My Journal

Sulitnya Menembus QA

Bagi developer aplikasi mobile yang sudah memiliki aplikasi di public market (OVI Store, Apple Apps Store, dll) pasti sudah mengalami sulitnya meloloskan aplikasinya ke pasar tersebut. Tentu tahap yang sulit bukan hanya di pencarian ide, perancangan aplikasi, atau men-coding aplikasi, tapi tahapan Quality Assurance (QA) juga merupakan tahapan yang cukup membuat frustasi. Saya akan menceritakan pengalaman saya melakukan QA untuk bisa mempublish aplikasi.

Kesulitan pertama adalah kesalahan pada aplikasi terkait hal administratif (seperti packaging, smartinstaller, dll) yang tidak distate dengan jelas ketika akan melakukan publishing sehingga kita harus mengorbankan waktu paling cepat 3 hari kerja (bahkan bisa sampai 2 minggu) untuk menunggu kabar bahwa aplikasi kita bermasalah dan harus diperbaiki kembali.

Kesulitan kedua adalah feedback yang diberikan sering kali tidak membantu. Suatu ketika aplikasi ditolak dan diberi pesan aplikasi tidak berjalan dengan baik. Darimana saya tahu bagianmana yang tidak sesuai jika hanya diberikan feedback seperti itu? Oleh karena itu saya harus mengirimkan email ke bagian supportnya untuk menanyakan apa yang sebenernya bermasalah baru saya bisa memperbaikinya.

Kesulitan ketiga adalah pemeriksaan yang tidak holistik. Maksudnya adalah ketika tim QA menemukan kesalahan, aplikasi langsung direject dan developer harus memperbaikinya. Lalu ketika dikirimkan, ada kesalahan lain, direject lagi. Proses seperti ini bisa terjadi berulang kali dan bayangkan tiap kali proses pemeriksaan bisa memakan waktu yang lama dan aplikasi kita bisa dibounce seperti ini berkali-kali. Andaikata pemeriksaan dilakukan holistik, tentu kita hanya perlu melakukan satu kali perbaikan dan di versi selanjutnya akan langsung lolos QA.

Beberapa kesulitan di atas sebaiknya diantisipasi oleh para developer yang ingin mempublish aplikasinya, terutama bagi mereka yang mengejar deadline entah karena proyek, tugas, lomba, dan sebagainya. Paling tidak, jika baru pertama kali melakukan publishing, asumsikan butuh waktu 1-2 bulan untuk proses QA ini. Namun jika sudah berpengalaman (atau memiliki kemampuan coding yang luar biasa), waktu 2 minggu saya rasa cukup untuk bertarung melawan proses QA.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Sulitnya Menembus QA

  1. Kalo aplikasi diperiksa secara holistik, nanti tambah lama ngereview aplikasi lainnya @.@ Kan kalo yang sekarang, lebih banyak app yang bisa direview sekaligus.

    Contoh feedback “aplikasi tidak berjalan dengan baik” tuh gimana Dam? Rasanya pernah liat QA orang lain, dan cukup spesifik deh, “BGM tidak berhenti ketika aplikasi disuspend”, dsb.

    Suka

  2. Iya, tapi waktu yang dipake utk bolak-balik aplikasi developer-QA juga kan lama. Mending diselesein testnya dulu, baru dibalikin ke developernya. Kalo gw prefer dari awal dibilang proses pengujian bakal makan waktu seminggu tapi udah menyeluruh daripada maksain sehari kirim balik gitu.

    Mmm.. klo di gw, feedbacknya “aplikasi anda tidak berjalan di device x ” tok. hahaha.. akhirnya gw disable aja si device x itu, masuk deh ke market skg πŸ˜€

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Satu Tahun Arsanesia « Rumah Pikiran Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: