My Journal

[GameLog] Memberikan Narrative Design Pada Summer Town

Salah satu tantangan terbesar yang dialami dalam pengembangan Summer Town adalah memberikan long term goal motivation. Butuh ada sebuah world di dalam Summer Town yang membuat pemain memahami peran dia di dalam game apa dan apa tujuannya dia beraktivitas di dalam game. Salah satu cara membangun motivasi player dalam bermain adalah dengan membuat narrative design. Narrative design ini tidak melulu harus dalam bentuk story dan text, tapi bisa juga dengan pensuasanaan world atau dengan cut scene awal saja.

Contoh narrative design pada casual game yang cukup singkat adalah di Angry Bird. Dengan cut scene sederhana, kita bisa langsung memahami cerita di dalam game dimana para pasukan burung ini akan melawan pasukan babi. Atau kalau pemanfaatan narrative design yang lebih dalam adalah bagaimana homescape memberikan unsur home renovating di game match 3 puzzle. Di candy crush itu gak ada narrative nya sama sekali.

Balik ke Summer Town. Game ini is all about decoration and self expression. Tapi kan player juga perlu goal dan motivasi. Misal di game referensi utama kita, Animal Crossing, ada goal dimana dia harus bikin islandnya dapet rating yang bagus sehingga bisa didatengin karakter yang akan konser. Bahkan, cicilan rumah di Animal Crossing aja menurut saya udah memberikan narasi yang super engaging. Jadi kita di Arsanesia mikir, narasi apa yang perlu dibangun di dalam game Summer Town ini.

Sejarah singkat naratif game ini, awalnya sesimpel kelanjutan dari Roly Poly Penguin dimana si Pippo gak hanya bisa digantiin bajunya, tapi juga punya rumah. Abis itu narasinya berevolusi lagi jadi kehidupan di kutub dengan Pippo dan kawan-kawannya. Lalu berkembang lagi jadi karakter yang kita buat sendiri (bukan lagi Pippo) yang terdampar di Summer Town. Proses iterasi narative design ini berlangsung cukup lama, baru kita punya narrative yang solid, beberapa bulan menjelang rilis.

Narasi yang mau di bangun adalah bertema selebrgram. Ini related banget dengan jaman now yah. Jadi ceritanya, si Summer Town ini diambang bangkrut dan mau dijadikan area pabrik. Padahal, di Summer Town ini ada banyak banget kerajinan tangan, karya fashion, wisata alam, dan lain-lain yang menarik. Untuk mencegah Summer Town digusur, Mayor Pippo butuh bantuan influencer dan selebrgram untuk naikin pamor Summer Town. Caranya adalah dengan kita membeli dan memamerkan berbagai kreasi dan aktivitas yang ada di Summer Town. Bisa dengan kita post outfit of the day, atau kita post dekorasi rumah yang berisikan furnitur2 khas Summer Town, dan lain-lain.

Keberadaan narasi ini selain membuat game menjadi lebih immersif, mempermudah kita juga sebagai developer dalam membuat konten dan fitur baru. Pembelajarannya, harusnya narrative ini kita temukan dan di awal fase development agar semua konten yang dikembangkan sejalan dengan narasinya. Jadi next time bikin game, kayaknya narasi utama ini harus jadi prioritas yang dilock di fase concept atau pre-production.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: