Microphone Terbaik Untuk Work From Home
Selama pandemi ini saya jadi punya hobi baru yakni ngulik-ngulik berbagai hal terkait dengan content creation, terutamanya broadcasting. Mulai dari audio, video, lighting, hingga ke streaming production semua dipelajari di waktu-waktu luang. Maklum, butuh hiburan karena gak bisa keluar rumah kan. Nah belakangan ini aku juga perhatikan cukup banyak temen-temen ku di sosial media yang mulai pasrah dan menerima kenyataan untuk mengubah kamar atau rumahnya menjadi ruang kerja. Aku perhatikan banyak yang nanya-nanya soal upgrade kursi untuk kerja, meja, microhphone, webcam, dan lain-lain. Di postingan kali ini, aku fokus mau ngebahas tentang microphone dulu.
Kenapa aku start dari mic? Karena menurut ku kalau budget kamu terbatas, hanya bisa upgrade salah satu antara beli lighting yang bagus, background/greenscreen, webcam atau camera, atau mic, aku bakal menyarankan upgrade dimulai dari mic nya dulu. Karena kalau kamu meeting, atau ngisi webinar, atau bikin konten, gambar kurang bagus masih bisa ditoleransi daripada suara kamu yang gak jelas. Jadi selalu prioritaskan audio diatas yang lain. Nah aku akan bagi tiga sesi dalam memilih mic dan di akhir aku akan share rekomendasi merk dari aku yah.
baca juga : Setup Podcast dan Live Streaming Saya
Condensor vs Dynamic Microphone
Ini konsep yang mungkin paling dasar yang perlu dipahami ketika memilih mic. Aku coba pakai bahasa yang seawam mungkin yah, karena klo terlalu teknis nanti aku takut salah. Hehehe Jadi mic dibagi dua tipe, kondensor atau dinamik. Apa bedanya? Mic kondenser adalah mic yang lebih sensitif dan biasanya membutuhkan konsumsi listrik lebih besar (Phantom power) dan mic dinamik tidak begitu sensitif.
Buat kamu yang mau pakai mic utk WFH pilih yang mana? Kalau mic kondenser emang kelebihannya suara kamu bakal lebih kaya yah. Frekuensi yang tertangkap lebih banyak jadi lebih renyah di dengar. Tapi minusnya, karena dia sensitif, suara sari roti lewat, susu murni nasional, tahu bulat, suara anak tetangga main layangan, bisa masuk semua ke mic kamu. Mic kondenser ini cocok buat orang yang ruang kerjanya terkontrol dari sisi akustik. Buat kebanyakan dari kita yang ruang kerjanya gak terkontrol, mic dinamik ini jauh lebih aman lah.
Tantangan lagi kalau pakai mic yang sensitif adalah echo. Jadi kalau pakai kondenser mic, sensitivitas dari mic harus diatur agar suara dari speaker komputer kita tidak bocor masuk ke mic. Atau, kamu harus pakai earphone kalau lagi menggunakan mic kondensor yah.
USB Mic vs XLR mic vs 3,5mm mic
Topik kedua adalah interface atau dengan metode apa mic itu terkoneksikan ke komputer kita. Aku bagi jadi tiga jenis yang umum yah mic USB, mic XLR, dan mic 3,5mm. Mic bluetooth gak aku masukin karena biasanya suaranya gak akan sebagus yang pakai kabel dengan harga yang lebih murah.
Opsi paling praktis adalah menggunakan headset. Headset ini rata-rata pakai 3,5mm walaupun ada juga yang USB yah. Jadi satu perangkat, ada mic dan ada earphone nya, ini simpel banget. Saya sangat merekomendasikan untuk pemula pakai ini aja biar gak ribet-ribet setup. Tapi paling tips nya adalah cari headset yang mic nya dekat di mulut yah. Kalau headset bawaan HP gitu kan micnya jauh dari mulut.
cara juga : Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Podcast
Terus yang kedua bisa pakai USB mic. Ini juga cukup praktis tinggal colok dari mic ke colokan usb di komputer kita. Tapi ini harus hati-hati menjaga sensitifitas mic. Kalo dinamic sih aman yah. Tapi klo pun nanti echo, jangan lupa pakai earphone tambahan agar suara dari lawan bicara kita langsung masuk ke telinga kiat.
Dan yang terakhir opsi yang menghasilkan kualitas suara paling bagus dan memberikan kita ruang kontrol paling tinggi adalah XLR. Dengan XLR ini outputnya adalah colokan khusus mic gitu jadi kita gak bisa langsung konekin ke komputer. Butuh satu perangkat tambahan namanya audio interface atau sound card. Tapi suara yang dihasilkan pasti jauh lebih bagus dan kita bisa lebih mengontrol suara kita mulai dari gain (sensitiftas), bisa memproses suara kita sebelum ke lawan bicara kita misal mau dikasih noice reduction biar suara ac dan kipas gak masuk, dan lain-lain.
Saran Memilih Mic
Dengan variabel-variabel di atas, aku menyarankan buat kamu yang ingin mencari mic untuk WFH, paling praktis adalah beli headset. Ada headset logitech H111 atau H151 yang menurut ku cukup praktis dan suaranya not bad di range harga 100-200rb-an. Atau kalau mau mic kondenser yang murah, ada tuh merk yang lagi booming bm 800 yang 200-300rb an udah bisa dapet plus sound card. Tapi inget yah, mic kondensor itu sensitif jadi kamu harus hati-hati setupnya. Atau kalau mau cari USB mic, ada merk soundtech yang harganya masih di range 300rban. Mic ini kondensor dan aku pun pake ini buat anak ku sekolah online.
baca juga : Review Mic Untuk Podcast, Samson Q2U USB Mic
Tapi buat kamu yang pengen ngincer kualitas secara bertahap, tentu end goalnya adalah menggunakan mic yang bagus dengan tipe koneksi XLR disandingkan dengan soundcard yang bagus juga. Saran ku adalah mulai dengan Samson Q2U USB/XLR mic. Kenapa aku sarankan ini? Emang sih harganya agak mahal di awal karena startnya di 900rban klo gak salah. Tapi kamu bisa dapat USB dynamic mic yang tinggal colok aja ke komputer. Someday kamu mau upgrade pakai sound card, dia juga bisa pakai XLR masuk ke USB Interface seperti Focusrite.
Jadi setup ku saat ini adalah Samson Q2U pakai XLR ke Focusrite Solo dan colok USB ke komputer ku. Oh ya, aku juga pakai scissor arm untuk mic nya yang diletakan di meja yang berbeda dengan keyboard ku berada agar suara keyboard atau tangan kita nyentuh meja gak bocor ke mic.
Paling segini dulu sharing tentang tips memilih mic untuk WFH. Kalau ada yang mau diskusi atau tanya-tanya, silahkan. Untuk obrolan lebih detilnya, aku bahas juga di podcast ku ya π
Jelas dan mudah dipahami. Langsung hunting nih :)))
SukaSuka
professional broadcaster..
thanks for the tips..
SukaSuka