My Journal

Arsanesia Mendapat Penghargaan Dari Intel Sebagai Top Developer

Selasa yang lalu, saya mewakili Arsanesia hadir ke acara Intel Innovation Day. Dalam draft acara, memang disebutkan akan ada penghargaan yang diberikan kepada Top Developer. Namun tidak disebutkan apakah Arsanesia menjadi salah satu penerima awards atau tidak di dalam undangannya.

Acara tersebut diadakan di JCC. Ketika saya mau registrasi di jalur umum, ternyata name tag saya tidak ada di situ. Saya diarahkan oleh panitia ke meja pendaftaran khusus Top Developer. Wah di sini saya mulai menduga-duga jangan-jangan Arsanesia dapet award itu. Eh bener pas abis makan siang, ketika saya sedang ingin mendengarkan seminar, tiba-tiba ada sekitar 15 developer yang dipanggil MC untuk menuju ruangan VIP.

Di ruangan itu, saya bertemu dengan bos Intel untuk South East Asia. Ke-15 developer diminta untuk memberikan masukan apa yang kira-kira bisa dibantu oleh Intel untuk pengembang di Indonesia. Menurut saya apa yang Intel lakukan selama ini sudah sangatlah positif. Intel sangat konsisten untuk “membakar” semangat banyak developer muda untuk berani berkarya. Hampir tiap minggu Pak Firstman dan tim mengisi seminar di berbagai daerah di Indonesia.

Berbincang Ringan Dengan Bos Intel

Berbincang Ringan Dengan Bos Intel

Lalu yang saya juga sangat suka adalah kolaborasi Intel dengan Dicoding. Jika Intel berperan sebagai trigger, maka Dicoding sebagai follow upnya. Intel memberikan banyak sekali challenge di Dicoding untuk developer. Tantangan itulah yang menjadi motor agar developer berani berkarya dan bisa menghasilkan sesuatu yang positif.

Setelah sesi itu, di sore hari ada sesi penganugerahan. Top Developer diminta maju untuk menerima piala dan juga medali. Kebetulan Arsanesia mendapatkan dua penghargaan sebagai pemenang Mobile Game Dev War dari Intel juga pemenang game/aplikasi berbasis NDK. Selain itu juga diserahkan medali untuk Top Developer. Ini menurut saya merupakan gesture yang sangat positif dari Intel untuk merekognisi para developer dan memacu semangat developer lainnya untuk berprestasi.

Saya rasa, metode ini akan sangat bagus jika bisa diikuti oleh perusahaan lainnya. Soalnya banyak acara yang isinya hanya “trigger” saja tapi tidak ada follow upnya. Jika bekerja sama dengan Dicoding, mungkin bisa jadi media untuk menindaklanjuti trigger tersebut agar bisa menjadi sesuatu yang kongkrit. Karena memang orang Indonesia tuh kayaknya emang agak malu-malu, klo cuma event seminar cara membuat startup saja, kurang greget. Harus ada pendorong yang memotivasi mereka untuk memulai.

Semoga saja efek dari kombinasi Intel dan Dicoding ini berpengaruh besar. Ada 800 developer yang hadir pada acara tersebut. Semoga dari 800 developer tersebut, setidaknya 100 developer bisa berkarya dan memulai untuk membuat sesuatu. Yang menurut saya perlu dilakukan sekarang adalah mentorship. Mungkin bisa saja Top Developer 2015 ini diassign menjadi mentor untuk 100 dari 800 developer yang memang niat mau fokus membangun produk. Saya sih dengan senang hati membantu klo ada yang tertarik 🙂

About Adam Ardisasmita (1374 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. Mendapat Amanah Menjadi Intel Innovator Untuk Membantu Ekosistem Startup di Indonesia – Ardisaz
  2. [Intel Innovator] Dukungan Intel Untuk Game Developer – Ardisaz

Tinggalkan komentar