My Journal

Pandangan Rudiantara, Menteri Kominfo, Tentang Internet Economy di Indonesia

Dalam acara “Grow Local, Go Global” yang sempat saya bahas sebelumnya, saya berkesempatan untuk mendengarkan visi dari Pak Rudiantara (biasa dipanggil pak RA) terhadap industri IT di Indonesia. Dalam hal ini, Pak RA secara khusus membahas mengenai tren startup.

Penting bagi kita untuk mengetahui peran dan posisi pemerintah karena suka tidak suka, apa yang mereka regulasikan akan memberikan impact kepada kita. Kalaupun mereka tidak bisa memberikan support all out layaknya pemerintah Singapore atau Malaysia, setidaknya kita berharap mereka tidak mengganggu existing startup yang sedang ingin berkembang. Jadi dalam keynote singkatnya, saya berusaha menangkap arah dari Pak RA terhadap industri ini.

baca juga: Iklim Startup di Amerika dan di Indonesia

Yang pertama saya tangkap, saya bisa melihat bahwa beliau menyadari potensi besarnya internet economy ini. tahun 2014, value dari internet economy sudah meymbang 12 Milyar Dolar dari GDP Indonesia. Lalu melihat China, sudah menyumpang 400 Milyar Dolar. Itu 3x Anggaran Belanja Indonesia. Jadi setidaknya mata pemerintah kita sudah melihat ada potensi dari bisnis di internet yang menguntungkan negara.

Pak Rudiantara dalam acara Grow Local Go Global

Pak Rudiantara dalam acara Grow Local Go Global

Menanggapi hal itu, Pak RA sudah mengidentifikasi ada 3 jenis pelaku yang ada di Indonesia. Yang pertama Startups, yang kedua UKM, dan yang ketiga established (dicontohkan seperti Tokopedia, Blibli,dll). Cuma entah mengapa, beberapa kali yang beliau anggap sebagai potensi dan bisnis dari internet economy adalah eCommerce. Memang sih saat ini yang jelas putaran uangnya adalah eCommerce, tapi kalau mindsetnya begitu, inovasi lainnya tidak akan terbentuk dong. Semoga ini hanyalah jargon beliau untuk meyakinkan rekan2 lainnya tentang potensi digital yah 🙂

Dari kominfo sendiri, mereka berusaha membuat roadmap eCommerce Indonesia (yes, lagi-lagi eCommerce). Intinya ada enam hal yang ingin mereka coba susun untuk mempermudah pertumbuhan internet economy di Indonesia. Enam hal itu adalah funding, pajak, traction, education and human resource, logistic, dan infrastructure. Pemerintah mencoba melicinkan berbagai regulasi agar para startup bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia (termasuk dari sisi permudahan pajak).

baca juga: Pemerintah Mencoba Membangun Industri Game di Indonesia Dengan IGRS

Roadmap ini juga bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai lembaga terkait yang terlibat dalam urusan startup ini seperti kementerian keuangan, kementerian UKM, Bekraf, Bank Indonesia, kementerian perdagangan, hingga asosiasi dan pelaku industri. Intinya saat ini roadmap tersebut sudah hampir goal. Tinggal satu kali rapat menteri, lalu rapat kabinet, hingga akhirnya bisa edorse roadmap itu sendiri. Sayangnya sih tidak cukup waktu untuk menjelaskan tiap langkah dari roadmap tersebut, namun ini merupakan hal yang positif yang perlu kita amati dan dukung bersama.

Intinya, akan ada 24 inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi enam masalah di atas. Targetnya, industri ini yang kemarin hanya menyumbangkan 1,5% ke GDP bisa meningkat hingga 8-9% setelah roadmap ini dilakukan. Saya pribadi sih melihat passion dan semangat yang cukup tinggi dari Pak RA terhadap digital economy. Beliau juga sebetulnya support terhadap kehadiran Gojek, Uber, dll. Tapi memang elemen yang terlibat perihal startup di pemerintahan ini kan banyak sehingga memang butuh effort lebih untuk melancarkan program-program pemerintah. Jadi mari kita lihat saja yah kongritnya dari program-program pemerintah nanti seperti apa 🙂

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar