Facebook Membeli Whatsapp Seharga $19 Billion
Pagi ini seluruh pengamat industri IT dikejutkan oleh berita pembelian layanan messanger Whatsapp (WA) oleh Facebook (FB). Hal yang paling membuat kita shock adalah angkanya, 19 milyar dolar (16 milyar cash + 3 milyar saham), itu adalah angka yang amat sangat besar. Kita kemaren sempet kaget dengan pembelian instagram oleh facebook seharga 1 milyar dolar, lalu kita kembali dikejutkan oleh pembelian motorolla oleh lennovo seharga 2,9 milyar dolar, dan rekor terdahulu pembelian di dunia IT adalah HP membeli Compaq seharga 25 milyar dolar. Tapi ini mengingat whatsapp hanya memiliki 32 engineer di dalamnya, angka 19 milyar dolar adalah angka yang fantastis. Apakah angka ini sebanding?
Kita coba lihat pencapaian whatsapp sejauh ini. Dari segi pengguna, WA sudah memiliki 450jt pengguna aktif perbulannya. Mereka juga memiliki pertumbuhan hingga 1 juta pengguna baru perhari. Belakangan, WA telah memiliki volume pengiriman pesan yang menyaingi pengiriman pesan melalui SMS di seluruh dunia. Pertumbuhan WA yang sangat masif ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai perusahaan dan investor. Tapi menurut saya pribadi, satu hal yang masih membuat saya bingungย adalah kemana arah gerak monetisasi dari Whatsapp ini? Dari awal, mereka sudah menetapkan bahwa WA tidak akan memasukan iklan, tidak akan menggunakan game, ataupun gimmick seperti yang selama ini sudah Line, KakaoTalk, dan WeChat lakukan. Mereka punya model subscribe pertahun 0.99 dolar. Tapi kok sejauh ini, saya udah make WA beberapa tahun, tidak pernah ada tagihan apa-apa? Lalu, apa yang membuat FB memutuskan membeli WA jika saat ini belum ada revenue yang cukup besar?
Salah satu alasan utama Facebook ingin membeli Whatsapp sepertinya adalah pasar Eropa. Di Eropa, pengguna Facebook jauh berada di bawah Whatsapp. Dengan dimilikinya Whatsapp oleh Facebook, maka akan lebih mudah bagi Facebook untuk menjangkau pasar Eropa. Lalu, apakah dengan dibeli oleh Facebook, kita akan melihat iklan di Whatsapp? Ternyata tidak. Facebook tidak berencana merubah experience di whatsapp dengan menambahkan iklan di dalamnya. Facebook juga akan membiarkan Whatsapp berjalan secara terpisah dari Facebook. Bagaimana dengan monetisasinya? Facebook menilai angka 450 juta pengguna aktif perbulannya adalah potensi yang sangat baik. Facebook menargetkan dengan akuisisi ini, bisa meningkatkan jumlah pengguna aktif hingga 2-3 milyar pengguna perbulan. Dengan angka yang sebegitu besar, tentu monetisasi bukanlah hal yang sulit dan banyak caranya.
Dunia app messaging sedang naik daun dan sedang gencar-gencarnya. Whatsapp di akuisisi Facebook, Viber diakuisisi Rakuten, Line dan KakaoTalk sedang menyiapkan IPO, dan juga masih banyak lagi layanan messaging yang sedang naik daun seperti Kik. Hal ini mengapa semakin lama, SMS semakin tidak relevan. Perusahaan Telko harus mulai menyadari pergeseran tren ini dan bergerak cepat mengikutinya. Yang masih kita tunggu dan kita nantikan adalah lahirnya aplikasi messaging asli dari Indonesia. Kita punya potensi sosial yang sangat tinggi, dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia yang sebagian besarnya narsis, aplikasi berbasis sosial tentu bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia.
*fakta menarik, pendiri Whatsapp pernah ditolak lamaran kerjanya oleh facebook tahun 2009 silam. Sekarang Facebook harus beli perusahaan milik Brian dengan harga yang luar biasa mahal
dunia gila!
SukaSuka