Pakailah Helm, Aspal Itu Keras
Rasanya sering kita jumpai di jalanan pengendara motor yang melanggar aturan. Ada yang gak pakai helm lah, yang mengendarai motor masih di bawah umur lah, satu motor diisi berempat lah, dan banyak lainnya. Gak heran banyak sekali korban karena kecelakaan kendaraan bermotor dari segment pengendara sepeda motor.
Kali ini saya ingin fokus di satu poin pelanggaran yakni tentang helm. Ketika tingkat 1 dulu, dosen saya pernah menceritakan sebuah jokes. Bapak itu bercerita, ada seorang mahasiswa kampus X yang kecelakaan lalu di bawa ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit, mahasiswa ini dioperasi kepalanya. Ketika selesai operasi, pas si mahasiswa ini mau pulang, tiba-tiba dipanggil sama Dokternya. Dokter tersebut terburu-buru meminta maaf karena setelah operasi, otak mahasiswa ini belum dikembalikan lagi ke kepalanya si mahasiswa tersebut dan meminta mahasiswa itu untuk kembali ke ruang operasi. Lalu mahasiswa tersebut berkata “gak usah gak apa-apa dok, saya juga jarang pakai kok.” Lalu mahasiswa tersebut kembali naik motor sambil memangku helmnya di lututnya dan melesat pergi. Jokesnya, kalau ada orang naik motor gak pakai helm atau helmnya cuma dipegang, artinya orang tersebut mahasiswa kampus X gak punya otak.
Tingginya tingkat pemotor yang tidak menggunakan helm menunjukan tingginya tingkat kerendahan edukasi di Indonesia (tingginya tingkat kerendahan itu apa -_-). Ada yang pakai alasan cuma deket kok, cuma di dalem komplek kok, gak ada polisi kok. Orang-orang ini mungkin lupa, mau itu deket, mau di dalem komplek, mau gak ada polisi, aspal jalanan itu gak berubah jadi lebih lembek. Kalau jatuh dan berbenturan dengan aspal yang pasti bakal fatal (vatal pakai F atau pakai V sih?). Kecuali kalau emang pas mau naik motor, otaknya ditinggal di ruang operasi yah.
baca juga : Jarak Aman Berkendara, 3 detik
Nah, sekarang gimana caranya untuk mengatasi ini? Ada dua area yang harus diperkuat yakni di sisi pencegahan dan penindakan. Di sisi pencegahan agak normatif sih, edukasi di Indonesia harus dipotimalkan. Tapi ini makro banget dan kurang aplikatif. Yang paling mungkin ya pembuatan SIM diperketat (klo ini normatif juga gak?). Lalu yang juga perlu digalakan adalah penindakan. Ada aturan kalau gak ada penegakan sama aja bohong. Mereka yang gak pakai helm harus ditindak, semuanya. Dan kalau masalah resource polisi sedikit, bikin sistem dimana kita bisa tinggal foto plat motor dan pengendara yang gak pake helm, upload ke web polisi, lalu matikan STNK motor tersebut jika mau perpanjang STNK.
Jadi kesimpulannya apa? Buat para pengendara motor, sayangilah nyawa kamu. Ingat selalu bahwa aspal itu keras. Kita bisa terjatuh menabrak aspal karena berbagai penyebab yang bisa diakibatkan oleh kelalaian kita ataupun kelalaian orang lain.
Tulisan ini menjadi pengingat buat kita semua…
SukaSuka
Demi keselamatan bersama
SukaSuka
Dan kalau masalah resource polisi sedikit, bikin sistem dimana kita bisa tinggal foto plat motor dan pengendara yang gak pake helm, upload ke web polisi, lalu matikan STNK motor tersebut jika mau perpanjang STNK.
persis banget kayak di Malaysia. Kalau parkir di tempat yang dilarang parkir, ntar ada surat cinta dari polisi yang harus diberesin sampai akhir tahu. Kalau ga diberesin, STNKnya ga bisa diperpanjang
SukaSuka