My Journal

[Impresi] OnePlus Two, Apakah Akan Menjadi Flagship Killer?

Halo halo. Setelah kemarin saya sebagai pengguna Pebble memberikan impresi tentang Pebble Time (baca impresi Pebble Time di sini), kali ini saya sebagai pengguna OnePlus One akan membuat postingan impresi tentang OnePlus Two yang baru saja diumumkan beberapa hari yang lalu.

Tahun lalu, saya sangat terkesan dengan spesifikasi dan juga harga yang ditawarkan oleh OnePlus One. Dengan kualitas tersebut, saya tidak ragu untuk menggunakan OnePlus One sebagai device utama saya sehari-hari. Saat itu pun, dari sisi harga dan apa yang kita dapat, memang OnePlus One cocok disebut Flagship Killer.

Baca Juga: ulasan saya tentang OnePlus One

OnePlus Two punya beban berat untuk setidaknya bisa menyamai capaian mereka tahun lalu. Apalagi mengingat perusahaan lain punya margin harga yang besar untuk biaya riset dan pengembangan, OnePlus yang relatif berjalan dengan low budget ini (untuk menekan harga perangkatnya) tentu akan sulit mengejar.

Ketika kemarin OnePlus Two keluar, apa yang saya khawatirkan pun terjadi. Banyak fans yang merasa kurang terkesan dengan apa yang diberikan oleh OnePlus di versi penerusnya itu. Bukan berarti tidak ada improvement, tapi menurut saya tidak cukup besar dan ada beberapa kekurangan yang cukup telak. Sebelum itu, saya akan coba list dulu improvement yang menarik dari OnePlus Two jika dibandingkan dengan OnePlus One dan flagship lainnya.

Yang Positif dari Oneplus Two

prosesor oneplus two

prosesor oneplus two

Fingerprint Scan. Ini adalah fitur tambahan yang baru ada di Oneplus Two. Fitur ini buat saya menarik sih karena praktis gak perlu pake passcode lagi untuk mengamankan perangkat kita. Walaupun saat ini saya set selama Oneplus one saya konek ke Pebble, saya gak perlu pake passcode lagi. Tapi ke depan, penggunaan scan ini bisa untuk autentifikasi password di berbagai web atau untuk keperluan payment. Dan dari hasil review para tech blogger yang udah megang Oneplus Two, Fingerprint scan ini smooth banget di Oneplus Two.

Prosesor dan RAM upgrade. Ini sih kayaknya fitur wajib sih. CPU-nya skg pakai snapdragon 810 64 Bit. CPU yang sekarang ini juga dipakai sama flagship2 dari perusahaan lain. RAM-nya pun sekarang pakai 4GB. Untuk Android yang boros RAM ini, punya RAM gede berguna banget. Apalagi sekarang udah pakai arsitektur 64 Bit, jadi lebih kepake RAM yang gede ini. Artinya dari sisi komputasi, OnePlus Two gak kalah dengan perangkat flaghsip yang ada sekarang.

Baterai. Satu hal yang saya suka dari Oneplus One adalah daya tahan batrenya. Selain kapasitasnya yang gede, layar dari Oneplus One kemaren juga gak lebay. Dengan resolusi 1080p IPS, emang sih dari sisi resolusi lebih rendah dari flagship lain. Tapi klo dengan itu saya bisa punya HP yang bertahan seharian, saya lebih pilih resolusi rendah dibandingkan harus charge 2x dalam sehari. Selain itu, kapasitas batre Oneplus Two meningkat dari yang tadinya 3100 mAh jadi 3300 mAh. Jadi kombinasi layar HD 1080p dengan batre besar masih jadi daya tari OnePlus Two.

USB C. Konektivitas USB C ini memang digadang-gadangkan sebagai konektivitas masa depan dimana satu port bisa untuk berbagai transfer. Jadi kita gak perlu punya banyak converter untuk berbagai fungsi dan device, USB C ini bisa jadi standar untuk banyak keperluan. Ini menurut saya sih suatu hal positif yang perlu diapresiasi karena berani pakai USB C walaupun belum mainstream. Artinya OnePlus Two serius untuk menjadi perangkat masa depan.

Sayangnya, ada beberapa fitur yang menurut saya cukup kurang diperhatikan sebagai flagship killer untuk masa depan. Berikut adalah fitur-fitur yang menurut saya masih kurang di OnePlus Two.

Yang Negatif dari OnePlus Two

11800091_928822673840669_8090559018675431152_n

apakah oneplus two akan mengecewakan fansnya?

Fast Charging. Menggunakan USB C, port untuk charger OnePlus Two tidak disertai dengan kemampuan fast charging. Bagi beberapa orang, terutama yang mempunyai kebiasan penggunaan HP yang cukup berat, fast charging itu sangat kepakai. Walaupun kapasitas batre gede, untuk orang-orang seperti itu tetap saja butuh sering melakukan charging. Dan tidak adanya fitur ini bisa menjadi kekurangan tersendiri mengingat flagship lain memiliki fitur ini.

NFC. Sebagai perangkat flagship, rasanya tidak ada NFC merupakan satu kekurangan yang fatal. Saya pribadi merasa NFC ini sebagai deal breaker. Kalau di Indonesia saat ini, mungkin memang belum begitu banyak terpakai. Tapi di luar sana NFC sudah banyak pemanfaatannya. Bahkan untuk pairing dari HP ke kamera mirrorless aja saat ini sudah pakai NFC. Saya juga mikir ketika home automation masuk ke Indonesia, kita banyak melakukan pairing dengan berbagai perangkat melalui NFC. Dan tugas akhir saya waktu dulu kuliah di ITB juga tentang NFC, jadi tidak adanya NFX ada hubungan emosional tersendiri juga untuk saya.

Baca Juga: tugas akhir saya tentang NFC 

Oxygen OS. Karena kasus di India, OnePlus akhirnya cerai dengan Cyanogen Mod dan membuat OS sendiri bernama Oxygen OS. Sayangnya menurut saya saat ini Oxygen OS belum sebagus Cyanogen. Saya pun sampai sekarang belum mau pindah ke Oxygen karena masih merasa nyaman dengan Cyanogen. Bukan tidak mungkin sih improvement terhadap Oxygen OS dilakukan, tapi untuk hari ini, saya masih merasa Oxygen belum menjadi bargain yang kuat. Dulu orang berbondong2 beli OnePlus salah satunya adalah karena nama besar Cyanogen.

Kamera. Di saat rival-nya, Moto X, meluncurkan flagship dengan kamera 21 MP, OnePlus Two tidak melakukan improvement yang berarti. Dengan tetap menggunakan kamera 13 MP, OnePlus Two kini dibekali laser untuk auto focus. Samsung Galaxy S6, LG G4, dan iPhone 6 muncul dengan kualitas kamera yang mumpuni. OnePlus Two untuk segi ini tertinggal di belakang. Padahal tahun lalu, OnePlus One tidak terlalu jauh selisih kualitasnya. Tapi kalau sekarang, gap nya semakin jauh. Flagship2 lainnya pada memberikan perhatian yang besar ke kamera. Bagi banyak orang, ini tentunya jadi deal breaker yang cukup berarti.

Sistem Invitasi. Ini yang menurut saya masih cukup merepotkan. Saya pikir sistem invitasi ini hanya untuk fase awal OnePlus, setelah itu mereka bisa cukup settle dan di tahun depan sudah bisa produksi tanpa sistem invitasi. Sayangnya moto never settle itu dipake juga untuk sistem invitasi sehingga menyulitkan mereka yang mau memiliki device ini. Saya rasa ini akan jadi faktor terbesar yang menghambat orang untuk beli karena gak bisa belinya, terus keburu beli flagship rival deh :p


Kesimpulan

Harga OnePlus Two

Harga OnePlus Two

Sebenernya selain empat hal itu, masih banyak deal breaker lainnya dari komunitas seperti kualitas display, harga, dan lain sebagainya. Walaupun ada juga yang merespon positif dial button dan build quality (serta pilihan back cover yang lebih banyak), mayoritas dari komunitas Oneplus yang saya ikuti memberi respon kurang antusias. Bahkan banyak yang cenderung merasa OnePlus one lebih mending dari OnePlus two karena banyak deal breaker yang ditemui di OnePlus two. Saya juga heran, kenapa perlu ada dual simcard sih? Siapa yang make? Kalau untuk HP menengah kebawah boleh lah, tapi ini kan flagship -_-

Buat saya sih kesimpulannya, saya gak akan upgrade ke OnePlus Two. Faktor terbesar ada di NFC dan Fast Charging kalo untuk saya pribadi. Walaupun OS dan Kamera juga ngaruh, oh ya sama harga yang lebih mahal. Bagi saya, harusnya harganya sama kayak OnePlus One saat ini dan harga OnePlus One di turunin. Apakah ini berarti masa depan OnePlus sebagai perusahaan akan dipertanyakan? Ya bisa jadi, kecuali klo OnePlus ternyata punya lini OnePlus Two spesial edition, atau OnePlus Two Plus, atau ada seri lain yang muncul yang bisa menjawab kekurangan dari OnePlus Two dengan harga yang kompetitif di tahun ini. Kalau itu tidak ada, saya kira OnePlus Three punya tanggung jawab yang jauh lebih besar jika tidak ingin gagal.

Even so, hype dari OnePlus Two tetap besar kok. Masih ada teman-teman saya yang minta invitasi ke saya untuk OnePlus Two kalau dirilis. Dalam waktu 72 jam pun sudah ada 1jt waiting list invitasi di website OnePlus. Artinya sih masih ada yang mau dan tidak bermasalah dengan kekurangan yang saya sebut di atas. Memang harusnya begitu, setiap orang punya kebutuhan dan prioritas yang berbeda. Jadi kalau menurut saya OnePlus Two tidak menjual, bisa jadi OnePlus Two adalah perangkat yang sesuai dengan kebutuhan kamu loh. Jadi jangan ragu untuk konsultasi sini dengan saya kalau mau beli HP, saya dengan senang hati akan membantu memberikan rekomendasi.

Gimana menurut kamu? Menarik gak OnePlus Two ini? Atau justru lebih mending OnePlus One? Silahkan tinggalkan komentar di kolom bawah ini yah 🙂 Kalau mau minta invitasi OnePlus Two (kalau saya dapet) juga tinggalkan jejak di kolom komentar yah.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: