My Journal

Selamat Jalan Pebble

Minggu lalu, Pebble baru saja memberikan sebuah kabar yang cukup kurang mengenakan. Pebble baru saja menutup dan menjual perusahaannya kepada Fitbit. Buat yang tidak tahu, Pebble adalah sebuah smartwatch yang lahir dari Kickstarter. Bisa dibilang, Pebble adalah nenek moyangnya smartwatch di dunia. Sayangnya, Pebble tidak sanggup bertahan dan harus di acquihire oleh perusahaan wearable yang lebih mapan.

Saya merasa harus menulis artikel ini karena saya salah satu yang sangat antusias dengan keberadaan wearable, terutama smartwatch. Pebble hadir memberikan sebuah smartwatch yang fungsional, yang memiliki satu fitur utama yang tidak dimiliki smartwatch lainnya yakni daya tahan baterai. Saya sudah sering mengulas tentang Pebble di blog saya. Sampai sekarang pun saya masih pakai Pebble generasi pertama.

baca juga : [Review] Menggunakan Smartwatch Pebble Yang Tangguh

Namun memang industri smartwatch ini agak susah. Pertama, tidak semua orang pakai jam. Dan yang kedua, dengan harga smartwatch yang relatif mahal, dengan harga yang sama kita bisa dapet jam tangan yang lebih keren. Dan yang ketiga, gak semua orang mau ngecharge jam. Tiga barrier itu yang membuat sampai hari ini, smartwatch hanya dipakai oleh para tech enthusiast saja. Belum bisa seperti handphone dimana satu orang punya satu (atau dua).

Dengan kondisi industri yang berat ini, Pebble juga beberapa kali mengambil langkah yang menurut saya agak “berani.” Buat perusahaan sekecil Pebble (klo dibandingkan Apple atau Samsung), Pebble harus bisa bermain cerdas. Epaper display yang membuat Pebble bisa tahan lama itu adalah satu kekuatan utama Pebble. Tinggal fokus di menghadirkan desain yang lebih baik dengan fungsional yang lebih banyak, lalu bermain di price range low, maka (mungkin) Pebble bisa survive. Yang saya lihat, Pebble punya terlalu banyak lini produk dan price range-nya semakin tinggi sehingga harus bersaing dengan para raksasa. Kalau Pebble bisa lebih streamline seperti OnePlus, mungkin tidak perlu tutup seperti sekarang.

baca juga : [Impresi] Akhirnya Pebble Mengeluarkan Smartwatch Yang Cantik Di Seri Pebble Time Round

Tapi ya sudah, memang ini namanya business decision, kadang kita harus siap menanggung resikonya. Terima kasih banyak kepada Pebble dan tim yang sudah menghadirkan dunia smartwatch ke kehidupan sehari-hari kita. Pebble harus kita apresasi sebagai perusahaan yang jadi pelopor banyak smartwatch lainnya. Sekarang saya perlu mencari smartwatch lain yang memiliki fungsionalitas seperti Pebble kalau suatu saat saya mau ganti smartwatch. Kalau tidak, ya terpaksa harus mau ngecharge jam tiap hari deh. Selamat jalan Pebble.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Comment on Selamat Jalan Pebble

  1. Jadi udah 2 tahun pake pebble classic?
    Ada masalah berarti gak, selama 2 tahun ini?
    Saya berencana nyari pebble classic secondhand nih. Tapi masih ragu, soalnya setelah 2017, kita gak tahu nasib smartwatch ini bakal seperti apa..

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: