My Journal

Mempersiapkan Financial Plan

Dulu saya selalu kesulitan untuk mengalokasikan uang yang saya dapatkan dengan benar. Cukup dengan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung rasanya sudah puas. Namun ternyata setelah saya tahu ilmunya, merancang rencana keuangan sangat lah penting. Dan semakin awal kita mempersiapkannya, akan semakin ringan proses kita untuk mencapai goal-goal yang kita inginkan.

Berhubung saat ini saya sudah memiliki anak, tahun 2018 ini saya dan istri berniat untuk membuat financial plan yang lebih baik. Tentu untuk mendapatkan hasil terbaik, kita harus berkonsultasi dengan orang yang ahli di bidang ini. Setelah googling dan tanya sana-sini, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan konsultan dari QM Financial.

Tahap awal, kami diminta mengisi sebuah dokumen excel yang datanya cukup lengkap untuk mengecek kesehatan keuangan kita. Untungnya, dari tiga bulan sebelum kami konsultasi, saya dan istri sudah mencatat cash flow kami dengan sangat detil. Klo saya sendiri sudah terbiasa sejak lama mencatat seluruh pengeluaran menggunakan aplikasi mobile. Dengan adanya data tersebut, kami bisa lebih mudah untuk mengisi data cash flow dengan baik. Dari data itulah nanti konsultan akan menentukan apakah kondisi keuangan kita sudah sehat atau belum. Kalau belum sehat, kita tidak akan bisa membuat plan tapi fokus ke memperbaiki kondisi finansial kita dulu. Indikator sehat atau tidak itu salah satu parameternya adalah jumlah hutang/cicilan yang perlu dibayarkan, lalu berapa persen uang yang bisa ditabungkan tiap bulan, dan apakah kita memiliki likuiditas cash yang cukup (dana darurat).

baca juga : Financial Insight dari Fahmi Mumtaz

Setelah mengirimkan data-data tersebut, keuangan kami dinyatakan sehat dan bisa bertemu dengan konsultan dari QM. Untungnya proses ketemunya bisa fleksibel tergantung jadwal kita dan konsultannya apakah mau weekend atau weekdays. Konsultasi awal ini durasinya kira-kira dua jam. Outputnya adalah untuk memastikan ulang goal yang kita inginkan dan cashflow yang kita miliki saat ini. Oh ya, di sheet excel yang kami kirimkan juga terdapat goal-goal financial yang ingin dicapai dan waktunya misal untuk pendidikan anak, dana pensiun, dana kesehatan, beli rumah, mobil, haji, dan lain-lain. Jadi fokus dari financial plan ini adalah mengatur pola investasi dan pengeluaran kita agar bisa memenuhi goal-goal yang kita inginkan.

Dari sesi pertama tersebut, konsultan financial yang kami temui membuatkan kami garis besar bagaimana kami harus mengalokasikan uang yang kami miliki untuk mengejar goal yang kami ingikan. Berapa besar uang yang harus disisihkan tiap  bulan dari pendapatan kami, berapa persen yang harus diinvestasikan ke produk yang jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, dan lain-lain. Menurut saya proses ini sangatlah penting dan untungnya ditangani oleh konsultan yang sudah berpengalaman.

Baru nanti sesi berikutnya adalah sesi edukasi produk investasi. Konsultan financial nanti akan memberi tahukan ada produk-produk apa saja yang kira-kira sejalan dengan plan kita dan nanti akan bersama-sama mentukan produk apa yang akan kita gunakan. Financial planner tidak akan jualan produk karena dia juga gak punya produk sehingga akan bisa lebih netral dan objektif dalam menilai suatu produk. Apalagi jika konsultannya sudah berpengalaman, tentunya sudah sangat jeli melihat naik turun suatu produk.

Setelah itu kita akan memiliki sebuah plan jangka panjang kapan kita harus investasi di produk yang mana, berapa banyak jumlahnya, dan durasi investasinya. Yang perlu kita lakukan tinggalah disiplin mengikuti plan yang sudah direncanakan. Namun ada baiknya juga tiap beberapa periode sekali kita konsultasi lagi dengan sang financial planner untuk mengupdate kondisi kita dan siapa tahu ada goal baru yang ingin dicapai (misal nambah anak).

So far, saya merasa pengalaman pembuatan financial plan bersama QM ini sangat memuaskan. Konsultannya ramah  dan berpengalaman. Untuk hasilnya sendiri tentu saya tidak bisa menilai karena masih jangka panjang. Namun tentunya memiliki plan sudah lebih baik daripada tidak punya plan sama sekali. Nanti tahu-tahu umurnya sudah tidak produktif dan sudah tidak memiliki apa-apa lagi sehingga banyak goal yang tidak tercapai. Jadi, segeralah konsultasi dengan financial planner (atau kalau mau belajar sendiri juga bisa sih).

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Comment on Mempersiapkan Financial Plan

  1. NICE INFORMATION.

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Fenomena Ikut-Ikutan Main Saham – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: