My Journal

Menulis Dengan Pensil Digital

Saya termasuk orang yang senang mencatat dan well documented. Kalau ada meeting atau meetu-up casual, saya biasanya selalu mencatat. Awalnya saya menggunakan laptop untuk mencatat. Saya melihat keuntungan menggunakan laptop adalah kecepatan input yang sangat tinggi sehingga saya bisa mencatat banyak hal. Namun ternyata mencatat menggunakan laptop memiliki banyak kekurangan. Yang pertama, karena saking cepatnya tangan kita mengetik, cenderung tidak perlu berpikir, yang ada adalah kita hanya mentranslate dari suara menjadi text. Tidak banyak konten yang tersimpan di otak kita. Yang kedua, bentuk catatannya hanya berupa paragraf saja. Tidak ada pengkategorian spasial ataupun visual. Ada riset yang saya baca, semakin banyak indra yang berperan dalam suatu aktivitas, maka konten tersebut akan semakin lekat.

Lalu saya mulai menggunakan notes fisik. Dan kalau ada yang sering meeting dengan saya dulu (sejak jaman kuliah), pasti akan notice kalau saya mencatat, selalu menggunakan pulpen yang ada empat warna (hitam, biru, hijau, dan merah) merk Zebra. Baik untuk brainstorming, notulensi rapat, atau sekedar jurnal, penggunaan pulen tersebut membuat saya menjadi lebih mudah mencatat poin-poin penting, mengingatnya lebih baik, dan yang terpenting adalah kemudahan untuk dibaca karena tampilan visualnya yang memilik diferensiasi warna dan spasial antara topik yang dibahas.

Kekurangannya menggunakan notes fisik dibandingkan dengan menulis di komputer adalah fitur search. Tidak mudah mengorganisir notes dan mencari konten di dalam notes dengan cepat. Dan lagi, ketika notes tersebut sudah penuh, saya harus mengganti notes baru dimana saya akan meninggalkan notes lama saya di rumah beserta akses ke berbagai konten sebelumnya. Ini membuat penggunaan notes terasa kurang efektif. Lalu akhirnya, teknologi puplen digital di perangkat mobile mulai mature. Ada Apple Pen, Samsung S Pen, Microsoft Surface Pen, dan lain sebagainya. Saya pun mencoba mempelajari tiap-tiap pen yang ada. Yang saya rasakan, Apple Pen saat ini adalah Pen terbaik untuk berbagai keperluan, terutama yang terkait dengan keperluan artistik. Software-software note taking di iOS pun sangat bagus seperti Notability atau Goodnotes. Namun selain harga iPad (yang tipe Pro) sangat mahal, ada beberapa kekurangan Ipad yang menurut saya cukup mengganggu (mungkin ini bisa dibahas di artikel berikutnya). Saya pun akhirnya menggunakan tablet Android, merk Samsung, untuk mencatat. Software yang saya gunakan adalah Squid.

Nah sekarang saya ingin cerita pengalaman saya mencatat menggunakan pulpen digital. Ini lepas dari perangkat apa yang kita gunakan yah, karena semakin superior perangkatnya, tentu hasil menulisnya lebih bagus. Tapi ini adalah hal-hal menarik yang bisa kita dapatkan jika kita menulis menggunakan pulpen digital.

Yang pertama adalah kostumisasi. Kita memiliki keleluasaan untuk membuat catatan kita sesuai yang kita inginkan. Mulai dari keleluasan untuk memilih tipe kertasnya, apakah mau bergaris, bergaris sempit, kotak-kotak, titik-titik, kosong, atau template standar misalkan untuk todolist, notulensi meeting, dan lain-lain. Selain itu, kita juga memiliki flexibility untuk memilih tipe puplen yang digunakan. Apakah seperti pencil, spidol, pulen, stabilo, dan lain-lain. Belum terkait pilihan warna yang sangat variatif. Kita bahkan bisa menggunakan color picker untuk memilih warna yang kita inginkan.

Kemudian hal menarik lainnya dari menggunakan digital pen untuk mencatat adalah fleksibiliti. Yang tidak bisa saya temukan baik mencatat di laptop maupun di buku adalah kemudahan untuk mengubah catatan kita dengan leluasa. Saya bisa membuat sebuah tulisan yang memiliki gambar ilustrasi di notes digital saya, lalu saya bisa select, saya bisa pindah posisinya di kertas, saya bisa ganti ukurannya, bahkan bisa dengan mudah saya duplicate. Hal ini sangat bermanfaat ketika kita mencatat dan coba melakukan clustering dari konten yang kita buat kemudian ketika ada konten baru yang kita catat membutuhkan pengkategorian baru, kita bisa memindahkan dan menggabungkannya dengan tulisan lainnya dengan mudah.

Yang saya suka juga dengan menulis di media digital adalah space yang tidak terbatas. Space di sini dalam bentuk jumlah halaman yang bisa kita gunakan untuk menulis, mau beratus-ratus halaman juga tinggal masalah storage handphone kita saja. Selain jumlah halaman, beberapa software, seperti Squid, memberikan kita keleluasan untuk memperlebar ukuran kertas kita sesuai dengan kebutuhan kita. Apabila ada notes yang dirasa lebih mudah dilihat dalam satu halaman, kita bisa dengan mudah melebarkan ukuran canvas tempat kita menulis.

Berikutnya dengan menggunakan bentuk digital, fitur yang paling terasa bermanfaat adalah fitur untuk membagikan catatan kita. Tidak perlu fotokopi catatan lagi, kita bisa tinggal export catatan kita dalam bentuk pdf atau image, lalu bisa langsung kita share ke orang lain. Bisa juga kita print catatan tersebut jika dirasa butuh dalam bentuk fisik.

Selain fitur-fitur di atas, ada juga fitur yang software related dimana mungkin gak di semua software ada seperti kemampuan untuk search handwriting, memasukan konten multimedia ke dalam catatan kita (gambar, suara, bahkan video), pengkategorian notes yang memudahkan kita untuk mengorganisir catatan, fitur untuk realtime sycn antar perangkat, dan masih banyak lainnya.

Untuk sekarang, saya cukup membawa satu tablet saja untuk berbagai keperluan mencatat saya. Experience menulis di tablet hari ini sudah jauh lebih baik dan saya yakin ke depan akan makin baik lagi. Bahkan ada perusahaan yang membuat screenprotector ipad yang memberikan efek goresan kertas di tangan kita ketika kita menulis menggunakan Apple Pencil (namanya Paperlike). Kamu sendiri gimana? Apakah masih mencatat hanya di laptop, menggunakan notes fisik, atau sudah mencatat menggunakan pencil digital?

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. Antara iPad Pro, Surface Go, dan Samsung Galaxy Tab S4, Siapa Jawara Pengganti Laptop? – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: