My Journal

[GameLog] Tugas Seorang Game Designer

Game Design

Di Indonesia, istilah Game Design atau profesi Game Designer masih terbilang cukup asing. Kalau saya menyebut kata Game Designer, yang banyak terbayang oleh rekan-rekan saya adalah orang yang berprofesi membuat gambar dalam game. Kalau di dunia gamedev sendiri, istilah yang tepat untuk itu adalah Game Artist. Lalu Game Designer itu apa?

Dalam hal ini, Game Designer adalah orang yang merancang aturan dari sebuah permainan. Aturan tersebut bisa merupakan karakter di dalam game dan perannya, deskripsi environment game tersebut berada, objektif dari game tersebut, mekanik dan flow dari game, hingga merancang tiap level dari sebuah game. Jadi Game Designer tidak berurusan dengan proses pembuatan visual dari game ataupun code di dalam game.

Tanggung jawab seorang Game Developer sangatlah besar, karena dia adalah orang yang harus merancang sebuah dokumen bernama Game Design Document (GDD). GDD berperan sebagai kitab panduan bagi seluruh elemen di dalam tim pengembangan game (programmer, artist, animator, composer, dll) dalam proses pembuatan game. Seorang Game Designer juga bertanggung jawab terhadap unsur “fun” dari suatu game dengan aturan-aturan yang ia terapkan pada game yang ia rancang. Lalu dia juga bertugas untuk mendesain tingkat kesulita dari game yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga learning curve dari pengguna menjadi sangat cepat, istilahnya game tersebut menjadi easy to learn, hard to master. Bagaimana caranya agar orang yang baru pertama main bisa belajar dan menguasai aturan dan mekanik di dalam game tersebut, sedangkan orang yang sudah menguasai game tersebut tetap merasa tertantang dan fun.

Sayangnya, ilmu tentang Game Design ini masih sangat sulit didapatkan di Indonesia. Ini juga yang menjadi faktor banyak game di Indonesia yang gagal untuk mencapai kesuksesan. Untuk meniru game yang sudah terkenal dan sukses dari sisi pemrograman dan visual itu bukan hal yang sulit, tapi membuat game yang menyenangkan dan balance itu yang sulit. Proses levelling di dalam game, hubungan antara satu status dengan status yang lain, proses kemunculan elemen-elemen baru, dan banyak hal lainnya yang tidak bisa begitu saja kita tiru dari sebuah game hanya dengan melihat dan memainkannya (kecuali klo game-game casual kayak flappy bird yah).

Bahkan saya sendiri untuk bisa membreakdown Game Design dari game Pokopang butuh waktu yang sangat lama. Roly Poly Penguin mekanik utama dari gamenya kami tiru dari Pokopang. Saya mempelajari sistem scoring dari pokopang, pengaruh chain, combo, fever, item, dan lain-lain terhadap score dari player itu gimana, mekanik dari animal yang bisa disummon seperti apa, peletakan button dan itemnya seperti apa, dan lain sebagainya. Dengan modal itu pun, kita harus mengambil rule dan memodifikasinya sehingga bisa memberikan nuansa gameplay yang baru (gak cuma jiplak) ke game Roly Poly Penguin. Ada aturan baru yang ditambahkan semisal chain lebih dari 5 ikan akan mensummon ikan spesial, lalu kalau chain lebih dari 7 ikan akan mensummon ikan yang jauh lebih bagus efeknya, dan banyak rule-rule lain yang saya ambil dari beberapa game berbeda.

Sebenernya kalau mau belajar mendesain game yang baik, acuan dasarnya adalah Board Game. Board Game menurut saya mampu memberikan rasa senang hanya dengan memberikan aturan-aturan di dalam aktivitas kita, tanpa adanya bantuan visual, animasi, atau mekanik yang wah dari code kita. Jadi basic dari game paling bisa kita extract dengan mempelajari mekanik dan design dari Board Game. Cara lain yang bisa kita lakukan untuk mengasah skil mendesain game kita adalah dengan cara bermain game namun dengan fokus untuk mempelajari mekaniknya. Biasanya kalau ada game baru, saya ambil satu session untuk menikmati game tersebut, nanti kalau udah kerasa game ini bagus, baru saya breakdown elemen-elemen apa saja yang ada di dalam game itu.

Poin penting dari tulisan ini adalah Game Design adalah unsur penting dari sebuah game yang tidak boleh kita lupakan. Game tidak hanya coding dan visual, tapi justru fondasi utamanya adalah “aturan” dan “objektif” yang membuat game itu menjadi seru dan menyenangkan. Saya pernah dapet cerita, Angry Bird untuk mendesain levelnya saja, dia punya beberapa ruang yang diisi oleh tim untuk mendesain tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Misalkan ada level 1-5 di satu ruangan, level 6-10 di satu ruangan, dan seterusnya. Tim yang sudah mendesain beberapa level di ruangan satu, akan dipindahkan ke ruangan dengan level yang lebih sulit agar otaknya yang sudah terbiasa dengan “rule” di level yang rendah bisa berkembang sehingga tidak akan mendesain level yang sulit di ruang satu dan skillnya sudah berkembang sehingga mampu mendesain level yang lebih sulit.

Ini ada sebuah channel youtube yang bisa dijadikan materi belajar tentang Game Design. Silahkan dipelajari 🙂

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

8 Comments on [GameLog] Tugas Seorang Game Designer

  1. wah artikel yg menarik nih,saya juga semenjak smp sudah punya cita cita ingin jadi game desainer (semoga tercapai)

    ada saran untuk learning curve buat melatih membentuk jadi game desainer? atau mungkin bisa sharing tips tips nya.karena harus saya akui mendesain board game itu susah juga ternyata :p

    1 lagi link video nya mana ya?

    Suka

  2. Hihi, mau tanya juga dong. Aku uda cita cita banget jadi game designer.
    Apakah jurusan ipa/ips/bahasa pas di SMA itu pengaruh buat ke univ nya kalo mau jadi game designer? Thankss.

    Suka

    • Game designer di sini yang ngebuat mekanik game yah, bukan yang gambar visualnya. Klo mau, jurusan yang enak itu klo ipa ke matematika atau statistika, klo ips ke psikologi mungkin

      Suka

  3. mau tanyak ni.
    saya punya tim game developer. kebetulan saya sebagai game designer. berhubung ini tim masih baru. masih bnya bingungnya.he

    yg mengatur tingkat ksulitan boardnya itu …. seperti sketsanya ckup digambar d sebuah kertas yaa per levelnya? stelah jadi baru dserahkan k sapa? game artisyna atau programernya?

    Suka

    • Ada template game design document, tapi itu biasanya pun pada akhirnya fleksibel tergantung kebutuhan. Yang penting sih bisa kamu komunikasikan ke semua anggota tim dengan baik (ke artist, programmer, composer, animator, dll).

      Untuk tingkat kesulitan (levelling), cara paling enak itu trial and error. Jadi memang sudah ada prototype dulu untuk balancing level dengan baik. Sebelum itu tentu harus kamu set dulu standar kesulitan di masing-masing level, baru nanti diadjust dengan prototype tsb

      Suka

  4. aku juga bercita cita membuat game ,aku masih bingun untuk megabungkan gambar dan koding, dan alat apa saja untuk buat game,

    Suka

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. [GameLog] Tugas Seorang Game Tester Untuk Quality Assurance | Ardisaz
  2. Game Designer | HARYONO

Tinggalkan komentar