadi proyek baru, kolaborasi baru, dan kerja sama baru, ada yang masih tek-tok via email, ada yang masih belum bales juga. Gak papa, yang penting kita sudah melakukan effort terbaik kita untuk mem-follow up kontak tersebut. Kita gak pernah tahu pintu rejeki kita ada di siapa. Jadi memang harus secara aktif kita datangi satu persatu.
Saya email satu-satu kontak tersebut dengan tujuan untuk keep in touch, memperkenalkan Arsanesia lebih dalam, dan melihat apakah ada kemungkinan untuk kerja sama lebih lanjut.
Itu tadi beberapa poin yang bisa saya share dari hasil dua kali ikut acara Startup Asia dan kerap kali mengisi stand di berbagai event. Yang jelas tidak bisa kita sama ratakan materi untuk tiap event, kita harus mempersiapkan tiap acara dengan persiapan yang paling pas dengan audience yang datang. Kita harus bias memberikan yang terbaik, entah itu stand kita, demo produk kita, maupun pelayanan kita terhadap pengunjung yang datang. Dan yang terpenting, kita gak boleh lupa untuk menindak lanjuti berbagai kesempatan baru yang kita temui selama event berlangsung.
Semoga share ini bermanfaat yah 🙂 Cheers
Oak, saga mau tanya syarat dan ketentuan agar bisa pameran disg bagaimana ya? Apakah warga negara Indonesia bisa ikut pameran di sg?
SukaSuka