Ketika Game Developer Ditanya Tentang Aplikasi atau Web Development
Ini adalah pengalaman saya ketika diinterview untuk bisa menjadi mentor di acara Google Launchpad. Yang interview saya adalah dua orang karyawan Google dari kantor di Perancis yang memang bertanggung jawab terhadap seleksi mentor Google Launchpad. Ketika itu saya di interview oleh dua orang via Google Hangout (kebetulan ini pas interview itu pas saya masih di rumah sakit karena Jenna baru lahir).
Yang menarik, dari Google Indonesia merekomendasikan saya untuk menjadi mentor di dua bidang yakni bagian product development dan technology. Di awal, saya sudah mention kalau spesialisasi saya adalah di game. Ketika ditawari menjadi mentor technology pun saya sudah mention kalau skill set saya ada di game. Tapi sepertinya untuk Google Launchpad, startup masih sangat jarang sekali (padahal ada beberapa mentor yang backgroundnya pemilik studio game juga).
baca juga : Google GameDevFest 2015: Bagaimana Membuat Studio Game?
Waktu interview membahas tentang knowledge saya di area product develepment, orang dari Googlenya nampak puas dengan jawaban-jawaban saya. Bahkan cenderung impresif. Apalagi mereka juga udah kepo ke tulisan di blog saya yang isinya banyak membahas tentang startup dan bagaimana membangun produk. Sesi ini saya lewati dengan mudah.
Lalu setelah sesi ini berakhir, masuk deh ke bagian wawancara terkait teknologi. Pertanyaannya begini, “kalau saya mau membuat startup untuk bisa booking tempat main ski menggunakan mobile apps, kira-kira aristektur seperti apa yang saya butuhkan dan teknologi apa yang anda rekomendasikan.” Wah, saya sih taunya bikin mobile appsnya pakai native berarti yah, pakai java untuk Android. Terus untuk backendnya gimana yah? hahaha klo layanan untuk game sih saya fasih, ada parse, ada app42, ada nextpeer, dll. Tapi kalau backend untuk mobile dan web, ampun kakak. Terus katanya ditanya kalau mau bikin web, gimana arsitekturnya juga. Duh, saya mah cuma bisa blabbering sebisa saya aja. Belajar bikin web cuma 3 SKS selama 4 tahun kuliah abis itu gak pernah di sentuh lagi 😥
baca juga : Tiga Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Startup Baru
Setelah sesi kedua yang bikin saya mati gaya, awalnya saya udah pesimis gak kepilih jadi mentor. Eh ternyata emang gak kepilih jadi mentor teknologi :p Untuk produk saya tetap diundang untuk menjadi mentor hehehe alhamdulillah 😀 Tapi lepas dari itu, memang sepertinya kalau bicara latar belakang IT, sekarang makin luas yah. Dan emang yang bagus itu kita dalem di satu bidang di bandingkan menguasai semuanya. Akan tetapi, saya sadar bahwasannya terkait web dan app itu adalah teknologi mainstream yang harus saya juga tahu, yah setidaknya ngerti dikit lah. Itu mengapa saya coba ambil course di Udemy spesifik tentang app dan web development :p semoga ada waktu untuk nontonin semua coursenya biar dapet gambaran sekilas tentang teknologi app dan web.
Tinggalkan Balasan