Tantangan Dalam Membuat Video Tutorial
Belakangan saya sedang mencoba membuat beberapa seri video tutorial programming di channel baru youtube saya. Saat ini baru ada tiga video karena di tengah-tengah proses pembuatan video tutorial, saya mengikuti lomba membuat video tutorial yang diadakan oleh microsoft. Buat kamu yang ingin bantu saya supaya bisa menang, bisa coba klik link ini dan tontonin semua video saya (paling sebentar 15 menit) yah 🙂 Nah sekarang saya sedang mempersiapkan sebuah kolaborasi seru untuk menghadirkan video tutorial dengan konsep yang lebih oke lagi. Ditunggu saja tanggal mainnya yah 🙂
Sudah sekitar sebulan ke belakang ini saya rutin membuat membuat video tutorial. Saya menemukan bahwa video tutorial ini jauh lebih menantang dibandingkan menulis blog. Padahal secara sekilas, nampak lebih mudah membuat video kan daripada menulis. Soalnya klo menulis musti ngetik sedangkan membuat video tinggal pencet rekam dan ngoceh-ngoceh aja.
Pada kenyataannya, ada beberapa tantangan nih yang saya alami dalam proses membuat video. Yang pertama adalah kondisi untuk merekam. Kondisi ideal untuk merekam adalah di ruangan yang kedap dan tidak memiliki echo. Namun pada kenyataannya saya merekam ya di kamar, di ruang makan, dan dimana saja yang lagi sepi di rumah. Itu pun harus malam hari karena klo siang ada suara motor, suara tukang susu murni nasional, dan berbagai suara lainnya. Lalu pun kalau malam, bisa saja tiba-tiba ada suara Jenna kebangun :’) Makanya kemaren2 suara saya agak kecil karena waspada biar Jenna gak kebangun :p Coba kamu perhatikan di video2 saya, itu rata-rata waktu merekamnya jam 2 pagi, jam 3 pagi, hahaha.
baca juga : [Tutorial] Belajar Programming dan Membuat Game Menggunakan Unity
Tantangan kedua adalah materi. Kalau menulis blog, kita bisa sambil ngetik sambil mikirin materinya. Kalau ada yang kurang pas atau strukturnya gak enak, bisa copy paste, bisa didelete, dan bisa diatur-atur dengan mudah. Sedangkan untuk video, utamanya video tutorial, materinya harus disiapkan dengan matang sebelum rekaman. Video tutorial itu semi-live sih, jadi semua yang kita lakukan harus efektif. Mungkin kalau vlog bisa lebih mudah di postproduction. Tapi klo video tutorial apa yang mau diajarkan harus udah ready. Kode yang udah di pre-cook juga harus disiapkan.
Lalu tantangan berikutnya cukup unik, yakni klo sakit. Saya itu kalau lagi batuk, bisa lama banget sembuhnya. Dan itu kejadian kemaren pas lagi dalam proses membuat video untuk lomba. Harusnya saya bisa submit sampai 10 video, tapi di video ke 5 saya batuk sehingga tidak memungkinkan merekam suara. Minggu pertama batuk pilek suara saya hilang, minggu berikutnya klo lagi bikin tutorial bakal ada suara uhuk-uhuknya. Kasian ntar pendengarnya ketularan #eh :p Lalu sempat juga pas saya lagi bikin video pas saya sariawan -_- Itu awkward banget ngomongnya, di lidah pula.
baca juga : Apa Itu Office365? Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Punya
Dan yang terakhir adalah tools. Buat yang mau merekam video tutorial atau vlog, poin utama yang harus diperhatikan adalah kualitas audio. Bahkan menurut saya visual itu nomer dua (gak perlu HD amat). Yang jelas untuk audio jangan pernah pakai built in mic dari laptop ato kamera. Itu suaranya berantakan banget. Di video tutorial kemarin, saya gunakan mic earpod-nya Apple. Itu sih menurut saya untuk standar minimal udah lebih dari cukup. Tapi saya ingin coba improve lagi kualtias Audionya dengan menggunakan recorder dan mic lavalier. Mari kita coba liat hasilnya nanti gimana 🙂
Dengan tantangan di atas, konsistensi membuat konten menjadi lebih berat lagi. Rasanya saya belum bisa untuk membuat daily video untuk video ini karena persiapan untuk satu video dan effort untuk editingnya lumayan besar. Tapi let’s see aja. Nanti klo video tutorial ini sudah jalan dengan lancar, lalu proyek “seru” yang sedang saya siapkan nanti sudah beres, ada lagi satu project yang ingin saya kerjakan. Intinya saya ingin coba eskalasi lagi kegiatan “berbagi konten” yang biasa saya lakukan di blog ini dengan tidak hanya tulisan, tapi juga video. Semoga kamu semua bisa menikmatinya yah (mungkin klo yang tutorial segemented banget sih :p). Kalau ada masukan, saran, input, ide, atau komentar, sampaikan saja yah 🙂
software pendukung yang bagus apa ya?
Streaming Chappie (2015) BluRay
SukaSuka