My Journal

Cara Mendapatkan Kebijaksanaan

gambar diambil dari wizecounsel.com

Saya ingin sedikit share sebuah pelajaran hidup yang saya petik dari seorang dosen senior di ITB. Jujur, tidak banyak dosen yang ketika mengajar, sering kali menyelipkan nilai-nilai falsafah hidup dan konsep manusia. Di dalam kuliah, biasanya hanya materi teknis dan akademis yang dituangkan ke dalam kepala anak didiknya namun sedikit yang menyentuh norma-norma, sosial, dan juga adab perilaku. Hal ini menurut saya penting karena dalam pendidikan, tidak hanya skill yang dilatih tapi juga karakter. Dosen yang akan saya ceritakan ini merupakan salah satu dosen yang sangat filosofis dan memiliki banyak sekali pesan kehidupan di dalam pengajarannya. Bahkan dalam 2 jam kuliah, beliau bisa hanya dengan satu slide, menerangkan ilmu yang ada di slide itu ditambah dengan pelajaran hidup lainnya. Nah, ada satu pelajaran yang menurut saya cukup menarik dan unik yakni mengenai kebijaksanaan atau wisdom.

Saya ingat saat itu di kelas sedang membahas masalah informasi. Seperti biasa, beliau menanyakan apa itu informasi? Dari satu pertanyaan itu, bisa menjadi sebuah cerita panjang. Beliau mengajak kita melihat di sekitar kita. Ada apa di sekitar kita? Ada kejadian, ada mahasiswa yang mencatat, ada mahasiswa yang masuk kelas, ada petugas yang sedang membersihkan lantai di koridor, dan lain sebagainya. Hal itu disebut dengan fakta. Fakta adalah kejadian yang terjadi secara acak dan natural di dunia nyata. Lalu, apa yang disebut dengan data? Ketika fakta tersebut dikumpulkan dalam suatu media, maka media yang kita lihat itu berupa data. Kejadian-kejadian yang sudah terjadi dan kita simpan dalam sebuah media merupakan data. Sekarang, melihat banyak sekali fakta yang terjadi di seluruh belahan dunia, tentu akan ada banyak sekali data yang ada di suatu media. Data tersebut bisa bermanfaat dan relevan bagi seseorang dan bisa saja tidak ada gunanya. Contoh, bagi saya yang bergerak di bidang IT, ketika saya diberi seonggok media yang berisikan data kesuburan tanaman di Indonesia pasti merasa tidak ada manfaatnya. Beda jika data tersebut diberikan kepada petani. Lalu juga dari data tersebut masih bisa disaring lagi misalkan menjadi data kesuburan tanaman jagung jenis x di wilayah y. Nah, ketika data tersebut menjadi relevan dan berguna untuk petani jagung jenis x di wilayah y, maka itu disebut dengan informasi. Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan bermanfaat bagi yang membacanya. Informasi-informasi tersebut lah yang jika digabungkan akan menjadi knowledge. Orang yang memiliki knowledge atau wawasan yang luas, ia telah menyerap informasi-informasi yang ada dan relevan dengan dirinya. Kumpulan knowledge ini lah yang disebut dengan wisdom. Orang yang telah memiliki knowledge yang banyak dan dalam, maka orang itu akan menjadi lebih bijaksana. Ketika sudah memiliki wisdom, seseorang akan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, mengeluarkan isi kepala dengan baik, dan membuat pertimbangan yang baik. Jadi urutannya adalah Fakta->Data->Informasi->Knowledge->Wisdom.

Dosen saya ini menarik, dari cerita panjang di atas, dia tidak pernah memberikan kesimpulan atau apa pelajaran yang bisa diambil dari cerita tersebut. Beliau akan selalu memberikan ruang bagi para peserta didiknya untuk berpikir kritis, mencoba memahami ceritanya, mempelajari maknanya, dan membuat kesimpulan dari pelajaran yang ia sampaikan. Lalu, beliau juga tidak pernah menyatakan “salah” atau “benar”, yang beliau lihat adalah alasan dibalik pendapatnya. Oleh karena itu, tiap orang bisa menarik pelajaran yang berbeda-beda dari kisah yang ia sampaikan. Kalau dari saya pribadi, pelajaran yang saya petik dari kisah tersebut adalah mengenai kebijaksanaan. Agar bisa menjadi seseorang yang dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar, maka salah satu hal penting yang tidak boleh luput dari kita adalah “Fakta”. Kita harus kritis dan selalu membuka seluruh panca indra kita terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Melihat era informasi sudah semakin maju, setiap hari berbagai macam fakta dan data berkeliaran di sekitar kita dengan jumlah yang amat sangat besar. Mau tidak mau, kita harus meluangkan waktu untuk menelusuri berbagai macam peristiwa, menyaring hal-hal apa yang perlu kita serap, dan mengkritisi berbagai macam hal, karena dari tiap kejadian pasti ada pelajaran yang bisa diambil yang akan menjadi knowledge kita. Itulah yang saya anggap sebagai langkah untuk mendapatkan wisdom atau kebijaksanaan. Itu mengapa, dalam blog ini saya tidak ingin membatasi diri saya untuk membahas satu topik tertentu saja. Dari “tips dan trik” menulis blog yang sering saya dapat, sebaiknya kita fokus di satu tema (misalkan IT ya IT saja) agar bisa mendapatkan banyak pembaca. Namun saya tidak tertarik untuk mendapatkan banyak pembaca. Saya menulis karena saya ingin belajar agar bisa semakin tajam dalam menangkap fakta, memilah data, mencari informasi, menggali knowledge apa yang bisa saya ambil dan saya share, sehingga bisa membuat saya lebih bijaksana dalam berbagai sisi kehidupan.

Kembali kepada prinsip open minded yang dosen saya ajarkan, mungkin bagi sebagian orang menginterpretasikan cerita di atas berbeda atau mungkin bertentangan dengan apa yang saya dapat. Bagi saya sih tidak masalah, toh memang sang dosen memberikan cerita itu untuk diartikan berbeda-beda. Hehe. Memang itu menariknya dosen tersebut, kadang ada pelajaran hidup yang bisa bernilai luar biasa, kadang ada yang menganggap cerita2 beliau biasa-biasa saja, malah ada yang merasa tidak mendapat apa-apa dari cerita-cerita terkait kehidupan yang sering beliau paparkan. Tapi kalau bagi saya, dari setiap cerita pasti ada pelajaran yang bisa kita petik, jadi petiklah sebanyak-banyaknya pelajaran dari cerita itu.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Cara Mendapatkan Kebijaksanaan

  1. Produktif sekali bung. Mohon artikel selanjutnya dishare tentang manajemen waktu. Mohon bimbingannya 🙂

    Suka

  2. siap bung, buat lu apa yang tidak sih 😀

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: