My Journal

Mengenal Peran Produser Dalam Game Development

Salah satu kendala yang paling sering terjadi dalam proses pengembangan game adalah pipeline development. Antara budget, timeline, dan scope kadang sering tidak sinkron. Lalu belum lagi proses menemukan product market fit dan validasi game kita ke pasar, apakah premis yang mau kita buat akan disukai. Sudah mana banyak yang tidak pasti, menjaga produksi pun sulit. Ini gak hanya untuk indie yah, studio besar pun banyak yang kesulitan shipping their game, apalagi shipping best selling game. Jadi memang proses membuat game semakin kesini semakin kompleks.

Nah karena masalah itu lah, salah satu founder EA, Trip Hawkins, mencoba untuk pertama kalinya di tahun 1983 memasukan peran Produser di dalam pengembangan game. Nama Trip Hawkins ini selalu disebut dibanyak video GDC yang membahas tentang produser. Tapi memang definisi produser ini sendiri agak sulit ditetapkan karena cukup beragam tugas dan tanggung jawabnya untuk tipe studio yang berbeda-beda. Walaupun awalnya berangkat dari terinspirasi oleh industri film, semakin ke sini peran produser dalam industri game juga semakin berbeda.

Ini kita ngomong standar industry dulu yah, baru nanti kita coba bahas untuk perannya di studio-studio kecil. Jadi kalau di luar negeri yang industri gamenya udah besar, mostly game itu dibuat sama 3rd party developers. Jadi ada external dan ada internal produser. External produser itu publishernya, internal itu developernya. Jadi kalau ada title executive producer, itu buat publishernya biasanya. Si executive produser ini lebih ke mengawasi proses developmentnya dan report ke upper management tentang progres game nya. Apakah masih on track, apakah masih on budget, gimana progres dan feedbacknya.

Kalau yang internal, atau producer aja ya sebutnya, itu jadi channel penghubung dinamika dan komunikasi di dalam timnya. Gimana caranya seorang produser ini bisa melihat apa yang terjadi di divisi engineering/programming, art, design, audio, QA, dan lain-lain. Biasanya produser ini jack of all trade yah, dia paham dan bisa ngobrol dengan bahasa yang sama baik itu ke divisi engineering maupun art, tapi dia enggak expert di bidang tersebut. Peran produser di internal ini memastikan semua orang bisa bekerja dengan lancar tanpa bottle neck dari tempat lain. Yang jadi tanggung jawab produser internal itu biasanya terkait negosiasi kontrak, jembatan komunikasi dengan eksternal, mengatur schedule dan budget, memantau proses kreatif (baik dari art maupun teknikal), memastikan kualitas game yang dirilis, sampai ke pitching ide ke publisher.

Nah, di sini nih mulai bingung. Kalau itu tanggung jawab produser, apa bedanya sama project manager atau product manager? Ini pun di video GDC aku ngeliat banyak produser yang mengartikannya beda-beda. Ada yang bilang produser itu gak nyentuh budgeting dan scheduling, tapi ada yang memasukan itu. Tapi yang jelas, kalau ada peran project manager di dalam studionya, sudah jelas jobdesc project manager hanya sejauh menjaga agar tetem on budget dan on time, tanpa peduli proses kreatifnya. Ketika sudah masuk ke proses kreatifnya, ini terjadi irisan antara produser dan product manager. Baik produser maupun product manager tentu juga harus aware terhadap schedule dan budget yah pastinya. Tapi mungkin kalau product manager, akan jauh lebih intens ngobrol bareng dalam satu ruangan dengan developernya, kalau produser mungkin oversee kayak seminggu sekali aja untuk ngecek update nya. Product manager hanya bertanggung jawab terhadap kerjaan timnya, memastikan semua bottle neck hilang, memastikan sync yang baik lintas divisi, melakukan validation gamenya, berpikir kreatif untuk improve metric game nya, dan lain-lain. Kalau Produser, lebih ke orang yang mengomunikasi proses yang terjadi kepada management. Jadi dia perlu tahu, perlu ngejaga, tapi mungkin tidak terlalu dalam terlibat. Jadi klo product managaer akan tenggelam jauh terhadap game nya, produser mungkin akan terbang melihat view yang lebih besar tidak hanya gamenya saja, tapi impact terhadap perusahaan. Ini kesimpulan ku, yang mungkin juga bisa beda untuk studio lain.

Kalau di Arsanesia, dalam pengerjaan Summer Town ini, kita ada tiga-tiganya. Ada produser, ada product manager, dan ada project manager. Saya di project itu jadi produser, lalu Lei jadi product manager, dan Irul jadi project manager. Tanggung jawab Lei sebagai Product Manager full fokus ke dalam decision making dan memastikan kualitas Summer Town mencapai metric2 yang kita tentukan. Lalu tanggung jawab Irul sebagai project manager memastikan alokasi resource optimal. Karena project yang berjalan tidak hanya Summer Town, terkadang harus switch resources dari satu project ke project lain, ini Irul yang manage. Dan aku sebagai produser lebih ke big picture nya, memastikan decision yang diambil masih dalam resources waktu dan budget yang kita miliki dan sejalan dengan goal companynya. Jadi Project Manager dan Produser bisa oversee lebih dari satu product, tapi satu product manager fokus di product itu saja.

Nah mungkin studio kamu punya work flow yang berbeda, boleh juga dong dishare biar kita bisa sama-sama belajar dari format tipe studio yang beda-beda dan pengaturan role yang berbeda juga πŸ™‚ Yang jelas peran produser ini sangat vital, tapi ilmunya masih sangat jarang di Indonesia. Klo di GDC, bahkan producer itu sampai ada bootcamp tracknya sendiri saking pentingnya.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. Newsletter #20 – GameDeveloper.id

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: