My Journal

Cut The Crab, Restoran Kepiting dan Makanan Laut yang Unik di Jakarta

Saya dan istri sama-sama pecinta seafood. Kalau saya favoritnya ikan salmon, istri favoritnya udang. Saya sendiri mulai membatasi konsumsi udang, kepiting, kerang, dan lain-lain demi menjaga kolesterol semenjak muda. Jadi sekali-sekali, gak papa lah puas-puasin makan kepiting dan makanan laut lainnya. Akhirnya saya dan istri coba googling restoran kepiting atau lobster yang enak.

Ada satu restoran kepiting yang entah mengapa kok sedang sering dipost di sosial media yakni Cut The Crab. Akhirnya biar gak penasaran dan sekaligus menikmati makanan laut, kami coba deh kunjungi Cut The Crab ini.

Lokasi Cut The Crab

Lokasinya ada di daerah Kebayoran, memang di situ banyak kafe dan restoran-restoran unik. Kalau dari mampang, belok kiri di perempatan mampang, lurus terus, nanti belok kiri lagi di jalan Cikajang. Dia juga ada outlet lain di PIK dan di Kelapa Gading. Saya dan istri mencoba yang di Kebayoran karena paling dekat dari rumah kami.

Buka setiap hari dari jam 10 pagi hingga 12 malam

Senayan : Jln Cikajang 32, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp 720 6810

Pantai Indah Kapuk : Rukan Garden House Blok B Nomer 1B, Jakarta Utara. Telp: 290 33519

Kelapa Gading: Jalan boulavard Barat Raya Blok LC-6 No.7, samping dunkin donut. Telp: 081585857117

Begitu sampai, kebetulan tempat parkirnya penuh (kayaknya cuma muat 3-4 mobil). Tapi di pinggiran jalan sekitar restorannya kita bisa parkir. Saya parkir di gang persis di sebelah Cut The Crab. Ada tukang parkirnya juga yang ngebantuin parkir dan ngejagain mobil kita. Setelah parkir, kami langsung masuk ke dalam restorannya.

Suasana di Dalam Restoran Cut The Crab

Sepertinya Cut The Crab ini dibagi jadi dua sektor, smoking dan non-smoking. Yang smoking di luar restoran, deket parkiran dan tempat kepiting-kepiting pada berenang, jadi agak amis gitu baunya. Lalu yang di dalam ruangan untuk yang non-smoking. Kapasitas restorannya lumayan besar, untuk outdoor kalau tidak salah ada sekitar 6-7 meja. Di dalam sendiri mejanya ada mungkin sekitar 40-50an kali yah? hahaha gak ngitungin juga, yang pasti lumayan besar lah tempatnya.

Saya datang pukul 20.00 di Minggu malam. Ketika datang restorannya cukup sepi. Kami duduk tidak pakai waiting list sama sekali. Mungkin kalau malam Minggu atau malam Sabtu ya tempatnya ramai. Yang jelas kalau ke sini di waktu yang saya datangi tempatnya senggang kok. Namun, kepitingnya udah tinggal dikit. Saya dan istri cuma kebagian yang ukurannya XS. Jadilah kami pesan satu kepiting ukuran XS dan satu lagi mix seafood.

Menu dan Cara Penyajian yang Unik

Untuk menunya sendiri yang pasti menu utamanya adalah kepiting yah. Ada berbagai ukurang kepiting yang bisa kita pilih dengan berbagai pilihan saos. Saya baca direview, untuk berdua sih cukup yang small atau medium, ditambah mix seafood. Tapi karena tingal yang ekstra small ya apa boleh dikata, kami hanya pesan yang XS plus mix seafood. Mix seafoodnya juga ada beberapa jenis, ada yang pakai kepiting, ada yang pakai lobster, dan lain sebagainya. Nanti kalau milih paket, tiap paket kita bisa tentuin mau saos apa. Ada yang asin, yang original, lalu tingkat kepedasannya juga beragam, semua bisa kita atur sendiri. Terus ada juga karbohidrat yang bisa kita pilih mulai dari nasi, jagung, kentang, ubi, dan lain-lain. Kalau gak mau seafood juga ada ayam kok di menunya.

Yang menarik adalah cara penyajiannya. Makan kepiting itu ribet, musti dikorek-korek ke cangkangnya kan. Oleh karena itu di Cut The Crab modelnya meja adalah piring. Jadi kita gak dikasih piring tambahan. Mas-masnya dateng, ngasih alas di meja kita, ngasih kita celemek biar gak nyiprat-nyiprat ke baju, terus udah gitu aja. Ketika pesanannya dateng, mas-masnya gak bawa nampan tapi bawanya ember. Udah dituang gitu aja isi dari ember tersebut atas meja kita dan kita bisa langsung menyantapnya secara brutal menggunakan kedua tangan kita. Hahaha Idenya menarik banget. Soalnya repot kalau makan kepiting piringnya kecil. Ini piringnya segede meja, jadi bisa puas makan kepiting dan berbagai jenis seafood lainnya.

Terkait Kualitas Makanan dan Rasa

Untuk kualitas makanannya, kalau dari websitenya sih dibilang kalau kepiting yang dimasak itu fresh. Katanya dikirim tiap hari begitu ditangkap oleh nelayan, jadi yang kita makan hari itu adalah yang baru sampai hari itu juga. Saya sendiri lidahnya gak sesakti itu sehingga bisa membedakan mana yang fresh mana yang tidak, tapi saya kutip aja tulisan dari webnya.

Kepiting Cut The Crab dikirim setiap hari melalui cargo pesawat udara dari Irian Jaya, Sulawesi dan Kalimantan, pada hari yang sama saat nelayan menangkapnya

Untuk segi rasa, ini akan sangat tergantung dengan saosnya. Kayaknya semua seafood harusnya rasanya sama aja tergantung gimana ngolahnya. Seafood seger tapi ngolahnya gak bener juga bisa jadi gak enak. Yang jelas hal paling pertama adalah pengolahan seafood di Cut The Crab bersih. Kebetulan kalau terkait seafood saya tuh sangat sensitif. Kalau ngolahnya gak bersih, pasti saya gatel-gatel kayak alergi gitu tangan dan lidahnya. Tapi di Cut The Crab saya tidak mengalami hal itu. Jadi setidaknya menurut tubuh saya pengolahannya higienis.

Kemudian terkait rasa, kebetulan kami mencoba dua saos yakni saos asin tidak pedas dan saos original pedas sedang. Saya tidak suka makanan pedas, jadi yang pedas jelas bukan pilihan saya. Sedangkan saos asinnya lumayan enak. Berhubung kepitingnya ukuran XS, jadi saya tidak bisa begitu merasakan kombinasi daging kepiting dengan saosnya. Malah yang kerasa udangnya, karena udangnya gede-gede banget. Untuk saos yang original, yang jelas pedes yah karena mesennya yang pedes :p Menurut istri saya juga rasan saosnya biasa saja. Tidak terlalu istimewa, tapi tetap enak kok. Kalau dibandingkan dengan saus padang yang di restoran seafood di Bandung, istri saya lebih suka yang di Bandung. Namun bukan berarti di Cut The Crab makanannya gak enak loh. Mungkin next time kalau bisa mencoba kepiting yang lebih besar bakal lebih berasa istimewanya Cut The Crab dibandingkan restoran seafood lainnya.

Harga dan Pelayanan

Untuk harganya sendiri terbilang standar seafood yah. Saya berdua dengan istri makan habis sekitar 400.000 rupiah. Mungkin kalau makan yang kepiting versi besar bisa habis 500.000 rupiah sekali makan. Daftar harganya juga saya cantumin kok di foto-foto menu di atas kalau mau liat-liat.

Untuk pelayanannya sendiri cukup memuaskan. Mas-masnya sigap melayani customer mulai dari ketika kami masuk hingga meminta bill. Mungkin agak sedikit lost track di penyajian karena ketika menu disajikan, nasi saya lupa dikeluarkan hingga saya perlu minta lagi. Lalu istri juga mesen kentang lama keluarnya sampai harus diremind lagi. Namun so far so good karena stafnya pada ramah-ramah.

Kesimpulan

Dari pengalaman pertama saya ke Cut The Crab ini, kesimpulannya adalah Cut The Crab memberikan pengalaman makan seafood yang unik dengan menjadikan meja sebagai piringnya.  Secara UX, pas lah antara kepiting dengan piring besar 🙂 Seafood yang disajikan diolah dengan baik dan bersih. Lalu lokasinya juga terbilang strategis, cukup luas sehingga tidak perlu waiting list (mungkin di waktu tertentu agak penuh yah), dan yang terpenting ada non smoking area. Namun dari sisi rasa, tidak ada yang terlalu bombastis atau istimewa (setidaknya menurut lidah saya dan istri). Enak sih, kerangnya, udangnya, lobsternya, kepitingnya, tapi masih ada yang lebih enak dari bumbu yang ada di Cut The Crab.

Apakah saya akan ke sini lagi? Oh tentu. Saya senang makan seafood dengan piring selebar meja. Saya juga belum nyobain kepiting yang ukuran besarnya sehingga gak kesulitan nyari dagingnya. Kalau ada yang nanya restoran seafood paling unik dan nyaman, tentu saya akan merekomendasikan Cut The Crab. Tapi kalau ada yang nanya ke saya restoran seafood paling enak, saya (dan istri) masih punya preferensi lain 🙂 So buat yang mau mencoba merasakan sensasi makan kepiting langsung di meja, silahkan di coba Cut The Crab ini.

buat yang ingin voucher sepatu sepatu, klik di sini: Voucher diskon sepatu Brodo

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

13 Comments on Cut The Crab, Restoran Kepiting dan Makanan Laut yang Unik di Jakarta

  1. katamiqhnur.com // 05/11/2014 pukul 12:58 pm // Balas

    😀
    salam kenal yaa..
    visit balik donk –> katamiqhnur.com

    Suka

  2. Enaknya 😀

    Suka

  3. Lokasinya strategis. Kalo berkunjung jam makan siang ngantri. Sensasinya memang meja yang jadi piring, haha…

    Suka

  4. ayangjordan // 10/05/2015 pukul 10:06 pm // Balas

    Mau coba,ya…tp di klp gading sini sj,harga mahal tdk,boss…

    Suka

  5. Kl dr tangerang ksna lwt mna mas?? Pgen nyoba nie gra2 liay review di TV kmrn..

    Suka

  6. Mas, kalo review tempat yg enak dimana? Kalo harga sih standart nya masih.. cuman blom nemu yg enak nih.. 😀 mohon pencerahan nya. Thanks

    Suka

  7. Ada alternatif kok kalau mau makan ala cut the crab tapi harga murah meriah, coba aja search rumah ana’e di google ato instagram.. Lokasi nya daerah rawamangun 🙂

    Suka

  8. Enak banget kayaknya….kira kira bisa Pesan melalui Diana(www.halodiana.com gak? soalnya ane biasanya selalu order makanan melalui Diana, habisnya gampang banget gak ribet cuman tinggal chat aja.

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Cut The Crab | foodiesxx

Tinggalkan komentar