MAN Insan Cendekia Serpong adalah salah satu titik yang menjadi turning point dalam hidup saya. Sekolah yang diprakasi Pak Habibie ini merupakan sasana yang mendidik lulusan yang diharapkan bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki keseimbangan antara kemampuan akademis dengan kedalaman spiritual. Mungkin hal tersebut belum terjawab hari ini, mengingat usia dari Insan Cendekia Serpong yang masih muda, baru mau menginjak umur ke-20. Tapi secara perlahan, harapan tersebut dijawab oleh prestasi dan capaian para alumni mudanya tersebut.

baca juga : Mendapat Amanah Di Ikatan Alumni Insan Cendekia

Salah satu bentuk kontribusi alumni Insan Cendekia Serpong untuk bangsa ini adalah dengan karya. Komunitas Blogger Ikatan Alumni Insan Cendekia (IAIC) membuat sebuah gebrakan dengan mencoba mendokumentasikan dan membagikan resep rahasia Insan Cendekia Serpong yang banyak dicari orang ini. Uniknya lagi, resep ini disajikan dalam bentuk kisah pengalaman dari 29 penulis dalam momen yang berbeda-beda. Konsep penyajian ini membuat tiap chapter memiliki warnanya dan romansanya sendiri dalam me-rewind memory para alumni Insan Cendekia Serpong untuk menyampaikan kisahnya.

Walaupun terdiri dari kepingan-kepingan yang disusun oleh kepala yang berbeda, uniknya seluruh tulisan yang ada di buku ini memiliki satu benang merah yang sama. Benang merah ini adalah value dari karakter yang dibangun di Insan Cendekia seperti konsep perjuangan, kerja keras, persahabatan, kekompakan, kerja sama, dan kejujuran. Padahal ke-29 penulis ini terdiri berasal dari angkatan yang berbeda-beda dan sebagian besar belum pernah bertemu sama sekali. Ini menunjukan bahwa value Insan Cendekia masih terjaga lekat walau sudah berbeda generasi.

baca juga : Kenali Jenis-jenis Insan Cendekia

Bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam lagi tentang kisah tersebut, buku Dormistory sudah bisa dipesan untuk pre-order. Bisa langsung isi form pemesana di link ini. Oh ya, saya pun ikut berbagi tulisan di Dormistory loh 🙂