My Journal

Berbagi Pengalaman di Singapore, Communicasia 2011

Tanggal 20 sampai dengan 24 Juni 2011, saya diberi kehormatan oleh Nokia untuk mewakili ITB dan juga Indonesia dalam ajang Communicasia 2011. Communicasia adalah sebuah perhelatan akbar yang menghadirkan vendor-vendor raksasa di industri telekomunikasi se asia pasifik. Pada acara tersebut, perusahaan telekomunikasi raksasa seperti Blackberry, Nokia, Dokomo, dan masih banyak perusahaan besar lainnya hadir mengisi stand dan memamerkan teknologi atau produk tercanggih mereka.

Senin 20 Juni, saya berangkat dari Bandung bersama developer-developer Indonesia lainnya yang juga menghadiri acara tersebut. Ketika berangkat, saya hanya bertemu dengan Pak Yusep bersama Fahma (developer cilik yang sudah menghasilkan banyak karya) serta keluarga. Setelah saya tiba di Singapore, saya bertemu dengan Ray (CFO GITS Indonesia), Arief (CEO Agate), dan Wiwied (CMO Agate). Kami makan siang bersama di Bandara, membeli kartu lokal (Singtel), lalu menggunakan shuttle bis menuju Hotel di komplek Marina Bay Sand Singapore.

Marina Bay Sand

Marina Bay Sand sendiri merupakan sebuah komplek besar yang terdiri dari mall, casino, hall, dan hotel. Sampai di hotel, saya sekamar dengan Ray lalu Arief dan Wiwied menginap di hotel yang berbeda. Saya dan Ray Check in dan menunggu untuk mendapatkan kamar. Selama menunggu, kami ditempatkan di sebuah guest house yang lengkap dengan sajian makanan dan minuman mewah, buffet. Alhasil kami berdua mencoba berbagai makanan seperti sandwich salmon, cakes, kopi self made (pertama kalinya pakai pembuat kopi instan yang canggih), dan sebagainya. Tidak lupa kami memasukan “stock” ke dalam tas untuk persediaan makanan dan minuman kami nanti di kamar. Setelah mendapatkan kamar, kami melakukan briefing di meeting room untuk persiapan pameran esok hari. Setelah selesai briefing, saya melakukan preparation dan testing device di stand saya. Ketika semua all set, keliling komplek marina bay sand yang luar biasa besarnya. Saya juga sempat melihat ke sand sky park di marina bay sand hotel lantai 58 dimana terdapat kolam renang yang luar biasa besar di tepi gedung.

Hari ke dua, di pagi hari saya langsung menikmati sajian sarapan yang luar biasa oke di hotel tersebut. Banyak menu baru yang saya coba. Lalu setelah selesai sarapan, aktivitas hari itu pun dimulai. Saya dan pak yusep sudah berbagi shift untuk menjaga stand dan berekreasi di singapore. Hari ini giliran saya yang jalan-jalan dan pak yusep menjaga stand. Setelah saya membantu persiapan sebentar di pagi hari, saya pun memulai petualangan. Tujuan utama saya adalah hunting ipad di singapore (karena pada saat itu selain ipad 2 belum ada di Indonesia, di singapore harga ipad bisa lebih murah 400-500 ribu). Perjalanan saya mulai dari hotel menuju airport (karena kata ayah saya di airport ada apple store). Setelah sampai airport, saya pun mencari-cari apple store tersebut. Namun ternyata, apple store tersebut berada di dalam airport. Sehingga saya harus melakukan check in untuk bisa ke sana. Akhirnya saya urungkan niat untuk mengunjungi tempat tersebut. Dari airport, saya mencoba untuk menuju orchard menggunakan MRT. Berhubung rencana saya adalah jalan-jalan melalangbuana seharian di Singapore, maka saya memutuskan untuk beli ez-link, kartu MRT yang bisa diisi ulang dan dipakai berulang kali. Akhirnya saya pun mencoba menaiki MRT. Enak naik MRT, rapih, teratur, dan frekuensinya cukup tinggi sehingga tidak perlu berdesak-desakan.

Di Dalam MRT

Sesampainya di orchard, saya pun langsung mencari apple store terdekat. Ternyata ipad 2 sold out di tempat tersebut. Saya coba ke mall di dekatnya, dan sama, sold out juga. Sebelumnya saya juga sudah mencari di Marina Bay Sand Mall dan memang sudah sold out. Akhirnya, saya memutuskan untuk jalan-jalan dulu saja. Saya menemukan sebuah bioskop yang menayangkan film-film yang tidak masuk ke bioskop Indonesia (pada saat itu, film boxoffice sedang tidak bisa masuk ke Indonesia). Ada X-men, kungfu panda 2, green lantern, dan lain sebagainya. Saya pun memutuskan untuk nonton X-men first class. Tiket sudah saya beli, film main pukul 13.30, pukul 13.00 saya sudah di dalam teater. Pukul 13.15, saya mendapatkan telepon bahwa saya harus SEGERA kembali ke Marina Bay Sand untuk mengisi stand dikarenakan satu dan lain hal. Akhirnya terpaksa saya memilih menggunakan taksi karena harus cepat sampai di lokasi. Dalam perjalanan, saya pun cukup terkagum-kagum dengan teknologi ERP yang dengan sendirinya menambahkan nominal tertentu ke dalam argo taksi jika saya melewati jalan-jalan tertentu. Bentuknya seperti gardu yang tinggi, dengan tulisan ERP, dimana setiap mobil yang lewat gardu tersebut harus membayarkan sejumlah uang (tergantung dengan jalannya). Akhirnya saya tiba di hotel dan mengisi stand hinggal pukul 6 malam. Pukul 7 malam, saya diundang oleh Nokia untuk ikut exclusive meeting dengan Ibu Fei, kepala ecosystem developer Nokia Indonesia, Andrea Faccini, Presdir Nokia Indonesia, Naren bagian developer program, dan developer-developer dari Indonesia. Saya cukup kaget karena ternyata kami dijamu di sebuah restoran mewah yang menyajikan masakan perancis. Chef di restoran tersebut bernama Guy Savoy. Pada jamuan tersebut, kami bebas bertanya tentang apapun dan memberikan feedback tentang environment developer di Indonesia. Tak hanya itu, kami juga mendapatkan insight dari Stephen Elop (CEO Nokia) yang disampaikan oleh salah satu developer lokal yang mendapatkan kesempatan meeting bersama beliau. Selain “ilmu” berharga tersebut, saya juga mendapatkan kesempatan yang luar biasa berharga untuk merasakan fine dining di restoran mewah.

Semacam Udang

Daging Domba jantan dan betina dengan mashed potatoes

Total menu yang keluar ada 8-9 jenis makanan lengkap dari pembuka hingga penutup. Banyak sekali sajian-sajian yang selama ini cuma bisa saya lihat di acara masterchef yang tersaji di depan piring saya. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa (harga makanannya pun luar biasa, perkepala habis antara 2-2,5 juta). Akhirnya selesailah acara makan malam tersebut.

Hari ketiga adalah jatahnya saya untuk menjaga stand (sementara pak yusep dan keluarga ke universal studio of singapore). Tidak ada yang istimewa hari itu, kecuali kesempatan meeting dengan ROVIO (pembuat game Angry Bird). Nanti akan saya posting secara terpisah mengenai meeting tersebut πŸ™‚

Stand Saya di Communicasia 2011

Hari keempat, giliran saya lagi yang jalan-jalan di singapore. Di pagi hari, saya dan Ray mencicipi kolam renang legendaris yang ada di lantai teratas hotel Marina Bay Sand tersebut. Selain karena kolam renang tersebut sangat oke, kolam renang tersebut hanya untuk penghuni hotel/tidak dibuka untuk umum. Kapan lagi bisa berenang di situ? Kamar termurah saja semalamnya 4-5 juta :p.

Sand Sky Park Swimming Pool

Setelah saya bersama Ray pun melakukan petualangan. Namun pada petualangan kali ini, kami ditemani oleh dua orang teman baru kami di singapore bernama Natalie dan Fatin. Siang hari, saya dan Ray menyempatkan diri ke Merlion untuk berfoto di sana. Setelah itu, kami bertemu dengan teman baru kami untuk makan siang. Makan siangnya di KFC, namun menu di sana berbeda. Tidak ada nasi sama sekali -__-“. Setelah selesai makan, kami diajak mengelilingi tempat-tempat menarik untuk berfoto-foto.

Tugu Kemerdekaan Singapore

Setelah itu, kami menonton Green lantern (sebenernya mau nonton Xmen lagi, tapi jam tayangnya tidak pas). Lalu kamipun diantarkan ke toko oleh-oleh dengan harga yang sangat murah :p Perjalanan seharian ini cukup berkesan karena ternyata orang singapore sangat kuat berjalan. Saya dan Ray sering kali tertinggal dengan langkah Natalie dan Fatin yang sangat cepat. Dari cara jalannya pun sudah terlihat bahwa orang indonesia sangat “senang menikmati pemandangan” (malas :p)

Hari kelima tidak banyak yang saya lakukan karena harus segera ke airport untuk pulang ke Indonesia. Saya sejujurnya masih kurang puas mengexplore Singapore. Saya yakin masih banyak tempat menarik lainnya yang bisa dijelajah. Rencananya Januari nanti akan berkunjung lagi ke Singapore πŸ™‚

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

5 Trackbacks / Pingbacks

  1. Satu Tahun Arsanesia « Rumah Pikiran Ardisaz
  2. Mengenang Kemahasiswaan di Kampus : Tingkat 3 « Rumah Pikiran Ardisaz
  3. Tips dari Pengalaman Kedua Mengisi Booth di Startup Asia | Ardisaz
  4. Dua Kehilangan Besar Bagi Startup di Indonesia | Ardisaz
  5. Inspirasi Menjadi Game Developer – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: