Belajar Pakai Game: Unravel 2, Melatih Team Work dan Problem Solving
Berhubung anak saya sudah semakin besar, sudah semakin banyak game yang bisa dimainkan bersama. Apalagi semenjak di rumah sudah ada PS5, makin semangat deh kita main bareng. Cukup banyak game menarik yang bisa dimainkan bersama keluarga dan kali ini saya akan bahas game yang berjudul Unravel 2. Kok langsung yang kedua? Karena yang pertama single player. hehehe
Kita mulai seperti biasa dari rating gamenya dulu. Menurut ESRB, rating dari game ini adalah E yang artinya untuk semua usia. Saya yang sudah memainkan ini sampai tamat juga melihat game ini sangat aman untuk dimainkan untuk anak-anak. Tapi memang bukan game yang mudah untuk dimainkan anak yang masih di bawah 5 tahun. Jangan khawatir, sistem bermain dari Unravel 2 ini tetap memberikan kita kemudahan bagi anak-anak sekalipun.
Jadi ini ceritanya kita jadi boneka kain gitu. Sebenernya story wise, agak vague yah cara dia menceritakan story nya. Jadi seiring si boneka ini bertualang, di backgroundnya akan ada sebuah alur cerita yang bisa diikuti. Tapi tentu bagi anak-anak akan sulit yah untuk bisa mengikuti ceritanya. Jadi kita bisa fokus di game nya saja.
Lalu cara bermainnya gimana? Ini game bisa dimainkan sendiri, tapi tetap dua karakter yang ada di dalam layar. Misal ada karakter biru dan karakter merah. Kalau kita main sendiri, kita bisa ganti-gantian ngatur karakter biru atau merah, atau karakter biru nya bisa bergabung jadi satu ke yang merah. Jadi tentu lebih enak klo kita main berdua. Goal dari game ini adalah melewati berbagai rintangan dengan memecahkan rintangan yang ada di depannya.
Karakter biru dan merah terhubung dengan sebuah tali. Jadi kita akan menggunakan tali tersebut untuk menyelesaikan puzzle-puzzle nya. Misal, ada bagian dimana kita harus naik ke atas dan teman kita harus menunggu di bawah. Kita akan mengikat tali ke satu sisi, dan teman kita mengikat tali di sisi lain untuk bisa melewati suatu level. Atau ada yang kita diminta menginjak tombol agar pintu terbuka, teman kita menyebrang ke sisi satunya, lalu menggunakan tali untuk menarik kita ke atas.
Banyak sekali momen seru ketika saya dan anak saya mencoba mencari cara untuk memecahkan suatu level. Ada yang kita harus trial error berkali-kali, mengatur koordinasi juga posisi dengan baik, hingga akhirnya timbul rasa puas ketika kita berhasil melewati suatu tantangan. Memang terkadang ada level tantangan yang cukup tinggi dan butuh kemampuan motorik halus dan reflek yang cepat yang anak-anak masih belum mahir.
Tapi jangan khawatir, Unravel 2 ini emang didesain untuk bisa juga dimainkan seorang diri. Jadi kalau lagi berada di level yang butuh ketangkasan, kita bisa menggendong anak kita ke karakter kita. Beberapa case ada yang saya lebih fokus ke menyelesaikan suatu puzzle hingga berada di sisi seberang lalu menarik anak saya dengan tali, atau ada juga case yang butuh lompat dengan timing yang presisi sekali sehingga saya menggendong karakter anak saya dan menurunkannya kalau sudah di level yang santai.
Bagi saya, game ini menantang buat orang tua dan menyenangkan buat anak. Melatih komunikasi, koordinasi, dan team work. Sering sekali momen saya dan anak saya tertawa2 ketika gagal mencoba di suatu level. Atau momen happy loncat-loncat ketika kita berhasil melewati suatu level yang susah. Jadi, saya sangat sarankan game ini untuk dimainkan di keluarga karena sangat bisa untuk dipakai bonding, maupun belajar. Jangan lupa, #belajarPakai Game ada tiga hal, perhatikan rating game, batasi waktu bermain, dan berikan aturan serta contoh penggunaan gadget yang baik.
Tinggalkan Balasan