Saya berhutang 100 juta rupiah
Berkuliah di perguruan tinggi negeri memiliki sebuah beban tersendiri. Selain kewajiban menuntut ilmu, ada juga kewajiban lain yang dengan mau tidak mau menjadi tanggungan seluruh mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri. Dari mana kewajiban itu datang? Perhitungan kasarnya kurang lebih seperti ini. Saya berkuliah membayar iuran (SPP) 2,5 juta persemester, satu tahun 5 juta rupiah, dan empat tahun 20 juta rupiah. Namun pada kenyataannya, biaya operasional seorang mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi negeri (terutama favorit) adalah sekitar 30 juta rupiah pertahun. Jadi dalam satu tahun saya berhutang 25 juta rupiah. Kepada siapakah saya berhutang?
Salah satu sumber yang membiayai pendidikan adalah pajak. Pajak berperan sangat besar karena dialokasikan dengen persentase yang cukup besar untuk pendidikan. Siapakah yang membayar pajak? Seluruh rakyat Indonesia membayar pajak. Ketika ada tukang becak membeli sabun, ketika ada ibu-ibu yang membeli mesin cuci, bahkan orang termiskinpun masih harus membayar pajak (baik secara langsung maupun tak langsung). Kepada merekalah kita berhutang dan harus melunasinya. Kita berkuliah karena rakyat.
Pertanyaannya, jikalau kita tiap tahun dibiayai rakyat 25 juta, lalu ketika rakyat membutuhkan bantuan dari mahasiswa namun mahasiswanya sibuk memperkaya diri dengan ilmu agar bisa memperoleh ijazah, jabatan, dan kekayaan untuk dirinya sendiri, kata-kata apakah yang tepat untuk menggambarkan mahasiswa tersebut? Atau mungkin sang mahasiswa menyia-nyiakan waktu kuliahnya untuk bermain? Ketahuilah, jika bukan rakyat yang menuntut, utang tersebut akan dituntut di akhirat nanti.
Lalu bagaimanakah cara kita membayar hutang tersebut? Dimulai dari niat, niatkan pendidikan yang kita ambil ini untuk mengabdikan diri kita kepada masyarakat. Lalu kongkretkan tindakan tersebut, salurkan apa yang bisa kita berikan dari sekarang. Bisa melalui organisasi kampus (KM, BEM, dll), himpunan keprofesian, unit kegiatan mahasiswa, dll. Berikan apa yang kita punya walaupun sederhana. Banyak sektor yang bisa kita sokong selaku mahasiswa untuk membantu masyarakat luas. Gunakanlah status mahasiswa sebaik-baiknya dan bayarlah hutang tersebut dengan menjadi mahasiswa sejati.
Tinggalkan Balasan