My Journal

Memahami Kebutuhan Player Dalam Membuat Game

Biasanya acara-cara conference gitu akan ada satu sesi di awal dan di akhir dimana semua kelas-kelas kecil akan ditutup (masih tutup) dan semua peserta diarahkan berkumpul di satu area keynote besar. Acara ini biasa dipakai sebagai seremonial untuk pembukaan atau penutupan, sebuah award, atau keynote yang akan menarik bagi bayak orang. Yang menarik, opening Keynote di Devcom 2023 ini diisi oleh topik terkait User Experience (UX), lebih tepatnya judulnya “The Psychology of Play: The Power of Understanding your players.”

Menurut saya pemilihan ini menarik yah karena Devcom menempatkan UX sebagai topik keynote pembuka di rangkaian acara conference mereka. Gak hanya itu, ada juga sesi workshop UX di sepanjang rangkaian devcom. Ini bisa jadi semacam sinyal bagi game developer, terutama di sekitar area Eropa, bahwa UX itu sangat penting di dalam pengembangan video game. Ada satu kalimat yang saya suka banget yakni “You are designing games for your players.” Jadi memang harus menggunakan approach yang user centric, dan gak cuma masalah aestitknya. Good UX bukan berarti gambarnya bagus banget, tapi produknya bisa menjawab kebutuhan user.

Yang saya juga suka adalah kalimat penutup dari sesi keynote ini. Pesannya adalah game merupakan powerful tools yang bisa mengubah kehidupan banyak orang. Lalu kita juga jangan luput mempertimbangkan elemen aksesibilitas, seperti ukuran font, subtitle, dan lain-lain yang dapat membantu lebih banyak orang memainkan game kita. Saya juga baru tahu bahwa ada organisasi yang bernama Ablegamer yang memiliki program pelatihan dan sertifikasi untuk developer agar memahami unsur aksesibilitas dalam video game.

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar