My Journal

Ada Apa Dengan Samsung?

Samsung telah mengumumkan laporan keuangannya di kuartal ketiga tahun 2014 dan hasilnya cukup mengejutkan. Mereka mengatakan bahwa akhir September, mereka berekspektasi akan mendapatkan $3,8 milyar, turun 59.7 persen dari tahun lalu. Menjadi yang teratas bukanlah hal yang mudah, terutama untuk mempertahankannya dalam waktu yang lama. Selama ini orang tahunya pemain besar di dunia Smartphone adalah Apple dan Samsung, tapi dengan turunnya pemasukan sampai hampir 60% ini tentu diluar dugaan banyak orang. Apa yang menyebabkan Samsung bisa mengalami penurunan?

sumber: androidauthority.com

sumber: androidauthority.com

China Strikes Back

Kualitas Perangkat dari China yang semakin baik

Kualitas Perangkat dari China yang semakin baik

Pasar China mulai bangkit, terutama dari sisi teknologi. Yang sudah jelas kasat mata adalah untuk pasar menengah ke bawah, kini China mulai mendominasi. Mengorbankan branding, cost marketing, dan segala biaya riset, China bisa dengan mudah meniru teknologi yang sudah ada dan membuatnya dengan harga yang sangat murah. Hal ini jelas memangkas market share Samsung di pasar mengengah ke bawah tak hanya di China, tapi juga di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah Hwuawei yang kini semakin ramai mengisi lini pasar tersebut.

Apakah hanya itu? Tidak. China mulai muncul di pasar flagship device yang mengedepankan kualitas dan juga branding. Merk seperti OPPO mulai bersaing dengan spesifikasi dan kualitas dari perangkat terbaik milik Samsung seperti Galaxy S5 atau Note 4. Kemudian tak hanya OPPO, produsen PC dan Laptop terbesar dari China, yakni Lenovo, turut serta bertarung di arena tersebut. Lenovo pun nampaknya tidak setengah-setengah ingin bertarung di arena yang semakin padat tersebut. Hal ini ditunjukan dari akuisisi yang mereka lakukan terhadap salah satu manufaktur smartphone yang sedang naik daun yakni Motorolla. Ini menjadikan posisi Samsung sebagai perangkat berbasis Android semakin tergerus oleh pasar. Kemudian kejutan lainnya muncul dari merk baru yakni Xiaomi yang dalam waktu singkat bisa langsung merenggut pasar smartphone di posisi ketiga terbesar. Belum lagi ada OnePlus One yang sepertinya akan memberikan serangan yang cukup serius bagi Samsung.

Perang Saudara dengan LG

LG semakin Menguasai Pasar

LG semakin Menguasai Pasar

Salah satu faktor pemicu melejitnya prestasi Samsung adalah support dari pemerintah dan industri untuk produk-produk lokal. Samsung telah menjadi image teknologi telekomunikasi yang mendapatkan respek dari dunia global melalui dukungan yang sangat baik. Tidak ada yang mengira perusahaan yang biasanya produksi kulkas dan TV bisa menjadi raja di dunia smartphone bersaing dengan Apple. Dunia hiburan juga turut membesarkan nama Samsung dengan memasukan perangkat-perangkat Samsung dalam berbagai acara mereka.

Namun kini muncul satu lagi pesaing yang ternyata berasal dari negara yang sama yakni LG. Sama seperti Samsung dulu, tidak ada yang menyangkan LG akan bisa masuk ke arena persaingan dunia smartphone. Dua tahun yang lalu, saya pribadi pesimis. Tapi melihat lini produknya di 2013 dan 2014, sepertinya LG serius dan gak cuma iseng-iseng berhadiah masuk ke pasar tersebut. Sepertinya sokongan support pemerintah dan industri serta masyarakat tidak bisa lagi terfokuskan kepada Samsung mengingat ada “sodara” yang juga sama-sama di bidang tersebut.

Apple Belum Tergoyahkan

Apple masih sangat kuat

Apple masih sangat kuat

Di pasar menengah ke bawah tergerus oleh produk China, di area flagship persaingan semakin ketat, dan mereka semua bersaing dengan sistem operasi yang sama, yakni Android. Untuk hal ini, pasar tersebut akan semakin padat sedangkan Apple bisa melenggang bebas dengan diferensiasi produk tidak hanya hardware, spesifikasi produk, dan segala perentilan lainnya, tapi juga ekosistem dan sistem operasi yang berbeda. Sehingga dalam hal ini, seluruh perangkat Android yang ada di pasar bukanlah pesaing Apple dan pasar menengah ke bawah bukan juga urusan Apple.

Apple bisa terus merajai pasar menengah keatas dikarenakan antara Apple vs Android adalah masalah preferensi. Artinya mereka punya segmentasi pasar yang berbeda. Semakin Apple bisa memperbesar pasarnya, semakin keras juga persaingan di arena Android. Sayangnya, Apple masih belum tergoyahkan untuk hal ini. Mengingat Samsung semakin dikejar oleh pesaingnya, sepertinya tidak ada lagi image yang melekat dimana pasar smartphone adalah Apple vs Samsung lagi. Saat ini orang membandingkan Apple vs Samsung vs LG vs HTC vs OPPO vs Xiaomi vs Microsoft dan seterusnya.


Apa yang bisa Samsung lakukan untuk bisa tetap berada di atas? Menurut saya yang jelas adalah bisa terus memberikan produk berkualitas walaupun untuk pasar menengah ke bawah dan harus bisa membuat flagship device yang terbaik untuk Android. Hari ini, flagship milik Samsung adalah Galaxy S5 dan Note 4, sedangkan para pesaingnya punya perangkat yang tidak kalah hebat seperti LG G3, HTC M8, iPhone 6 Plus, Motorolla Droid Turbo, dan lain-lain. Di antara perangkat tersebut, Note 4 hanya menang dari sisi sensor kamera. Layar terbaik masih dimiliki LG, desain terbaik ada di HTC, kualitas software sistem operasi di Motorola, dan walaupun sensor kameranya menang, tapi image processing software iPhone 6 plus masih juara. Samsung harus bisa memberikan diferensiasi yang benar-benar menonjol agar bisa tetap menjadi nomer satu untuk urusan Android.

Sebenarnya ada langkah beresiko tapi bisa membuat Samsung lebih standout yakni jika membuat ekosistem sendiri, terutama dari sisi sistem operasi. Bau-baunya sih Samsung memang akan ke arah sana, terbukti dari gencarnya mereka mempromosikan sistem operasi Tizen. Namun membangun ekosistem bukanlah hal yang mudah. Tantangan terberatnya adalah menarik hati developer untuk mau mengembangkan ekosistem tersebut. Windows Phone terlihat sedang berupaya keras membuat ekosistemnya semakin mature, tapi masih jauh dari platform Android dan iOS. Apakah Samsung bisa membesarkan Tizen? Kalau ternyata bisa, maka Samsung mungkin mampu memposisikan dirinya menjadi Apple vs Android vs Samsung. Bahkan Apple dan Samsung bisa saja team up untuk memperkecil pasar Android. Jadi bagaimanakah nasib Samsung 2-3 tahun ke depan? Mari kita cermati bersama baik-baik langkah apa yang akan diambil Samsung nanti.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. Mengenal Tizen, Sistem Operasi Pesaing Android dan iOS – Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: