My Journal

Berdebat Di Sosial Media

Saya waktu SMA dan mahasiswa, paling seneng berdebat apalagi di media maya. Dulu jamannya belum ada sosmed yah, orang bikin argumen dan berbalas diskusi di forum atau milis. Ada satu forum yang saya itu ngotot banget untuk ngebikin orang yang berbeda pandangan dengan saya harus sepakat dengan saya. Kalau gak salah dulu isu golput. Ada teman saya yang memilih golput dan saya kontra abis-abisan. Berhari-hari kita saling debat, saya mencari dukungan argumen dan teman yang seargumen, dan seterusnya dengan sangat berapi-api. Ujungnya, ya tetap gak bisa sama pandangannya. Dan seiring bertambahnya usia, melihat lebih banyak hal di luar sana, semakin terbuka pikiran saya untuk bisa menerima perbedaan.

Lalu semenjak era sosial media ini, berbagai topik dan isu menjadi perbincangan hangat. Saya melihat ada banyak sekali adu argumentasi dan mencoba menjatuhkan pendapat lawan. Melihat hal tersebut, saya jadi teringat masa muda yang masih idealis dan menganggap semua orang harus sejalan dengan pikirannya. Cuma dari sekian banyak perdebatan online yang saya lihat, gak ada tuh endingnya yang bisa membuat seseorang berubah pikiran.

Yang membuat jadi lebih kompleks adalah perdebatan di era digital masa kini ini semakin bias mana yang benar mana yang hoax. Udah mana tingkat literasi membaca orang Indonesia rendah banget, jadi ngeliat judulnya aja udah bisa langsung bikin kesimpulan sebelum membaca isinya. Terus literasi digitalnya juga rendah, gak bisa membedakan mana sumber yang terpercaya mana yang hoax. Eh banyak banget orang iseng, termasuk media, yang bikin hoax atau clickbait. Jadilah semakin gak masuk akal perdebatan di sosial media karena argumentasi yang dibuat gak berdasarkan fakta. Jadinya opini vs opini, itu mah gak akan ada titik tengahnya.

Saya sendiri sudah mulai menghindari perdebatan di sosial media karena tahu klo di sosmed ini mau berbusa kayak apa, gak akan bisa ketemu titik tengahnya. Klo emang mau diskusi, ya mending ketemu langsung. Dan kebetulan lihat ada postingan keanu reeves yang sangat related. Dia bilang kalau dia sudah dalam fase hidup dimana tidak mau argumen sama orang. Bahkan klo ada orang bilang 1+1 = 5, ya udah selamat. Karena emang lebih banyak ngabisin energi dan buang-buang waktu.

Kalau kamu care terhadap sebuah isu atau cause, instead of debat di sosmed, mending diskusi langsung aja sama orangnya. Atau bikin konten edukasi aja berharap dibaca dan mengubah pikiran (less likely sih). Apalagi sekarang Indonesia lagi sangat terpolarisasi yah. Jadi banyak banget isu-isu yang udah itu mah isu golongan. Jadi kamu mau bikin statement apapun yang berbeda dengan golongan itu, gak akan menghasilkan apa-apa. Itu kenapa aku udah gak sesering dulu lagi bikin blog post yang membahas isu-isu sensitif karena gak ada gunanya.

Ini sekarang lagi rame omnibus law. Banyak yang nanya pendapat ku tentang itu. Aku sih ngerasa orang yang paling buruk untuk ngasih pendapat itu adalah orang yang gak ngerti bidang itu, kayak saya. Jadi instead of saya sok-sok bikin statement, yang saya lakukan justru bikin seminar untuk belajar soal itu. Kesimpulannya apa, ya nanti biar masing-masing orang menyimpulkan sendiri. Yang jelas keberadaan konten itu bisa membantu menambah informasi yang akurat dan faktual dari orang yang expert. Walaupun gak bisa dipungkiri tiap expert juga pasti punya posisinya. Orang antar hakim dalam menentukan seseorang bersalah atau tidak aja bisa berbeda pendapat.

Jadi saran ku buat teman-teman, kalau mau hidupnya lebih damai. Coba rem untuk berdebat di sebuah argumen di sosial media. Karena itu gak akan ada hasilnya. Coba inget-inget lagi, apa tujuan kita nimbrung di thread itu? Klo pengen orang itu berubah pikiran, jangan harap. hahaha kalau cuma mau ngasih tahu, gak akan diterima juga. Jadi cara paling aman, diemin aja. Kalau emang itu cause yang kamu care banget, paling sumbang link atau source yang lebih kredibel aja. Chance nya either dia jadi terbuka pikirannya atau ngasih another link yang bertentangan dengan source kamu, tapi dari sumber yang non kredibel.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: