My Journal

Mulai Menggunakan Android

Selama ini saya menggunakan perangkat berbasis Windows Phone dan iOS sebagai primary device saya. Saya ada Android, tapi jarang sekali saya gunakan. Alasannya adalah saya cukup puas dengan UX dan fitur yang dimiliki oleh device WP dan iOS saya, serta saya tidak ada waktu untuk mengoprek HP sehingga saya merasa Android tidak cocok untuk saya. Tapi sebelum saya berangkat lebih jauh, saya ingin menggaris bawahi bahwa sistem operasi dari suatu perangkat itu tidak ada yang paling bagus, yang ada adalah yang paling cocok dengan kebutuhan kita.

Nah melanjutkan hal itu, ada dua kondisi yang membuat saya akhirnya mulai menggunakan device berbasis Android. Yang pertama adalah karena adanya teknologi Smartwatch dan yang kedua adalah kemampuan untuk mengutilisasi Smartphone kita menggunakan Smartwatch paling fleksibel di platform Android karena Android adalah platform yang terbuka. Selain itu Android juga memiliki banyak sekali API yang bisa diakses oleh developer untuk membuat aplikasi yang keren. Jadi karena hal ini, saya jadi tertarik untuk mengoprek device saya lebih dalam lagi sehingga Android jadi lebih relevan dengan kebutuhan saya.

Dulu resitansi terbesar saya adalah karena performa Android yang sangat lambat. Hal ini dikarenakan banyak hal, mulai dari spek tiap hardware yang beragam, belum lagi kostumisasi OS dari manufakturnya yang membuat OS tersebut semakin lambat, dan banyak hal lainnya. Tapi semenjak Kit-Kat, Android sudah jauh lebih smooth. Apalagi kalau kita pakai seri Nexus yang isinya pure Android (tanpa kostumisasi apa-apa), lag yang dulu saya rasakan sudah hampir tidak ditemui lagi. Namun memang masalah fragmentasi masih jadi benang merah mengapa developer lebih suka mengembangkan aplikasinya di iOS. Ini adalah PR berikutnya bagi Google untuk membuat Android lebih bagus lagi.

Ada satu aplikasi yang membuat saya jadi tertarik untuk menggunakan Android yakni Tasker. Program tersebut membuat kita bisa menjadikan berbagai komponen hardware ataupun software sebagai trigger ataupun action. Simpelnya itu adalah program untuk merancang If This Then That (IFTTT). Sebenernya ada aplikasi lain yang bernama IFTTT untuk iOS dan Android, tapi untuk iOS, akses APInya tetap sangat terbatas karena platformnya yang tidak terbuka. Kapan-kapan saya akan review mendalam tentang Aplikasi Tasker juga IFTTT yang akan sangat membantu membuat smartphone kita lebih smart lagi. Gak hanya itu, saya juga akan share lebih dalam tentang beberapa smartwatch keren yang mungkin pernah saya singgung di beberapa postingan saya πŸ™‚ Tunggu tanggal mainnya.

Yah intinya saat ini sekarang mata saya tidak hanya mengawasi perkembangan teknologi Windows Phone dan iOS, tapi juga akan mengawasi terus perkembangan teknologi Android (kalau dulu ya cuma tau kulitnya doang). Kemarin-kemarin kalau ada yang nanya rekomendasi perangkat atau software Android ke saya, saya tidak bisa banyak ngasih masukan, tapi kalau sekarang saya lebih punya referensi dan experience terhadap Android. Jadi kalau ada yang mau minta saran device apa yang kira-kira cocok dengan kebutuhannya, silahkan langsung kontak saya saja di twitter @ardisaz atau comment di bawah yah πŸ™‚ Jangan lupa like dan vote postingan ini, yang belum follow ardisaz.comΒ juga bisa langsung follow. Thank you!

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. Android Lollipop Mulai Memikat Pengguna iOS | Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: