Tips Membentuk Kebiasaan Baru Untuk Resolusi 2021
Momen pergantian tahun biasa digunakan untuk membuat goal baru. Istilahnya resolusi. Cuma sering banget resolusi yang kita buat itu kandas dan ujungnya hanya jadi wacana. Kalau di breakdown, mungkin ada yang resolusinya diset terlalu tinggi dan tidak bisa terachieve atau ada yang sulit menjaga konsistensi dan hanya semangat di awal-awal saja. Saya termasuk yang kadang bisa tercapai, kadang tidak. Tapi membuat resolusi dan mendokumentasikannya menjadi penting agar kita tahu apa yang kita set, apakah tercapai atau tidak, dan kita bisa evaluasi.
Dalam konteks membuat dan menjalankan resolusi baru, ada empat hal yang bisa kita siapkan. Pertama menentukan apa goal yang ingin kita capai, yang kedua memulai melakukan hal untuk mencapai ke goal tersebut, ketiga menjaga konsistensi agar bisa mencapai ke goal tersebut, dan keempat keep improving along the way agar bisa meraih goalnya. Masing-masing poin ini punya tantangannya sendiri.
Cuma sebelum kita membahas empat poin itu, ada satu hal penting yang ini jadi pelajaran berharga banget dalam membuat resolusi. Kadang ketika kita mau set goal, jiwa kita suka menggebu-gebu bikin banyak banget resolusi. Di tahun 2021, pengen bisa rutin olahraga, diet makanan sehat, menulis 2x seminggu, rilis game 4x dalam satu tahun, dan seterusnya. Nah, satu hal yang saya pelajari dan cukup vital adalah instead of bikin banyak resolusi yang nanti kebanyakan malah gak ada yang tercapai di akhir tahun. Mending fokus bikin satu resolusi dulu, yang kalau udah jadi kebiasaan di keseharian kita, baru nambah resolusi lain. Karena membentuk kebiasaan baru bukanlah hal yang mudah.
Ini kesalahan yang sering saya lakukan karena terlalu ambisius dan ingin mengejar banyak hal. Ujung2nya cuma doing things seadanya tanpa ada improvement yang berarti dan hal tersebut bisa konsisten dalam waktu lama. Sebenernya hal ini sudah saya sadari dan pahami dari tahun 2020. Tapi waktu itu pas saya mau lakukan, saya coba pakai alat bantu, semacam dream tracker gitu, yang membuat saya jadi mengisikan banyak target di situ. Nah untuk tahun ini, saya akan coba approach baru ini. Saya hanya akan membuat statement resolusi yang fokus. Saya ingin di 2021 ini saya bisa olah raga tiap hari. Nah kita coba breakdown yuk how to do this dalam empat step di atas.
Membuat Goal Kebiasaan Baru
Hal pertama tentu adalah membuat goalnya terlebih dahulu. Nah proses membuat goal ini bisa dibilang akan sangat berbeda-beda tiap orang. Apa yang mau mereka achieve di dalam hidupnya bisa jadi sangat beragam. Tapi yang bisa dipakai adalah formatnya. Ada satu framework terkenal yang bisa kita pakai untuk ngebantu ngesetup goal yakni SMART. Kepanjangannya adalah Spesific, Measurabel, Achievable, Realistic, dan Timely.
Spesific : kita mendefinisikan target yang jelas dan detil. Kalau case saya, instead of goal agar 2021 jadi lebih sehat, tapi saya tulis kalau saya ingin tiap hari olah raga. Karena sehat itu sangat luas kan. Bisa dari pola makan, jam tidur, gaya hidup, dan lain-lain.
Measurable : Tahu ngukurnya gimana agar goal kita tercapai. Nah ini yang mungkin agak berbeda. Kalau misalnya jangka panjang, kayak di tahun 2021 ini saya ingin bisa turun berat badannya 5kg. Nah itu kan terukur yah. Tapi klo saya, karena konteksnya ingin membangun kebiasaan olah raga baru, jadi saya sesimpel satu hari harus lima kali push up dan lima kali sit up. Terukur kan, klo saya udah lima kali push up dan sit up, udah tercapai target hari itu, terus selama satu tahun lamanya.
Achievable : Nah ini yang kadang kalau kita bikin goal, yang kita jadikan target adalah sesuatu yang gak bisa kita kejer. Misal kalau saya bikin goal, dalam waktu satu tahun, pengen punya badan kayak Ade Rai, itu gak akan keachieve sih. Tapi kalau aku, sesimpel ingin punya hidup yang lebih sehat aja. Apalagi dengan sekarang Work From Home, artinya waktu bergerak akan semakin sedikit. Jadi harus lebih aktif secara mandiri di rumah.
Realistic/Relevant: Ini aku juga agak bingung dengan yang achievable gimana praktisnya. Karena biasanya poin R ini terkait dengan organisasi. Tapi klo indivdiual, pastikan kita ada resource nya untuk mencapai goal tersebut. Yang gak ada resource nya misal goalnya ingin tiap hari berenang dan sepedaan, tapi gak punya kolam renang dan sepeda :p Kalau push up dan situp, kan gak butuh apa-apa yah.
Time based : Deadline. Nah karena ini resolusi tahunan, jadi deadlinenya 2021 berakhir. Tapi karena ini pun konteksnya ngebentuk habbit baru, jadi deadline ini agak tricky. Bisa aja gini, di bulan desember nanti, aku bisa olahraga tiap hari selama 30 hari. Jadi mungkin selama 11 bulan ini latihannya, agar di bulan ke 12 itu tercapai π
Memulai Kebiasaan Baru
Mulai ini gak mudah. Biasanya butuh dorongan atau paksaan baik itu internal ataupun eksternal. That’s why, momen pergantian tahun ini jadi momentum yang cukup nice. Mungkin bisa didorong juga oleh FOMO. Orang-orang pada bikin resolusi tahun baru untuk improve their life, masa kita mau gini-gini aja. Kita bisa start dari situ untuk jadikan energi tambahan bagi kita memulai.
Dan kenapa saya kalau bikin goal selalu mencari starting poin yang paling mudah, karena saya tahu memulai itu susah. Kalau di awal sudah dibuat sulit, kita akan sulit mendapatkan small win untuk menjaga momentum kita, bahkan untuk mulai aja udah males. Mungkin di benak saya, by the time 2021 ini berakhir, saya bisa menikmati marathon, menikmati sepedaan berkilo-kilo meter, dan kegiatan olahraga lainnya. Tapi bagi saya, memulainya ya push up dan situp lima kali aja dulu.
Menjaga Konsistensi Kebiasaan Baru
Kalau starting up itu susah, menjaga konsistensi ini jauh lebih susah lagi. Biasanya resolusi kita kandas karena kita lupa, malas, atau menyerah menjaga konsistensi kita. Dan penyebab utamanya adalah kehilangan momentum. Momentum ini bisa dijaga dengan small win. Tiap kita melakukan small win, alam bawah sadar kita mereward kita dan memberikan kita motivasi internal tambahan.
Makanya, always start small. Build the habbit first. Karena mencapai goal itu gak bisa sprint, harus marathon. Jadi kita gak boleh di awal udah ngos-ngosan. Cari hal yang bisa kita optimalkan dulu. Dan kalau bisa, durasinya bisa tercapai untuk dilakukan tiap hari. Contoh nih, dulu waktu belajar ngeblog, aku bikin target tiap hari harus nulis sekali. Gak peduli sepanjang apa atau sepenting apa isinya. Yang penting klik publish everyday. Build the habbit. Sekarang pun sama, olahraga yang penting habbit nya dulu dibangun.
Selain small win dan start small, external motivation juga gak kalah penting. Kalau bisa cari partner untuk melakukan hal ini bersama-sama. Kalau olahraga, aku sekarang ngajak istri ku juga :p Cuma kalau sama istri, targetnya adalah Yoga 10 menit sehari.
Memperbaiki Kebiasaan Menjadi Lebih Baik
Nah, kalau kita punya target agak besar, apakah bisa dengan hanya melakukan hal-hal kecil tiap hari? Pertama, hal kecil tiap hari ini jauh lebih mending dibandingkan mau langsung besar tapi gak pernah kekumpul niatnya dan cuma jalan sebentar terus kandas. Progres 1 point tiap hari, di akhir tahun kita poin 356 point. Kalau langsung 10 point di awal, mungkin baru lima hari udah nyerah dan cuma punya 50 poin. Jadi gak usah takut dengan 1 poin perhari, at least we make a progress one step toward our goal kan.
Terus yang kedua, bukan berararti kita hanya akan achieve 1 poin perhari. Once kita udah nyaman ngelakuin 1 poin perhari, kita bisa improve atau challange diri kita untuk naikin jadi 2 poin perhari. Terus jadi 3 poin perhari. Dan seterusnya. Karena kuncinya adalah habbit untuk melakukan hal itu udah jadi, tinggal kita improve aja pelan-pelan.
Sekarang aku push up sit up cuma lima kali sehari. Tapi mungkin di bulan maret, ngerasa itu kegampangan, naikin jadi masing-masing 10. Mungkin di bulan agustus, jadi ditambah lari tiap pagi 30 menit. Dan seterusnya. Improvement itu akan bisa dilakukan lebih mudah once kita udah terbiasa. Coba kalau di hari pertama aku langsung bikin target tiap pagi lari 30 menit, sit up push up 20 kali, dan yoga 30 menit, pasti gak akan bertahan lama.
Aku termasuk orang yang believe konsistensi itu lebih penting dibandingkan kualitas. Karena kualitas akan menyusul seiring kita konsisten melakukan aksi. Kayak waktu nulis blog, buat ku dulu yang penting biasain nulis dulu aja, kualitas belakangan. Sekarang kan tulisannya udah semakin bagus dan bermanfaat. Bikin konten di Youtube juga sama, mulai dulu aja dari yang gampang. Bikin family vlog itu kan gak mikir dan ngeditnya gampang. Bacaain newsletter itu kan gak mikir, tinggal baca, cuap-cuap, upload. Tapi nanti kalau udah konsisten, pelan-pelan kita improve tambahin apa yang bisa ditambah. Banyak orang bahkan takut memulai karena ngerasa konsep atau idenya belum mateng, gak punya tools yang bagus, dan lain sebagainya.
Kesimpulan Kali Ini
Buat temen-temen, mumpung masih bulan 01 tahun 2021, coba yuk kita setup goal buat tahun ini, satu aja. Terus coba kita breakdown, hal terkecil apa dari goal tersebut yang bisa kita cicil atau latih dengan mudah dari hal paling terkecilnya dalam durasi harian. Agar kita punya small win yang ngebantu kita konsisten melakukan itu tiap hari. Once kita kebangun habbit nya, pelan-pelan kita coba cari apa yang bisa diimprove dari hal yang udah rutin kita lakukan tiap hari ini agar mempercepat kita ke goal akhir kita. Kalau sudah tercapai dalam waktu lebih cepat, kita bisa start making new habbit. Karena yang lama ini udah jadi kebiasaan, tentu gak akan hilang ketika kita mau mulai kebiasaan baru lainnya.
Selamat membuat resolusi, selamat memulai, dan semoga di Januari 2022, semua target temen-temen tercapai.
Tinggalkan Balasan