Lahirnya Asosiasi Game Indonesia
Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya (di sini dan sini), industri game di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Padahal, menurut saya, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa bersaing dengan negara kiblat dunia game seperti Amerika dan Jepang. Kita punya banyak talent yang hebat dan berbakat, akan tetapi karena karya dan skill mereka di sini tidak dihargai, mereka akhirnya berlabuh ke perusahaan asing dan membuat karya yang membesarkan negara lain. Industri kita belum siap untuk bisa memberikan wadah bagi talent lokal untuk bisa berkembang dan berkarya.
Melihat kondisi tersebut, para pemain di industri game Indonesia berinisiatif untuk menggabungkan kekuatan dan berkumpul untuk mencoba menganalisis permasalahan yang ada dan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Pada tanggal 8 Mei 2013, beberapa pelopor di industri game berkumpul dan sepakat untuk mendirikan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Saya melihat mimpi yang besar untuk bisa bersama-sama membangun ekosistem game yang hebat di Indonesia. Kebetulan Saya berhalangan hadir di munas pada tanggal 8 Mei kemarin (liputannya di sini), tapi saya ikut datang ke meetup pertama anggota AGI tanggal 24 Juni kemarin dan melihat langsung seperti apa sih AGI itu.
Ketika saya melihat list undangannya, saya berkomentar kok cuma segitu yang terdaftar? Ada beberapa nama publisher game, developer game, voucher distributor, dan beberapa elemen game lain yang terdata, tapi sebenernya masih banyak developer (yang saya kenal) yang belum ada di list tersebut. Ketika saya tanyakan ke pengurus, ternyata memang masih tahap inisiasi dan sedang berusaha untuk mensosialisasikan gerakan bersama ini ke seluruh pelaku di dunia game Indonesia. Kalau ada yang ingin lihat-lihat tentang AGI dan ingin mendaftarkan diri, bisa coba buka agi.or.id.
Kembali ke meetup pertama AGI, ini merupakan momen yang menurut saya cukup penting. Bayangkan, bos Lyto dan Megaxus yang terkenal merupakan rival di industri publishing game, bisa duduk satu ruangan dengan visi yang sama untuk memajukan ekosistem game di Indonesia. Lalu di meetup tersebut, masing-masing anggota presentasi tentang bisnis dan produk gamenya. Jujur, saya terkejut melihat banyak sekali game developer yang punya karya luar biasa yang awalnya saya pikir itu “dijait” di luar, ternyata punya kita. Saya juga lebih terbuka tentang berbagai macam sudut pandang tentang industri game yang ternyata sangat lebar, mulai dari game developer untuk mobile phone, desktop, hingga arcade seperti yang ada di timezone. Kalau biasa saya ketemu sama anak2 seumuran di GamedevBDG, di sini usianya sangat beragam dengan pengalaman yang juga sangat hebat. Di sesi sharing tersebut, yang publisher jadi tau klo karya anak bangsa itu keren-keren sehingga bisa membuat program untuk publishing game lokal (gak melulu game korea jepang), yang developer bisa saling kenal dan berkolaborasi lintas skill, lalu kita jadi tahu ada platform atau channel apa saja dari lokal yang bisa mendukung jalur distribusi game, kita bisa saling tau kebutuhan masing-masing, masalah dan kendala tiap elemen, dan mencoba mencari solusi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Saya harap AGI bisa menjadi sebuah milestone bersejarah bagi industri game di Indonesia. Saya melihat niat baik untuk saling berbagi dan mengembangkan yang positif di asosiasi tersebut. Bagi yang tertarik, gak usah malu-malu. AGI ini masih bener-bener baru, masih banyak program yang harus dirancang untuk memajukan industri game di Indonesia, dan masih butuh banyak masukan dan saran. Saya optimisi, kalau kita bergerak bersama-sama seperti ini, tentu kita bisa membuat prestasi yang besar 🙂
Tinggalkan Balasan