My Journal

Teori “Tainted Knowledge”

gambar diambil dari landsofwisdom.com

Saya pertama kali mendengar istilah “Tainted Knowledge” ketika saya bertemu dengan seseorang yang luar biasa hebat bernama Andreas Raharso (ini link linkedin beliau) Beliau adalah orang Indonesia pertama yang bisa memegang pimpinan pusat penelitian Hay Group. Mungkin dari kita gak banyak yah yang pernah denger kata Hay Group. Wajar, soalnya Hay Group adalah perusahaan konsultan bisnis yang client-clientya sekelas google, apple, white house, dll. Klo pernah denger, alhamdulillah sebentar lagi setara dengan client2nya yang lain, hehe. Balik ke teori Tainted Knowledge, sebenernya saya mencoba untuk googling lagi tentang teori ini agar punya pengetahuan yang komprehensif, tapi memang paling enak memang belajar dari orang lain. Menurut Pak Andreas, Tainted knowledge adalah sebuah kondisi dimana orang-orang yang ada di sekitar akan lebih tidak menghargai karya kita di bandingkan orang-orang di luar lingkungan kita. Maksudnya gimana? Langsung pakai contoh saja yah. Buat Pak Andreas yang orang Indonesia, pulau komodo tidak begitu menarik karena di sana panas dan serem takut digigit sama komodo. Tapi buat wisatawan asing, pulau komodo merupakan sebuah pengalaman eksotis dimana seseorang bisa melihat keturunan dari bangsa naga. Itu baru contoh kecil saja, masih banyak contoh-contoh lain dimana teori tersebut berlaku.

Suatu ketika, saya sedang menonton bola. Kebetulan pertandingan saat itu dilangsungkan di kandang klub liverpool. Seperti biasa, kalau di lapangan, pasti ada banner2 iklan di pinggir lapangan. Lalu ada gambar yang cukup mencolok perhatian saya, di banner tersebut nongol logo garuda Indonesia. Waw. Beneran ada logo garuda Indonesia di Inggris. Keren banget. Hehe Lalu ketika saya bertemu dengan CTO Garuda Indonesia, beliau menjelaskan makna di balik iklan tersebut. Kondisinya adalah garuda untuk penerbangan dalam negeri sudah terbukti yang terbaik yah. Tapi buat keluar negeri, orang-orang Indonesia masih ngerasa maskapai asing itu lebih oke. Di sini sudah terasa teori tainted knowledge melanda Garuda Indonesia, dimana orang-orang masih kurang menyadari kapasitas Garuda Indonesia. Alhasil beliau menggunakan strategi untuk menaikan pamor Garuda di luar negri dulu, membuat bule-bule mau dan suka naik garuda. Ternyata, lebih mudah meyakinkan orang asing terhadap kualitas garuda. Impactnya, ketika di luar negeri sudah diakui, baru orang Indonesia percaya dengan kemampuan Garuda.

Kalau dari segi industri musik, banyak sekali musisi dalam negeri yang berkualitas tapi kurang diakui oleh pasar. Selain karena tainted knowledge, mungkin juga selera musik kita yang belum cerdas yah. Orang Indonesia aja bisa seneng gitu dengan acara TV dimana orang pada pura-pura nyanyi -_- Kita semua tau Agnes Monica itu penyanyi berbakat. Tapi karya dia klo di Indonesia kalah dengan musisi-musisi baru modal komputer. Sedangkan, di luar negeri Agnes mendapat banyak sekali penghargaan dan prestasi. Baru deh, ketika ada prestasi di luar negeri, orang-orang pada naro spotlight ke Agnes. Sandhy Sandoro juga mungkin klo mengawali karirnya bukan di eropa, tapi di Indonesia, belum tentu bisa sesukses ini.

Melihat kondisi seperti ini, gak jarang yah banyak talent-talent luar biasa dari Indonesia yang akhirnya pergi meninggalkan tanah air. Pak Andreas pun menyarankan hal yang sama, pasar lokal tetap dikejar, tapi itu gak akan cukup, harus kejar pasar global. Selain karena karya kita lebih dihargai di pasar global, dengan prestasi global, pasar lokal baru akan sadar kualitas kita. Dan ada satu pesan lagi yang saya pernah dengar dari salah satu dosen di informatika ITB, kalian boleh kalau mau kerja di luar negeri atau perusahaan asing dan mengejar materi sebanyak-banyaknya, tapi jangan jadikan hal itu sebagai tujuan akhir kalian. Maksud dari kata-kata itu adalah pastikan bahwa ketika kita sudah sukses dan berhasil, kita tetap berkontribusi untuk membangun Indonesia.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: