Gaya Kepemimpinan Yang Cocok Untuk Studio Game
Industri game merupakan industri yang cukup high risk dan high return. Layaknya industri entertainment lainnya, industri game memiliki business nature hit and miss. Sama seperti di industri film dan musik, banyak faktor yang bisa mempengaruhi kesuksesan suatu karya di pasaran. Walaupun ada formulasi yang works, tetap saja faktor X ini membuat industri game menjadi salah satu industri yang dipenuhi ketidakpastian. Pertanyaannya, nahkoda seperti apa yang cocok untuk menavigasi suatu studio game mengarungi industri yang penuh ketidakpastian ini?
Pertanyaan ini muncul karena ada salah satu mahasiswa yang sedang melakukan riset tentang kepemimpinan di studio game dan melakukan wawancara ke para CEO studio game di Indonesia. Di wawancara pertama, muncul pertanyaan-pertanyaan krtisi yang menitik beratkan terhadap kebutuhan akan gaya kepemimpinan spesifik untuk sebuah studio game. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, yang ada di benak saya adalah berbagai tipe kepemimpinan yang saya amati cukup besar spektrumnya antar CEO satu dengan CEO lain. Hal ini yang membuat saya di awal menyimpulkan, bahwa tidak ada satu gaya ultimate yang bisa dipakai sebagai standar bagus, karena spektrum kiri dan kanan, atas dan bawah, semuanya menunjukan bahwa mereka bisa saja sukses atau gagal.
Tapi setelah saya mengikuti workshop Insight Discovery yang sempet saya bahas postingannya sebelum ini, saya menyadari bahwa gaya kepemimpinan yang saya bayangkan di interview tersebut ternyata adalah sebuah kepribadian. Ada kepribadian fiery red yang lebih lugas, bold, dan ambisius, ada kepribadian cool blue yang lebih logis, detil, dan spesifik, ada kepribadian earth green yang lebih humanis, harmonis, dan empati, ada juga sunshine yellow yang lebih creative, spontan, dan social. Ternyata kepribadian ini bukan tentang mana yang lebih bagus, tapi mana yang bisa mengontrol diri sesuai dengan situasi yang berbeda. Sehingga dari situ, saya menyadari bahwa setiap orang memang punya energi dominan, tapi bukan berarti mereka tidak bisa dial up atau dial down suatu energi di kondisi tertentu. Ada kondisi dimana kita harus bold dan lugas, ada juga kondisi dimana kita harus lebih berempati, ada kondisi dimana kita harus lebih spontan dan cepat, ada juga kondisi dimana kita harus lebih berhati-hati dan bertindak based on fact.
baca juga: Apa Itu Insight Discovery?
Jadi based on workshop tersebut, di interview kedua, saya berpendapat bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Selain IQ, social dan emotional intelligence ini jadi penting. Yakni kemampuan untuk memahami kepribadian dirinya sendiri, memahami kepribadian tim nya, mampu beradaptasi dengan situasi dan kepribadian orang lain untuk menghasilkan output komunikasi yang baik, dan mampu dial up or down energi tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi. Di saat brainstorming, energi kuning di dial up agar semua tim bisa speak up dan melahirkan ide kreatif. Di saat market validation, energi biru di dial up agar bisa lebih detil membaca data dan feedback dari user. Di saat tim mengalami burn out, energi hijau dinaikan untuk memberikan kenyamanan dan membangkitkan moral tim. Di saat harus rilis, energi merah dinaikan agar bisa tepat waktu dan rilis dengan kualitas terbaik.
Dan satu lagi yang harus mendampingi kecerdasan IQ dan EQ nya, yakni adalah kecerdasan dari sisi bisnis. Seperti paragraf pertama yah, industri game adalah industri yang high risk. Untuk itu, satu lagi mindset kepemimpinan yang dibutuhkan dalam sebuah studio game adalah mindset business. Ini kayaknya resonate dengan tulisan saya tentang tiga role yang dibutuhkan dalam sebuah studio game kemarin yah. Dalam sebuah studio game, kecerdasan dari sisi bisnis ini dibutuhkan untuk menjaga agar studionya bisa tetap sustain dan mampu meminimalisir resiko. Dia harus aware terhadap runway, harus mampu berpikir panjang mengenai resiko-resiko yang ada, harus punya banyak cara untuk menjaga cashflow, dan lain sebagainya. Karena bagaimanapun, kalau kita goalnya adalah membuat studio game, maka apapun visi dari studio game kita, bahan bakar untuk mencapai visi tersebut sangatlah penting.
baca juga: Tiga Role Yang Harus Ada Dalam Sebuah Studio Game
Tinggalkan Balasan