Belajar Pakai Game : Age Of Empire, Mengenal Sejarah Dengan Cara Menyenangkan
Waktu kecil, saya itu paling gak suka pelajaran sejarah. Udah mana emang kemampuan mengafal saya gak jago-jago amat, kalau ujian itu pertanyaannya “tanggal berapa kah perjanjian x terjadi” atau “di kota manakah raja dari kerajaan X pertama kali mendirikan istana.” Karena pertanyaan2nya sifatnya hafalan, jadinya di kelas juga gurunya fokus ke ngasih kisi-kisi untuk kita ngapal juga. Udah mana saya kan orangnya visual banget. Jadi kalau buku sejarah isinya cuma tulisan, susah bagi saya bisa menghapal.
Akan tetapi, dulu waktu SMP, saya hapal banget sejarah dunia. Terutama di era-era dark age sampai era revolusi. Darimana saya belajarnya? Dari game yang berjudul Age of Empire. Game Age of Empire ini merupakan game ber-genre real-time strategy bertema sejarah dunia. Cara bermainnya adalah kita akan memanage sumber daya alam dan manusia untuk membangun peradaban di zaman yang kita mainkan. Kita akan mulai dari stone age hingga nanti berkembang dan mengalami kemajuan era. Saat ini game Age of Empire udah ada tiga seri dan memiliki rating ESRB untuk remaja di atas 10 tahun karena mengandung kekerasan dan darah dalam kadar yang ringan. Saya kalau gak salah dulu pas SMP baru main game ini. Dicatet yah para orang tua 🙂
Nah, gimana caranya kita belajar pakai game Age of Empire? Apa aja yang bisa ditarik pelajaran dari game Age of Empire? Kita akan mulai dari belajar sejarah. Ini menurut saya salah satu poin paling menarik adalah karena kita bisa memvisualisasikan berbagai perisitiwa bersejarah dengan menarik. Tidak hanya divisualkan, kita juga masuk ke dalam cerita dan conflict yang ada di dalamnya. Kisah sejarah apa aja yang ada di dalam game ini? Mulai dari sejarah kebangkitan Roman Empire, kisah Spanyol yang menaklukan Mexico, cerita tentang Attila the Hun, Salahudin al Ayubi, Napoleon Bonaparte, dan banyak lainnya bisa kita pelajari di game ini. Jadi pas di sekolah saya belajar sejarah dunia, otak saya langsung recall pengalaman saya bermain Age of Empire.
Lalu pelajaran kedua yang bisa kita petik adalah kemampuan untuk management. Ini game bener-bener ngajarin kita untuk bisa mengelola sumber daya dengan baik. Untuk membangun peradaban, kita perlu sumber daya berupa makanan, kayu, batu, dan emas. Kita bisa membuat pekerja-pekerja yang akan kita asign tugas untuk resources gathering. Mulai dari berapa banyak pekerja yang kita asign untuk mencari resource apa, sudah perlu mikir tuh. Terus ketika udah cukup resourcenya, kita mau bikin apa dulu. Barrack untuk menciptakan pasukan agar bisa bertahan dari serangan musuh dulu kah? Kapal untuk berlayar agar bisa mencari ikan di laut dulu kah? Membuat universitas agar bisa memajukan teknologi peradaban kita kah? Keputusan-keputusan itu melatih kita berstrategi.
Tak hanya berstrategi dalam mendevelop peradaban, dalam konteks untuk bertahan atau menyerang lawan, kita juga butuh strategi. Berapa banyak pasukan yang perlu kita siapkan. Lalu pasukan pun ada berbagai jenis mulai dari yang pakai pedang, pakai tombak, pakai panah, pakai kuda, hingga pakai gajah. Tiap jenis pasukan punya kelebihan dan kekurangannya. Ini menurut saya bagian dari kita belajar strategi perang. Belajar berpikir jauh ke depan, memikirkan langkah-langkah, dan membuat keputusan yang sulit dalam waktu cepat.
Dua hal itu adalah beberapa hal yang menurut saya menarik yang bisa kita dapatkan dari bermain game Age of Empire. Dan sebagai penutup, seperti biasa, Belajarlah Cara Memakai Game yang benar. Satu, pastikan cara memberikannya benar dengan aturan yang jelas. Dua, pastikan kontennya sesuai dengan usianya. Tiga, pastikan durasinya tidak berlebihan. Jadilah orang tua yang cerdas berliterasi digital. Manfaatkan game untuk belajar dan hindari pengaruh negatif dari game.
Jadi ingat game flash dulu, “Michael, Michael, Go Recycle!” yang mengajarkan anak untuk membuang dan memilah sampah. Plot sederhana tapi bagi Saya tidak berasa menggurui.
SukaSuka
Wah belum pernah main, nanti dicek 👍👍👍
SukaDisukai oleh 1 orang