My Journal

Tips Menulis Blog

gambar diambil dari techwalls.com

Dalam hal dunia tulis menulis di dunia perblogan, saya sangat terinspirasi dengan kata-kata Pak Budi Rahardjo, seorang bloger yang sudah bertahun-tahun ngeblog, “Yang penting kuantitas, kualitas akan mengikuti”. Intinya menurut beliau adalah dalam menulis itu yang penting ya nulis aja, gak perlu ribet-ribet mikir harus nulis dengan begini-begitu, yang penting lakukan sekalian kita belajar. Lama kelamaan kemampuan menulis itu akan terbangun seiring kita banyak menulis. Saya sendiri baru mulai menulis blog itu pada tahun 2008 Desember tanggal 30 (ini postingan pertama saya di sini). Lumayan lah udah ngeblog hampir 4 tahun dengan jumlah postingan 336 tulisan. Selama empat tahun ini, saya merasakan banyak sekali pembelajaran dalam menulis dan menuangkan pikiran ke dalam kata-kata. Saya akan coba share apa yang sudah saya pelajari dalam menulis blog.

Kalau mau ikutin saran Pak Budi, harusnya kita posting blog setiap hari. Kalau beliau minimal satu hari sekali. Kalau saya dua sampai tiga tahun di awal sangat tergantung mood. Terkadang dalam sebulan bisa nulis cukup banyak, terkadang bisa tidak nulis apa-apa untuk kurun waktu berbulan-bulan. Tentu itu merupakan proses belajar yah agar bisa konsisten. kalau saya saat ini, saya tidak menargetkan harus tiap hari ngeblog sih. Biasa ngeblog klo lagi di depan laptop dan ada waktu kosong aja. Tapi emang disempetin terus untuk menulis. Jadi tips pertama adalah selalu sediakan waktu untuk menulis. Saya biasa nulis blog itu sebelum tidur soalnya entah kenapa lancar banget kalau nulis malem-malem.

berikutnya mengenai tema tulisan, saya pribadi agak gak suka dibatasi untuk menulis tentang suatu tema. Saya biasanya tulis aja semua yang ada di kepala saya, bisa tentang apapun atau siapapun. Walau banyak sekali tips-tips yang menyarankan agar kita menulis blog itu yang sangat niche dan spesifik biar trafik ke blog kita tinggi, bisa membangun suatu komunitas, dan lain sebagainya. Tapi tujuan saya bikin blog ini dari awal juga bukan untuk membangun trafik, bukan untuk jadi ekspertise suatu bidang, atau mengembangkan suatu komunitas. Saya termotivasi untuk terus menulis karena saya ingin terus berbagi dan mencoba menginspirasi. Ada satu hal yang cukup menjadi modal semangat saya dalam menulis blog, kan kalau kita meninggal seluruh amalan kita akan terputus kecuali tiga hal, doa anak soleh kepada orang tua (saya belum punya anak), amal sedekah jariah (kayaknya sedekah saya juga gak gede-gede amat), dan ilmu yang diajarkan kepada orang lain. Nah yang ketiga ini nih yang saya harapkan dari blog ini, ketika saya nanti meninggal, masih bisa terus dibaca dan menjadi bahan pelajaran bagi banyak orang. Jadi tips kedua adalah niatkan juga semangat untuk berbagi kepada sesama dalam tulisan kita agar menjadi tulisan yang bermanfaat. Dengan ruh semangat itu, kita jadi gak perlu terpaku untuk menulis tema tertentu, cukup pastikan tulisan yang kita tulis ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Bermanfaat ini maknanya luas loh ya, kalau tulisan kita lucu, itu kita memberikan manfaat bagi orang lain dengan membuat yang membacanya tersenyum 🙂

Nah yang terakhir terkait dengan teknis yah. Saya pribadi sering kalau di jalan atau lagi bengong, tiba-tiba kepikiran untuk nulis. Atau lagi nonton TV, lagi baca buku, atau lagi main juga terkadang inspirasi muncul. Nah itu sering saya catat dulu di notes saya atau save as draft di blog ini. Tulis poin-poin yang ingin kita tulis apa, klo emang lagi gak mood nulis ya save as draft dulu aja. Dengan begitu ide tulisan tersebut tidak akan pernah hilang. Di blog saya, ada 88 draft tulisan yang belum saya tulis atau belum dipublikasikan, entah karena topik tersebut sudah tidak hangat lagi atau memang sedang tidak mood untuk menulisnya. Menurut saya tidak masalah, toh draft itu bisa jadi kenang2an buat kita juga kalau kita pernah tertarik untuk menulis tentang suatu hal. Lalu teknis lagi, terkait gaya bahasa. Jadilah diri sendiri, jangan ngikut-ngikut gaya orang lain. Kalau emang gaya bahasa kita serius, ya tulislah seperti itu adanya. Kalau emang ngocol ya tampilah apa adanya. Yang penting tetap sopan, menjaga etika, dan bertanggung jawab terhadap tulisannya. Lalu kalau saya pribadi, karena saya orang visual banget, baca tulisan doang tanpa gambar itu rasanya ada yang kurang. Akhirnya saya selalu memberikan caption image di blog saya. Berhubung saya biasanya googling gambar2 tersebut, maka etikanya adalah menyertakan link tempat gambar tersebut diambil. Singkatnya adalah selalu catat ide tulisan kita, tulis dengan gaya bahasa kita sendiri, dan boleh ditambahkan visual biar menarik.

Nah yang terakhir ini bukan tips sih, tapi himbauan aja. Biasakan untuk memberikan kategori, menulis judul yang deskriptif, dan mengisi Tags tulisan ini. Kenapa, karena itu akan sangat bermanfaat ketika orang lain ingin mencari topik yang kita tulis di search engine. Tag-tag tersebut akan mengarahkan mereka ke tulisan kita yang membahas tentang itu. Misalkan dulu, ketika saya ditabrak mobil dari belakang, saya cukup kesulitan untuk mencari dasar hukum siapa yang salah dan penanganannya. Tapi ketika saya sudah berhasil menemukannya dan merangkumnya dalam tulisan, saya berikan tag yang sesuai, kalau ada orang yang bingung dan googling, bisa langsung menemukan rangkuman saya di situ. Hehehe Akhir kata, selamat menulis dan selamat membagikan pengalaman dan menjadi inspirasi yah 🙂

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Tips Menulis Blog

  1. Fufufu, gw jadi suka ngeblog di Twitter, biar poin2 pikirannya gak membusuk di draft doank XD

    Suka

  2. Bantu saya dalam menyederhanakan blog ini y…

    Suka

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Tulisan ke-1.000 | Ardisaz
  2. Fenomena “Sapu-Sapu Blog Dari Sarang Laba-Laba” | Ardisaz

Tinggalkan Balasan ke LegACy Batalkan balasan