My Journal

Mempersiapkan Emergency Survival Bag Untuk Kondisi Darurat

Tahun lalu, saya sekeluarga pernah terkena gempa bumi ketika sedang berlibur di Bandung. Waktu itu kita bertiga langsung aja spontan keluar, ambil kunci, handphone, dan dompet lalu langsung evakuasi. Untungnya gempanya tidak parah sehingga sekitar satu jam kemudian, kami sudah boleh kembali ke kamar (yang untungnya posisinya tidak begitu tinggi). Lalu semenjak itu, saya mulai banyak menemukan artikel tentang bags out atau Emergency Survival Bag (ESB). Tujuan dari ESB adalah agar ketika kondisi darurat, kita gak perlu mikir bawa apa-apa lagi, cukup ambil tas tersebut dan bergegas evakuasi.

Niat tersebut lama terkubur karena sepertinya lumayan banyak juga item yang perlu disiapkan untuk kondisi paling buruk. Tapi beberapa bulan ke belakang ini, Indonesia sedang dilanda banyak musibah mulai dari gempa bumi hingga tsunami. Menyadari bahwa tempat saya tinggal ini berada di lempeng tektonik yang sewaktu-waktu bisa terkena musibah besar ditambah dengan penanganan musibah di Indonesia yang masih sangat minim sekali, saya akhirnya meniatkan diri untuk memulai membuat ESB. Saya mulai googling-googling tentang ESB, searching-searching kondisi di penampungan, hingga mempelajari case terburuk yang bisa terjadi ketika terkena musibah dimana tempat kita berada terisolasi dari akses bantuan. Ada juga yang menyediakan layanan pembuatan paket ESB instan, bahkan ada yang bikin set untuk survival 3 hari untuk satu orang hingga satu minggu untuk keluarga. Saya coba memilah-milah mana yang kira-kira relevan untuk kondisi keluarga saya dan posisi geografis tempat saya tinggal saat ini.

Setelah itu, saya membuat list apa saja yang perlu disiapkan untuk dibeli, lalu saya cari link yang jual barang tersebut di Tokopedia beserta harga dan kuantitasnya, lalu saya cicil satu-satu melengkapi item tersebut. Saat ini, kondisinya tas ESB saya bisa dibilang sudah 90% lengkap lah. Berhubung kemarin saya sempat post tas saya ke sosial media dan banyak banget yang nanya list item di dalamnya apa, maka saya akan coba buatkan listnya di sini. Tapi inget, mungkin kebutuhan dan kondisi tiap orang berbeda-beda jadi tidak selamanya list itemnya sama.

Untuk kondisi saya, saya bagi menjadi tiga tas. Dua tas untuk bertahan hidup kira-kira 2-3 hari sampai menemukan camp pengungsiang dan satu tas isinya supply darurat jika kita tidak bisa menemukan camp pengungsian atau aksesnya terisolasi. Satu tas ukurannya 25 Liter, satu tas ukurannya 15 Liter (dua-duanya bisa diperbesar ukurannya hinggal 10 Liter dari kapasitas awal), dan satu lagi koper dari kain untuk bawa supply emergency. Jadi skenarionya, kalau ada bencana, saya bawa tas yang besar, istri bawa tas yang kecil, lalu kita evakuasi. Kalau kondisinya tidak bisa menemukan tempat penampungan, tas extra ini kita ambil lagi di rumah untuk bertahan hidup.

Isi tas 25 Liter

Yang pertama adalah isi tas yang bervolume 25 liter. Tas ini yang nanti akan saya bawa dengan berat tidak boleh lebih dari 10% berat bada saya (kira-kira 5-6kg) agar memudahkan evakuasi. Berikut adalah list barang di dalam tas 25 Liter.

Shelter

  • Sleeping Bag Thermal Emergency. Ini tipis banget dan bahannya kayak alumunium foil jadi bisa muat di tas dengan mudah dan menjaga suhu kita di dalam kondisi darurat
  • Sleeping Bag Ultra Light. Ini sleeping bag beneran dengan bahan lebih lembut. Saya siapin ini satu terutama buat anak. Kalau saya dan istri bisa pakai yang emergency thermal sleeping bag saja.
  • Bantal Tiup. Ini juga prioritas untuk balita.
  • Matras. Sama ini juga saya beli matras karet yang agak tebal supaya nanti kalau mau istirahat bisa dimana saja, terutama u ntuk anak-anak. Tapi bisa digulung lumayan compact dan ditaliin di tas

Supplies

  • Kantung Air 5L Portable. Yang paling penting adalah air. Kita bisa bertahan hidup tanpa makan untuk beberapa hari, tapi tidak dengan air. Jadi penting untuk sedia air. Kantung air ini ukurannya kecil berbahan plastik dan bisa kita pakai untuk menampung air (bisa air hujan, air sungai, atau air keran)
  • Water Purifier. Nah kalau gak ada air bersih, misal cuma ada air keran. Kita bisa pakai water purifier untuk mengonsumsi air tersebut. Saya beli yang bentuknya tablet. Jadi di kantung air yang tadi kita sudah isi air, kita masukan aja tablet ini untuk membunuh bakteri-bakteri di dalamnya.
  • Emergency Food. Selanjutnya saya siapkan emergency food yang biasa diletakan di sekoci pada kapal-kapal. Bentuknya mirip biskuit yang padat dan keras dimana satu box makanan tersebut memenuhi kandungan gizi yang cukup untuk satu orang selama lima hari.
  • Aqua botol. Ini saya bawa satu botol 1,5L aja incase belum nemu sumber air selama kondisi darurat

Survival Gear

  • Senter kepala, senter genggam, senter gantung, dan mini Led. Pencahayaan cukup penting dalam kondisi darurat. Jadi saya coba siapkan berbagai pencahayaan untuk berbagai kondisi dan fungsinya masing-masing. Ada yang di kepala untuk memudahkan kita mobilisasi, ada senter genggam untuk memudahkan pointing, ada senter gantung yang berguna kalau pakai tenda, ada mini led yang bisa digantung di tas kita sehingga posisi kita ketika berjalan bisa terlihat oleh orang lain dengan mudah.
  • Nesting. Ada set alat masak lengkap multi guna yang sangat portable di dalamnya ada panci, mangkok, dan piring–piringan gitu. Lalu ada kompor portable nya juga. Bisa pakai parafin atau pakai gas yang kecil. Kalau saya beli yang pakai gas yang kecil aja dengan asumsi less likely kita masak sih. (jadi kompor dan gas nya ditaro di tas extra tidak bersama nestingnya)
  • Pisau lipat. Ini lumayan standar yah. Tapi saya belinya yang di paket swiss army nya ada kampak kecilnya juga karena mungkin ada case dimana kita perlu memotong dahan atau pohon entah untuk membuat pasak atau kayu bakar.
  • Duck tape ata lakban. Ini cukup penting dan kegunaannya bisa macem-macem mulai dari untuk membangun shelter hingga untuk medik.
  • P3K + obat-obatan. Jadi ada dua set P3K yang saya beli, satu yang agak lengkap untuk di tas besar dan satu yang mini di tas kecil. Tujuannya agar kalau ada kondisi dimana saya terpisah dengan istri, setidaknya masing-masing tas ada P3K nya. Saya tambahkan juga beberapa obat dasar seperti panadol, paracetamol, salonpas, dan softel anti serangga.
  • Jas Hujan. Untuk di tas yang ini, saya beli jas hujan yang agak tebel. Tujuannya agar jas hujan tersebut juga bisa diposisikan sebagai matras untuk alas tidur atau duduk atau bisa jadi flysheet untuk berteduh.
  • Gelang Paracord. Tujuannya gelang ini adalah untuk tali-talian yang simpel. Di dalamnya juga ada kompas, termometer, pemantik api, dan peluit. Tapi sayangnya suara peluitnya pelan banget jadi saya beli lagi peluit yang nyaring secara terpisah.
  • Masker dewasa. Masker ini cukup penting untuk kondisi asap, debu, atau kebakaran.
  • Sarung tangan. Sarung tangan juga berguna jika kita harus memindahkan benda-benda yang menghalangi jalan kita baik itu pohon-pohon atau reruntuhan bangunan.
  • Pencil dan notes. Jelas lah yah
  • Plastic/zipper bag. Ini untuk nyimpen barang-barang agar tidak basah
  • Korek Api. Korek api bisa dimasukin ke zipper bag biar tetap kering. Saya juga tambahkan beberapa butir lilin sih just in case.

Personal Stuf

  • Fotokopi dokumen. Saya masukan fotokopi KK dan KTP incase dibutuhkan sewaktu-waktu.
  • Passport. Untuk passport, saya bawa yang asli just incase kita harus mengungsi ke negara lain. Kan gak bisa gak pakai passport tuh.
  • Uang secukupnya (dan klo ada kartu kredit lebih, masukin situ juga aja)
  • Powerbank 10k. Penting untuk bawa powerbank karena belum tentu kita masih dapat menemukan akses listrik dalam kondisi darurat.
  • Terminal listrik. Berguna apabila socket listrik terbatas atau kita tidak membawa adaptor untuk charge handphone kita.
  • Alat kebersihan seperti handuk microfiber (yang kompak dan menyerap air serta cepat kering) atau sikat gigi. Gak perlu bawa skincare yak :p
  • Satu set baju ganti dan sarung. Sarung itu bakalan multi fungsi banget loh dalam kondisi darurat nanti, bisa digunakan untuk macem-macem.

Isi Tas 15 Liter

Selanjutnya tas 15 Liter adalah tas yang akan dibawa oleh istri saya. Asumsinya nanti selain bawa tas, istri juga akan sambil bawa anak sehingga tidak boleh terlalu berat bawaannya. Secara umum, ini adalah isi di dalam tas 15 Liter.

Shelter

  • Jas Hujan dewasa dan anak. Untuk jas hujan yang di bawa adalah ponco yang tipis yang memang tujuannya untuk melindungi dari hujan saja.
  • Emergency Thermal Blanket. Ini sama seperti yang di tas 25 Liter.

Supplies

  • Biskuit-biskuit. Di dalam tas ini agar tidak terlalu berat, isinya hanya biskuit-biskuit saja.
  • Aqua Botol 600ml. Supply air juga yang secukupnya saja, yang banyak di tas yang 25L

Survival Gear

  • Gelang paracord yang sama kayak di atas.
  • Masker Dewasa juga sama
  • Masker Anak. Ini ada yang jual ukurannya memang untuk anak-anak jadi bisa nyaman dipakai
  • Sarung Tangan
  • Pencil Notes
  • Folding knive
  • Senter
  • P3K kecil
  • Travel Bidet. Nah ini adalah benda yang penting dan biasa saya bawa kalau lagi ke traveling yang toiletnya pakai tisu doang. Dengan travel bidet ini, lebih memudahkan kalau kita ada keperluan ke belakang tanpa adanya bidet. Oh ya, ada juga portable hygine plastic yang memudahkan kita untuk buang air kecil dimana saja loh. Bentuknya sangat ergonomis (ada yang untuk cowo dan ada untuk cewe) dimana nanti langsung berubah jadi jel dan tidak berbau. Ada ini dijual di ACE hardware

Personal Stuf

  • Uang
  • Powerbank 10k
  • Fotokopi dokumen
  • Passport
  • Alat kebersihan.
  • Satu set baju untuk dewasa dan anak

Tas Ekstra

Selanjutnya di tas ekstra ini diisi benda-benda yang bisa kita ambil lagi ke sini apabila kita tidak bisa menemukan camp pengungsiang terdekat. Berikut adalah beberapa isinya.

  • Tenda kapasitas 2 orang
  • Matras
  • Kompor Portable + Gas
  • Supply air
  • Tali-talian
  • dll

Nah itu tadi beberapa list mendasar yang kami siapkan di bags out atau ESB. Sekedar info, perkiraan budget yang saya siapkaan untuk barang-barang di atas kira-kira 2-3jt rupiah. Penting juga untuk mencatat tanggal-tanggal kadaluarsa barang-barang yang ada di dalamnya sehingga ketika terjadi sesuatu, masih bisa dikonsumsi dengan baik. Kalau bisa sih, kita tidak perlu menggunakan tas ini sama sekali sih (amiiin). Tapi kan lebih mending kita punya tapi kita belum butuh daripada disaat butuh kita tidak punya. Hehehe Kalau misalkan ada list yang menurut kamu penting tapi belum ada di daftar ini, boleh bantu tambahkan yah di kolom komentar 🙂 Semoga bermanfaat.

About Adam Ardisasmita (1374 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar