Waktu itu saya pernah sharing tentang definisi game judi karena sedang ramai di masyarakat terkait dengan suatu judul game yang terindikasi judi, tapi kok tidak ditakedown oleh kominfo. Kalau definisi judi kan harus memiliki pilar dimana pemain mencari keuntungan dengan cara adu keberuntangan atau skill yang menggunakan uang taruhan. Kalau di dalam game, berarti definisi judi baru masuk apabila di game yang kita mainkan bisa topup menggunakan uang real dan bisa cashout uang virtual tersebut kembali ke uang real. Nah, game yang ada di Google Play atau App Store itu tidak memiliki fitur cashout sehingga masih masuk dalam kategori game sebagai entertainment saja.

baca juga: Apa Definisi Game Judi?

Menariknya, pas saya liat di youtube, ternyata banyak banget tutorial untuk bisa cashout dari game-game yang diindikasi oleh masyarakat sebagai game judi. Karena penasaran, saya coba dong download game nya di Apple Store untuk ikutin step by step seperti yang banyak di Youtube. Ternyata, versi yang ada di Google Play atau App Store itu tidak memiliki fitur cashout tersebut. Yang ada fitur tersebut hanya di versi android dalam bentuk APK yang berbeda. Judul game nya sama, UI dari game nya sama, bahkan database player nya sama karena ID yang kita bikin di aplikasi resmi dengan APK yang tersebar bebas ini terhubung. Bahkan bahasanya sama-sama bahasa Indonesia. Yang membedakan adalah APK liar ini memiliki fitur judi, yakni fitur untuk bisa cashout. Tapi pintarnya, fitur ini baru muncul apabila kita sudah sampai di level tertentu. Jadi bagi orang yang cuma penasaran pengen tahu, atau penegak hukum yang mau investigasi, kalau tidak memainkan sampai di level tertentu ya gak akan nemu fitur itu.

Kalau kasusnya pada akhirnya sebuah brand A memiliki versi APK hijau yang official di Google Play dan tanpa fitur cashout dan APK merah yang tersebar bebas di internet dan memiliki fitur cashout, regulasi kita mengaturnya gimana? Karena kalau di Google Play, sebenernya kita boleh loh publish game judi untuk negara-negara yang mengizinkan judi. Tapi klo Indonesia karena gak boleh, developer game judi harus mengubah game nya jadi gak bisa untuk judi. Game hijau ini aman dan sesuai regulasi di Indonesia. Tapi masalahnya masyarakat kita pinter nemu celah untuk mendapatkan versi Game merah nya. Dan kita gak bisa juga menyalahkan brand A kalau pengguna di Indonesia nyari celah untuk download game brand A versi merah. Karena di era internet gini, distribusi dengan geo-restriction itu rasanya lemah banget sih pengawasan dan pengendaliannya.

Jadi dalam hal ini, ada dua aturan hukum yang bisa dipakai untuk menjerat topik judi. Ada di KUHP yang membahas soal aktivitas judi nya, dan ada di UU ITE yang membahas konten judinya. Untuk dari sisi apps, si brand ini beneran sudah comply kalau untuk di Indonesia, ya mereka tidak ada konten judinya. Jadi yang bisa dilakukan penegak hukum adalah mengejar aktivitas judinya dengan KUHP. Mereka perlu melakukan pembuktian bahwa aktivitas yang dimainkan oleh si pelaku ini adalah aktivitas judi. Dan untuk itu, saya rasa brand A harus melakukan beberapa tidakan untuk bisa membantu pemerintah dan comply dengan aturan di Indonesia. Yang pertama, secara teknis mereka harus membuat APK versi merah ini geo restricted, tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, dan tidak memiliki database yang tersambung dengna APK versi hijau. Yang kedua, brand A ini harus bekerja sama dengan penegak hukum untuk memberikan informasi apabila ada akvitias perjudian yang dilakukan oleh masyrakat yang berada di Indonesia. Karena dia juga harus bertanggung jawab terhadap tersebarnya APK merah ini di Indonesia dan harus berusaha untuk menjaga agar APK merah ini tidak bisa dimainkan dari Indonesia.