My Journal

Setup Podcast dan Live Streaming Saya

Semenjak pandemi ini, aktivitas di dunia digital saya semakin banyak. Demand akan kebutuhan belajar meningkat sehingga semakin banyak tawaran untuk mengisi webinar (mungkin bisa sebulan 2-3 kali) dan juga intensitas meeting online juga sangat tinggi (sehari bisa lebih dari 3 kali). Waktu saya sejujurnya semakin mudah dimanage karena menghapus waktu yang terbuang ketika commute ataupun meeting-meeting gak penting yang ngalor ngidul. Akhirnya saya jadi punya lebih banyak waktu ketika luang untuk membuat konten, mulai dari konten tulisan, podcast, maupun video. Seiring pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya ini, saya pun perlahan mengupdgrade tools podcast dan streaming saya agar bisa lebih proper dan akan saya share di tulisan kali ini.

Tapi disclaimer dulu, tools yang saya gunakan ini tidak sepenting konten apa yang dibuat. Jadi konten selalu lebih prioritas dibandingkan gear. Artinya jangan sampai karena belum punya gear yang bagus, teman-teman jadi takut membuat konten. Podcast pertama saya, saya rekam pakai mic HP. Vlog pertama saya, saya rekam pakai kamera HP. Jadi gear terbaik adalah gear yang udah kamu punya, baru nanti pelan-pelan berkembang dan upgrade. So, jadi saya akan share gear apa yang saat ini saya gunakan yah.

Microphone : Samson Q2U + Focusrite Scarlett Solo

Samson Q2U Recording and Podcasting Pack USB/XLR Dynamic ...

Terkait mic Samson Q2U ini sudah pernah saya review terpisah di blog ini yah. Cuma poin yang mau saya angkat, kalau ada gear yang mau teman-teman upgrade, start dari mic. Karena dalam podcast maupun webinars ataupun vlog, audio jauh lebih penting dibandingkan video ataupun hal lain. Mulailah dari upgarde mic. Saya pilih Samson Q2U agar bisa upgrade berkala. Kita bisa jadikan Samson Q2U sebagai USB mic, dari mic langsung colok ke laptop. Lalu bisa juga upgrade dengan menggunakan koneksi XLR jadi dari mic, ke USB interface, baru ke komputer. USB interface yang saya gunakan adalah Focusrite Scarlett Solo. Kalau idaman saya, suatu saat semoga bisa upgrade mic ke Shure SM7B, tapi harganya terlalu mahal sih :p Mungkin bisa ke Rode PodMic dulu.

Sedikit tips, kalau kamu kerja di area yang agak berisik, cari mic dynamic biar suara dari luar gak bocor. Tapi klo ruang kerja kamu sepi, pakai mic condenser lebih enak karena bisa bebas bergerak dan suara kamu akan terpickup dengan baik. Buat saya kerja, Samson Q2U ini dynamic. Tapi buat anak saya sekolah yang sering bergerak-gerak sambil zoom meeting, saya belikan mic condenser.

link Samson Q2U : https://www.tokopedia.com/netmusik/samson-q2u-recording-and-podcasting-pack-gp

link focusrite Scarlett Solo : https://www.tokopedia.com/musicdaily/focusrite-scarlett-solo-3rd-gen-usb-audio-interface

Lighting : Tolifo LED PT-308B + Softbox

Setelah upgrade audio, next kita updgrade video. Tapi upgrade video ini belum ke upgrade kamera yah. Karena dengan kamera bawaan laptop pun, asalkan lightingnya bagus, hasilnya akan sangat memuaskan. Di awal pun saya upgrade lighting dengan lampu USB neon yang harganya 30rb-an. Kalau ruangan kerja kamu terkena sinar matahari, itu jauh lebih baik sih. Tapi kalau malem kan jadi repot. Lalu baru setelah beberapa waktu pakai USB neon itu, saya upgrade lagi pakai LED. Cuma tricky partnya LED adalah terlalu nyorot ke muka, bikin kita silau dan muka kita jadi terlalu terang. Jadi saya beli paket LED yang ada softboxnya sehingga sinarnya lebih lembut jatuh ke muka. Udah gitu Tolifo ini LED nya bisa diatur brightness dan juga warnanya (putih atau kuning) menggunakan remote. Oh ya paket ini juga udah sama tripod. Terbaik deh. Tapi kalau mau yang form factornya lebih kecil, bisa juga pakai ring light. Saya agak gak nyaman pakai ring light karena ada pantulan berbentuk cincin di bola mata kita. Oh ya kadang buat bikin suasana jadi lebih nice, saya juga pakai Yeelight nya xiaomi untuk bikin efek RGB.

link USB Neon : https://www.tokopedia.com/rumix/lampu-neon-led-usb-belajar-kerja-rumah-komputer-cahaya-tempel-portabl-tiga-tujuh-cm

link Tolifo LED PT-308B: https://www.tokopedia.com/rajawalibsd/tolifo-led-pt-308b-ii-paket-komplit-led-video-softbox-light-stand

Backdrop : Elgato Green Screen

Elgato Gaming Green Screen, HD Png Download , Transparent Png ...

Sound udah, video udah, selanjutnya adalah backdrop. Ini mungkin case tiap orang beda-beda yah. Tapi kalau saya, ruang kerja yang selama ini saya pakai dan backgroud nya udah disusun rapih agak presentable kalau buat meeting atau webinars, kini sudah berubah jadi kamar tidur anak saya. Jadilah ruang kerja saya ngungsi ke kamar tidur saya yang mana latar belakangnya lemari dan kasur. Sehingga penting untuk pakai backdrop agar bisa lebih presentable lah klo meeting sama client atau live webinar. Awalnya saya beli backdrop yang biasa dipakai untuk foto. Lumayan nice tapi form factornya cukup bulky dan sulit disimpan. Jadilah rumah kami jadi agak penuh. Lalu ketika anak mulai sekolah online dan les, backdrop tersebut dipakai anak saya. Kalau saya beli satu lagi yang kayak gitu, rumahnya gak cukup. Jadilah saya beli Elgato Green Screen yang sistemnya mirip kayak roll banner tapi lebih lebar, sehingga mirip full backdrop. Kelebihan elgato green screen ini selain warnanya hijau jadi kita bisa bikin efek background yang menarik, gampang banget disetupnya untuk buka dan tutupnya. Mungkin tantangannya greenscreen adalah lighting agar warna hijaunya merata, gak ada yang gelap ketutup shadow. Untuk itu saya akali dengan menyorot lampu tembak LED yang punya warna hijau.

link backdrop foto : https://www.tokopedia.com/snapshot_product?order_id=492515773&dtl_id=738887258

link elgato green screen : https://www.tokopedia.com/sylargaming/elgato-green-screen-collapsible-chroma-key-panel

link LED sorot : https://www.tokopedia.com/snapshot_product?order_id=510131024&dtl_id=765048724

Controller : Elgato Stream Deck

Amazon.com: Elgato Stream Deck - Live Content Creation Controller ...

Ini sekarang sudah masuk ke item-item minor yah. Kalau lagi live streaming, ada banyak sekali hal yang perlu kita kontrol. Suara mic kita, suara audio background kita, aplikasi apa yang akan kita switch-switch, dan kontrol lainnya. Untuk itu saya gunakan Elgato Stream Deck 15 tombol. Gunanya adalah kita bisa asign tombol-tombol tersebut untuk melakukan aksi marko. Misal, mengganti fokus kamera ke pembicara satu, menampilkan video bumper, menurunkan suara bakcsound, mute dan umute mic kita, dan lain sebagainya. Selain itu, Stream Deck ini juga saya manfaatkan untuk aktivtas produktif seperti editing video dan audio, shortcut untuk Figma dan Trello, time trackking di toggl, shortcut todolist di Todoist, dan lain-lain. Buat yang tertarik mendengar lebih detil tentang menggunakan elgato stream deck dan gaming gear lainnya untuk prodiktivitas, ada webinar yang saya isi yang ngebahas itu loh.

link Elgato Stream Deck : https://www.tokopedia.com/sylargaming/elgato-stream-deck-15-lcd

Streaming Software : eCamm Live

Ecamm Live for Mac: Free Download + Review [Latest Version]

Selanjutnya kita beralih ke software. Software yang saya butuhkan adalah yang bisa membantu saya membuat live webinars, yang bisa membantu saya recording video one take (yang gak perlu edit-edit lagi after itu karena itu proses yang biasanya jadi bottle neck), dan tambahan bonus bisa sebagai virtual webcam ataupun virtual audio. Saya pernah pakai OBS, lalu pindah ke Streamyard, dan sekarang ke eCamm Live. Mungkin ngebahas software ini menarik banget jadi saya akan buat nanti postingan sendiri tentang eCamm Live. Selain eCamm live, software kunci yang penting juga adalah Loopback, virtual audio router buat memanage aliran suara di komputer kita. Dua-duanya ini khusus Mac yah.

link ecamm live: https://www.ecamm.com/mac/ecammlive/

link Loopback: https://rogueamoeba.com/loopback/

What Next?

Itu tadi so far setup yang saya gunakan untuk kebutuhan membuat podcast maupun video webinars. Yang mungkin juga gak saya mention adalah layar kedua (ini bakal bantu banget workflow streaming), lalu earphone (ini merk apapun boleh yah, yang penting jangan sampai pakai internal speaker karena bakal bocor), scissor arm (buat standing mic yang bisa diatur ketinggian dan arahnya jadi bisa pas di mulut kita), dan kertas serap minyak biar muka kita gak keliatan berminyak klo lagi streaming :p

Next kalau ada rejeki, mungkin ingin upgrade kamera. Lagi ngincer Canon M50 atau Sony ZV-1 sebagai kamera untuk nanti dijadikan source untuk webinars.

Amazon.com: GoXLR - Mixer, Sampler, & Voice FX for Streamers ...
goXLR

Terus ada satu item lagi yang saya pengen banget tapi gak bisa terwujud yakni digital audio fader namanya GoXLR. Saya punya workflow dimana meeting bisa pindah-pindah dari zoom, ke google meet, dan ke discord. Kalau bikin shortcut mute/unmute di streamdeck, perlu bikin hotkey untuk masing-masing aplikasi. Tapi sekarang saya pakai virtual audio output eCamm untuk ketiga software itu jadi di streamdeck tombol mute/unmute hanya ada satu, yakni untuk eCamm saja. Nah workflow ini bisa dipersimpel dengan GoXLR ini yang sayangnya hanya bisa untuk Windows. Plis banget dong support Mac juga :’)

Oh ini juga minor, mau upgrade kursi juga. karena semakin lama duduk di depan layar, butuh kursi yang bisa menjaga kesehatan dan postur duduk kita juga nih.

Itu paling setup saya so far semoga bisa menambah wawasan dalam perdunia WFH-an maupun streaming-an yah. Kalau ada yang mau bertanya, langsung aja ditanyakan di kolom komentar πŸ™‚

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Ngulik Produksi Broadcast dan Live Streaming – Ardisaz
  2. Microphone Terbaik Untuk Work From Home – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: