Ada istilah smartphone dan ada istilah feature phone. Ada yang tahu bedanya apa? Apakah kamu termasuk generasi yang pernah menggunakan feature phone di dalam hidupnya? Atau kamu generasi yang dari handphone pertama sudah menggunakan smartphone? saya akan biarkan paragraf ini menggantung biar kamu yang generasi gak kenal feature phone bisa googling dan nemuin apa itu feature phone :p

Nah kalau smartphone pasti semua sudah pada tahu dong. Kalau pakai iPhone dan Android, itu pakai smartphone. Kenapa smart? Karena keren desainnya? Karena hardwarenya speknya super sekali? Karena sistem operasinya jagoan? Atau karena apanya?

Kalau menurut saya, smartphone itu gabungan software, hardware, dan pemakainya. Jadi yang namanya smartphone adalah perangkat yang hardwarenya mendukung software yang dibutuhkan oleh pemakainya untuk meningkatkan kebutuhan hidupnya (entah untuk kerja, untuk bermain, untuk dokumentasi, dan lain-lain). Tanpa satu dari tiga elemen itu, rasanya agak sulit juga klo dibilang smart.

baca juga : Tips Memilih Gadget

Contohnya nih, ada orang beli iPhone atau Samsung yang paling baru dan paling mahal. Tapi sehari-hari handphone-nya hanya digunakan untuk SMS dan Nelpon. Paket data pun gak pakai. Lalu apa bedanya benda yang dia beli mahal-mahal itu dengan HP 500rb-an? Ini banyak sekali kasus terjadi orang beli handphone karena kemakan brand, merk, dan iklan padahal sebenernya dia gak butuh spesifikasi setinggi itu.

Lalu dari sisi hardware. Rasanya sekarang komponen hardware sudah semakin canggih sehingga dengan harga yang terjangkau, produsen smartphone bisa membuat sebuah smartphone. Kombinasi antara hardware, yang mensupport berbagai software yang dibutuhkan oleh para penggunanya yang smart. Jadi rasa dari sisi hardware, kata smart ini bisa disematkan di dalam range varian hardware dengan spektrum yang sangat lebar.

Yang menarik dari sisi software nih. Sekarang kan kalo kita liat perang antar pembuat smartphone Android ada di spec-nya yang adu tinggi-tinggian score benchmark hardware. Dari sisi software, dengan menggunakan ekosistem Android mereka aman lah. Gak perlu mikirin software, tinggal pakai Android, maka baik sistem operasi maupun aplikasi yang bisa digunakan mendukung konsep smartphone. Lebih enak lagi Apple. Hardware dan software sudah berada dalam satu ekosistem yang mature sehingga orang yang beli iPhone, sudah pasti dapat perangkat smartphone (tinggal orang yang makenya aja nih).

Nah ngomong-ngomong smartphone, saya sekalian mau ngebahas Windows Phone yang dimiliki oleh Microsoft. Ceritanya mau ikut bersaing di pertarungan pasar smartphone. Dari sisi hardware, mereka mampu mengejar dan menyaingi spesifikasi para pesaingnya. Bahkan banyak fitur inovatif di sisi hardware yang perangkat lain tidak punya seperti kamera yang super keren hingga hub untuk menghubungkan handphone dengan layar proyektor. Tapi ada satu lubang yang sangat menganga di tubuh Windows Phone yakni ketersediaan aplikasi.

baca juga : Microsoft Menjadi Si Anak Keren Lagi

Kita ambil contoh real aja. Di saat orang-orang dengan nikmatnya belanja barang online di smartphone, apps2 ecommerce banyaknya di iOS dan Android. Di saat orang-orang bisa dengan mudahnya mendapatkan layanan transportasi melalui Gojek, di Windows Phone gak ada. Path adalah salah satu contoh yang mundur dari Windows Phone. Instagram aja dari dulu sampai hari ini statusnya masih Beta terus :p Inilah yang akhirnya membuat saya berhenti menggunakan perangkat Windows Phone dan beralih ke smartphone.

Jadi ini adalah pesan saya ke Microsoft, rangkulah developer dengan baik. Bangunlah ekosistem, yang merupakan investasi berharga, jangka panjang, dan sangat krusial buat keberlanjutan Windows Phone. Di era mobile seperti sekarang ini, smartphone tanpa apps rasanya jadi tidak smart. Kalau bagi saya yang pengembang game yang menggunakan game engine, bikin apps untuk Windows Phone sih gampang banget. Tapi market share bakal terus turun kalau aplikasi2 fundamental tidak segera dipenuhi.